Enam

57 28 34
                                    

"Kenapa ananda bersembunyi seperti itu??"

"Ananda coba-coba untuk kabur lagi, iya??"

"Ya, lepaskan dulu dong buk"

"Apa?? Iya???"

Ibu ghina bukannya melepaskan jewerannya, namun dia menambah keras pelintiran di daun telinga Al.

"Aaaawww buk"

"Bukan itu maksudnya"

"Trus apa?"

Ibu ghina langsung melepaskan jewerannya itu dari daun telinga milik Al. Dia meminta Al untuk menjelaskan semuanya tentang apa yang sedang Al lakukan di balik tonggak sekolah.

"Jadi gini buk"

"Barusan saya lihat bapak yayasan datang kemari buk"

Jelas Al kepada buk ghina sambil mengosokan tangannya ke daun telinganya itu.

"Kenapa?? Sakit??"

Tanya buk ghina sambil tersenyum marah.

"Yaiyalah lah buk"

"Sakitnya tuh sampe-sampe pen pipis di celana"

"Sakit banget, lebih sakit ini mah daripada di tolak sama seorang gadis"

"Lebay kamu"

Sinis buk ghina ke Al.

"Yaudah lebih baik sekarang ananda masuk kelas"

Titah buk ghina sambil menunjuk pintu kelas XI IPA 1 yang terbuka sekitar 10 cm. Sepertinya guru pelajaran terakhir sudah stay di dalamnya.

"Laksanakan buk"

Ucap Al dengan telapak tangannya kebuka rapat dan ujuk jari telunjuknya berada di ujung alisnya, dia sengaja sedikit semangat supaya walasnya itu tidak kecewa dengannya. Karna hanya Bu ghina lah, guru yang mensupport adanya starka band.

Berbeda halnya dengan kelas IPS, mereka dibebaskan untuk pulang lebih awal.
Apa alasan?? Siswa IPS pun tidak tau kenapa alasannya.

"Yeeee"

Suara bahagia dari segerombolan siswa IPS pun terdengar heboh sampai ke penjuru sekolah. Membuat siswa IPA tidak fokus lagi untuk melaksanakan jam belajar terakhirnya.

"Hhhmm"

Al menghelakan nafasnya, memukulkan sebuah pena hitam ke kepala teman yang duduk di depan barisan kursinya. Dengan kesal dia menoleh kepalanya ke arah Al.

Al mengisyaratkan ke arah jendela dengan kedua matanya dan sisi bibir kirinya bergerak-gerak.

"Apaan si"

Ucap alyns yang sedang fokus melihat guru di depan menjelaskan sebuah pelajaran.

Dia tetap memberikan isyarat dengan body languagenya itu tanpa ada suara yang dilontarkan sedikitpun.

"Hei hei"

"Kalian berdua sedang apa?"

Penjelasan materi yang sedari tadi disampaikan oleh seorang guru terhenti karena ulah mereka.

Tatapan horor alyns tertuju ke Al. Kali ini dia sangat kesal dengan tingkah laku Al yang membuat dia kehilangan moot buat belajarnya.

Alyns mengangkatkan Jari telunjuknya dan berdiri dari kursinya itu.

"Permisi ke toilet pak"

Untung aja tuh bocah dapet ide buat permisi ke WC.

Kali ini Al sangat suntuk karena harus melakukan pembelajaran di siang bolong ke gini, gak ada sejarahnya geng starka band mengikuti pembelajaran terakhir. Tapi Al lah yang telah memecahkan telor tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

G3 TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang