16. Lebih dekat

549 47 8
                                    

Setelah permintaan Dhea kemarin yang menurut Rey agak berat untuk di kabulkan, kini dia harus mencari cara agar bisa mendekati Khanza

Masalahnya adalah dia belum pernah mendekati cewek sebelumnya yang ada malah dia yang didekati mulu, maklum horang guanteng

"Lo kenapa sih uring uringan gitu kayak cacing kedinginan" Juna terkekeh sendiri saat melihat sahabatnya itu

"Kepanasan bego" ralat Daniel

"Cacing kepanasan mah udah mainstream, gue kan suka yang anti mainstream" ucap Juna penuh bangga, berasa jadi juragan telur aja nih dia

"Lo kenapa sih Rey? Ada masalah sama doi ya bro?" Kini Daniel kembali pada topik pembahasan yang pertama

Rey masih bersandar di kursi yang dia duduki enggan mengeluarkan suara

Sedangkan Raka masih asik melahap makanan favoritnya di caffe ini

Mereka ber-4 memang sedang hangout di sebuah caffe yang sudah jadi tempat biasa tongkrongan mereka

"Gimana cara deketin cewek?" Satu kata yang lolos dari mulut Rey sanggup membuat para sahabat nya itu menganga tak percaya

"Gercep juga lo bro, Udah di kasih lampu ijo ya sama yayang Dhea?" Raka meninggal kan makanan nya dan fokus pada topik yang langka ini

"Apaan sih?, tinggal jawab aja apa susahnya sih?" Rey mendadak kesal terhadap tanggapan Raka barusan

"Lo mau deketin siapa?" Tanya Juna dengan serius

Hening... semua menunggu jawaban Rey tapi mereka langsung mendesah pelan saat mendapati muka flat andalannya

"Intinya dia cewek, sekarang bukan waktu yang tepat buat ceritain semuanya" jawab Rey dengan mata terus memandang ke depan "kalian mau bantuin apa kagak sih? Lanjutnya

"Tapi kan su..."

"Yang pertama lo harus tau seluk beluk si cewek misalnya apa yang dia suka lah" baru saja Raka mau kepoin cewek yang ingin Rey dekati, ucapannya langsung dipotong oleh Daniel

"Eh kampret enak bener lo main nikung aja, lo pikir itu tikungan tajam apa" Raka tidak terima begitu saja kejadian tadi

"Sans aja sob! nggak usah ngegas" Juna malah menahan tawanya

"Sob sob, sob apaan? Sob nangka?" Kesal Raka semakin memuncak tapi langsung tertepis saat mendengar alasan Daniel

"Gue tau lo kepo karena dia sahabat lo tapi kita juga harus beri dia waktu, mungkin ini masih privasi" jelas Daniel

"Hmm, ini masih privasi tapi gue janji bakalan ceritain secepatnya" Rey ikut membenarkan

"Iya deh iya, anak sholeh mah nurut ae"

"Sholeh apaan? Shalat aja sering lupa lo"

"Ya elah ngapain buka aib,  kampreto emang lo" Raka menjitak kepala Juna dan Juna pun ikut membalas sehingga terjadi lah aksi jitak jitakan di caffe orang

               🍁🍁🍁🍁🍁    

"GUE DOAIN LO JOMBLO ABADI DODOL!!!!" Dhea memekik dalam kelas karena kesal pada dody yang selalu mengerjainya,

"Berisik dhe" Syerly sudah gedeg mendengar teriakan suara Dhea yang cempreng

"Kesel gue, masa dia ngumpetin PR gue tadi, hampir aja gue kena hukuman. Emg ya tuh dia nggak berperiketemanan" Cerocos Dhea yang membuat teman sekelas mereka tutup telinga rapat rapat

"Dhe! Udah siap belum latihan lo?, gue mau bawa buku ke ruang guru nih" Khanza datang di timing yang nggak tepat nih, malah gayanya kayak lagi malak adek kelas lagi

SINCERE [TAMAT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora