nine

170 13 0
                                    


(^,^)

Kamu..

Kamu lagi?

Bosen aku,tau!

Kamu gk akan berubah

Walau aku seret

Ke...

Neraka sekali pun.

Huh!!

•○•○•○•○•○•

Woy! Wah! Wa!

Sorak sorai enam gadis memenuhi gang komplek perumahan itu. Merebutkan sebuah hanphone dari genggaman satu-satunya anak berjiblab lebar.

"Ish!! Apaan sih isinya?!"

"Buruan mau baca!!"

"Sini!!!"

Berebutan handphone yang berisi chat si gadis arab dengna kenalan baru. Seorang laki-laki.

Yah..

Dia gadis arab..

Dia satu dari yang paling muda...

Dan pendek!

Dia yang paling mengerikan dari kami..

Yang paling kejam takdirnya

Yang paling menyebalkan

Yang paling bertopeng tebal

Mahluk bertopeng..

Kesepian dengan setumpuk sumpah serapah..

Egois dan tidak logis..

"Iii..aku baru di kasih nomornya tadi" ia tersenyum lebar. Mata coklatnya melirik sesuatu yang bersembunyi di balik pohon..sebuah bayangan ungu.

"Seneng dong?" Bayangan itu manampakan diri..berwujud gadis itu sendiri.

"...."

"Kenapa kok diem?" Sosok itu menyeringai.

"Emang harus jawab"

"Kamu takut yah~" bayangan itu terkikik "gak harus kok. Tapi, aku mau kamu jawab yang satu ini"

"Apa?" Gadis arab itu berucap.

"Kamu suka kan? Jangan bertopeng lagi. Jujur aja. Kamu suka kan?" Sosok itu melayang memeluk gadis arab itu dari depan menyenderkan dagu lancipnya ke dalam bahu sang gadis.

"Aku, gak tau"

"Uh! Jangan boong dongk. Per-cuma, soalnya aku, tau apa yang kamu pikirkan apa yang kamu rasakan dan apa yang kamu lakukan. Aku.."-- "kamu"

"Kalau iya,kalau enggak? Gimana?" Mata belo si gadis arab menyipit.

"Kamu suka, kamu menikmatinya... kamu yang mulai..tanggung sendiri akibatnya..hihihihi"

Yah! Aku bertopeng, akan selalu bertopeng! Kalian puas?! Tapi, aku tidak sendiri. Mereka,,juga seperti ku..para mahluk bertopeng...mereka menipu ulung...

Mereka..

Menipu dengan senyuman..

Pantulan mata mereka

Hanya berisi...

Kekosongan..

Rasa sakit!

Aku...

Aku menikmatinya

Setiap skenario tuhan. Aku menyukainya..

Dia yang, mempermainkan hambanya..

Dan sialnya..kami korbannya..

Kami selalu menjerit..

Tapi dia sok tuli...bungkam seribu bahasa.

Kami melolong...mesumpah serapahkan kehidupan yang telah ia beri...

Kami selalu berucap..

"Tau nasib gini..mana mau hidup gue!"

Dan nagis...diam..kemudian nagis lagi.

Kami berengsek bukan!?

Tapi mereka..

Juga berengsek kok!

"Mau lagi?"

"Gak!!"

"Kamu mau~"

"Gak mau"

"Tapi itu terulang lagi"

"Aku bilang enggak!!!"

"Sama kakak laki-laki ka-mu"

"..."

"Enak yah? Hihihihihi~°"

*

Siapa...
Siapa di sana?
Aku...
Bisakah aku pergi?
Lelah...
Aku lelah sperti ini
Di lecehkan
Di hina
Penuh sangsi
Aku...
Ingin bebas

°My Depression°Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt