Gilbert Beilschimdt x Elizaveta (PruHun)
...
Tanpa letih Gilbert selalu menunggu hari valentine datang. Kesannya memang sangat jomblo, kesepian dan sendirian. Tapi, di saat hari kasih sayang itulah ia selalu mendapatkan cokelat dari friendzone nya. Cara penyampaian si gadis bernama Elizaveta pun selalu unik di setiap tahun.
Yang pertama, saat mereka SMP. Elizaveta baru pertama kali membuat cokelat. Percobaan pertama gagal; bentuknya hancur, serta warnanya agak hitam, namun rasa mungkin tak sampai hancur. Yang kedua, lumayan, tak ada warna hitam dan bentuk masih menyerupai kotak. Karena cokelat kedua untuk Roderich, yang pertama pun ia berikan pada Gilbert yang kebetulan melintas di depan rumahnya.
Tahu apa yang terjadi waktu itu? Antonio bilang betapa irinya dia lantaran Gilbert mendapatkan cokelat dari seorang gadis.
"Memangnya, apa itu cokelat valentine?"
"Hari valentine kan hari kasih sayang, jika seseorang memberikanmu cokelat di hari itu, berarti orang itu menyayangimu."
"Be-benarkah?!" Tentu, Gilbert merasa sangat gembira.
Dan, sejak saat itu perasannya terhadap Elizaveta tumbuh semakin kuat.
Terlepas dari Elizaveta selalu merasa terganggu, di mata Gilbert, Elizaveta yang gemar memukul dan memarahinya itu merupakan sikap termanis yang pernah ia lihat.
Tahun-tahun berikutnya Gilbert mendapatkan cokelat dengan cara berbeda namun dengan tujuan yang sama. Elizaveta tak mau membuang cokelat gagal.
Namun, di tahun ini, di masa SMA nya yang cerah, Gilbert tak menemukan sikap-sikap Elizaveta yang hendak memberikannya cokelat. Biasanya, kalau mau memberikan cokelat, wajah Elizaveta kesal, seharian memaki Gilbert, dan terakhir melemparkan cokelat padanya. Tapi, tahun ini berbeda. Sudah sore begini tapi Elizaveta belum memberikannya cokelat.
"Woi, apa kau tahu, si Roderich itu sudah punya pacar?" Antonio berbincang pada Gilbert.
"Benarkah?"
"Kau sepertinya tak terkejut, Gilbert." Antonio terkesiap.
"Benarkah?" Gilbert tertawa. "Aku tak peduli dia mau punya pacar atau mau punya isteri. Bodo amat." Yang jelas, rasa benci Gilbert pada Rederich tak surut.
"Ya sudah."
"Oi, Antoni, si France mana?"
"Berburu cokelat katanya." Antonio mendesah lelah.
"Kau kenapa?"
"Hari ini aku tak dapat cokelat lagi!" Antonio meraung di balik tangan melipat.
"Tenang saja, biasanya kan kau selalu dapat wafer di dalam tas."
"Iya sih. Tapi, kan aku maunya cokelat!"
"Kau tak bersyukur. Kalau orang yang memberikannya mendengar, bagaimana?" Gilbert berdiri dan menendang meja yang ditiduri Antonio.
Antonio merasakan efek pening seketika.
Gilbert tertawa dan lantas pergi.
"Kau mau kemana?"
"Tasku ketinggalan di kelas. Kalau mau duluan, duluan saja!" Tanpa memutar kembali tubuh, Gilbert menjawab.
Tanggapan Antonio tak terdengar jelas.
Saat sampai di kelas-sebelumnya Gilbert bolos bareng Antonio di ruang ekskul yang kuncinya ia ambil di kamar Ludwig-dia terkejut melihat Elizaveta yang memakan cokelat di bawah cahaya oren sore.
"OI! ELIZAVETAAAA!" Gilbert lantas berlari dan menghentikan Elizaveta.
Elizaveta terbatuk dan mengambil semua cokelat yang sudah digenggam Gilbert.
"Jangan dimakan semuanya, Elizaveta, itu kan pasti cokelat un-" Belum habis kata-kata Gilbert, Elizaveta langsung rusuh memakan cokelat yang tersisa.
"Aaah! Apa yang kau lakukan?!"
"Kau yang apa?!" Elizaveta jelas kesal karena Gilbert datang mengganggunya.
"Itu cokelat untukku kan?"
"Hah? Siapa bilang? Ini cokelat untukku sendiri!" Elizaveta tak sadar saat menjawab, dia teringat alasan dia bergadang semalaman dan tak sadar pula air mata berjatuhan.
"Elizaveta?" Suara Gilbert yang berisik turun perlahan.
Elizaveta sadar dan segera menghapus air mata. "Pergilah, Gilbert, kalau kau mau cokelat, belilah sendiri-"
"Tidak mau!"
"Hah?"
Gilbert menatap tepat di bola mata Eliza. Elizaveta terdiam karena pandangan Gilbert begitu serius.
"Cokelat buatanmu manisnya beda."
Elizaveta mengerutkan kening.
Gilbert maju dan segera mengambil cokelat yang bersisa di bibir Eliza.
Elizaveta tekejut.
"Lihat, rasanya lebih manis jika begini." Pipi Gilbert merona saat mengatakan itu, dia sekali lagi mengambil sisa cokelat.
Elizaveta segera meronta dan hendak memukul Gilbert. Tapi, Gilbert segera memeluknya.
"Ini cokelat termanis yang pernah kucoba~ Eliza~"
"Gi-GILBERT! MENYINGKIR KAAAU!"
...
Antonio punya firasat buruk karena Gilbert yang tak kunjung melintas. Dia memang pulang duluan, tapi punya ide buat ajak Gilbert ke swalayan terdekat untuk sama-sama membaca komik di sana sampai larut malam. Antonio tak punya pilihan lain selain kembali ke kelas.
Saat di kelas, Antonio menjerit karena Gilbert tak sadarkan diri di lantai dengan wajah penuh luka lebam.
End!

YOU ARE READING
Hetalia Collection
Fanfiction[HETALIA Fanfiction] Chara © Hidekaz-sensei ... Kumpulan kisah acak tentang semua nations. Multi-genre: Drama, Comedy, Romance, Hurt, Fantasy, School, Family, Adventure, Action, Mysteri. Jenis: Chara dan Chara (cc), CharaXChara (cxc), CharaXOc (cxo)...