24. Pasca ujian

517 40 0
                                    

🎶now playing: mata ke hati
(Ost Dearnathan)
-HIVI

                  ----------------------

Dhea sedang menyusuri koridor yang dipenuhi oleh siswa dan guru yang berlalu lalang

Ujian telah selesai kemarin tapi dia tetap datang ke sekolah karena permintaan wali kelasnya dan juga untuk meminta maaf pada Rey

Dia sudah memutuskan tadi pagi untuk meminta maaf dan mengakui kalo dia salah kemarin

Sesekali meminta maaf duluan kan tidak ada salahnya

"Lo liat Rey nggak?" Tanya Dhea pada salah satu teman kelas Rey yang kebetulan lewat

"Dia lagi di lapangan basket bareng temannya" jawab cewek berambut sebahu itu dan menunjuk ke arah lapangan

Setelah mengatakan terimakasih dia pun langsung menuju lapangan dan mendapati Rey sedang bermain basket disana

Dia menunggu Rey di tribun sampai dia selesai bermain

Sorakan terdengar setelah Rey memenangkan permaianan itu dan dia melihat Rey keluar dari lapangan

"Rey! " Dhea melambaikan tangannya ke arah Rey, dengan sigap dia pun menghampiri Dhea

"Apa?" Jawab Rey dengan datar

Dhea menggigit bibir bawahnya karena tak tau harus mulai dari mana karena setiap kali marahan selalu saja Rey yang minta maaf duluan

"Gue minta maaf soal kemaren" cicit Dhea sambil memainkan jemarinya

"Gue nggak marah kok" Rey mengatakan itu dengan tersenyum dan tatapan sendu, tatapan yang selalu membuat Dhea nyaman dan merasa terlindungi

"Gue... cuma..."

"Udah nggak usah dilanjutin" sergah Rey memotong ucapan Dhea "sebagai gantinya gimana kalo lo pulang bareng gue nanti hmm?" Tanya Rey

"Khanza gimana?" Bukannya menjawab dia malah balik bertanya

"Selalu aja balik nanya" Rey menarik hidung pesek Dhea " dia itu lagi ke bali bareng papa nya, family time gitu" jelas Rey yang menarik tangan Dhea untuk ikut bersamanya

Dhea cuma ber-oh panjang tapi dia masih berfikir kenapa Khanza tidak mengabari nya akan hal itu

"Kenapa bengong?"

"Huh? Apa? kenapa?" Tanya Dhea kebingungan pasalnya dia tidak mendengar apa yang Rey katakan

"Kebiasaan banget! raga disini pikiran disana, yok temenin gue makan" Rey langsung menyeret Dhea ke kantin

Dhea cuma bisa mengikut karena dia juga lagi sendirian sedangkan Syerly sedang sibuk merangkap absen, dia menjadi sekretaris dadakan setelah sekretaris lama pindah sekolah

"Lo mau makan apa?" Tanya Rey

"Perasaan lo tadi cuma nyuruh nemenin deh" Dhea menjawab dengan polosnya, dia sengaja ingin membuat Rey kesal

"Ya udah kalo lo nggak mau makan" jawab Rey santai sedangkan Dhea cuma bisa melongo tak percaya, realita mengkhianati ekspektasi kalo begini

"Tega amat lo" Dhea memasang wajah pias nya dan siap menghujani omelan pada Rey

"Makanya jangan ngerjain gue"

"Iya iya mbah dukun" Dhea menyatukan kedua tangannya ala ala penghormatan zaman dahulu sedangkan Rey cuma bisa tertawa kecil dengan menggelengkan kepalanya

SINCERE [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang