Sekian lama gak up
Maaf ya, minggu kemaren sekolah lgi agak ribet
Terus juga lgi kurang sehat authornya, tenang2 bkn minta gws kok lagian udh smbuh:v
Klo typo kasih tau yaSelamat Membaca:3
Seperti biasa kini El tengah mengantri sarapan bersama sahabat-sahabatnya ditambah gadis yang kemarin bersama mereka kini hadir lagi dan berada tepat di depan El. Aura gadis itu sangat negatif menurut El, ketiga sahabatnya juga berpikiran hal yang sama.
El kedapatan mengantri paling belakang di antara teman-temannya, jadi saat di meja ia tidak mendapat tempat duduk karena telah ditempati oleh gadis itu yang bahkan belum El ketahui namanya.
"Hmmm"gumam El memandang kursi yang telah penuh.
"Sini, El. aku duduk di pangkuan aku"ucap Trisha setengah meledek.
"Emangna na angkot, murangkalih di lahun"El mendelikkan matanya dan pergi mencari tempat duduk lain.
(Emangnya di angkot, anak kecil dipangku)"El, ikut!Disini orang-orangnya asing aku gak kenal"sarkas Carol, sebenarnya ini sindiran untuk gadis asing itu.
Carol kesal harusnya kan seperti biasa mereka bersepuluh karena Chaca dan Ezra berkumpul bersama teman-teman sekelasnya, andai yang ikut bergabung adalah Chaca atau Ezra pasti tak akan seperti ini rasanya tapi ini gadis asing. Padahal Carol merasa sangat keren saat mereka bersepuluh seperti semacam Squad Goals.
"Aku ikut mereka"Natasha bangkit dan membawa piringnya mengikuti kemana El dan Carol pergi.
Trisha akan bangkit sesaat sebelum Gunther menahan lengannya"Kamu pergi, aku ikut"ucap Gunther.
Trisha mengangguk dan mereka berdua pun ikut pergi menyisakan enam orang yang hanya menatap kepergian mereka.
"Ah jadi sepi padahal gue pengen denger si Carol marah-marah lagi"keluh Darren.
"Hobi lu bikin anak orang darah tinggi ya, gila"cibir Arsal sesaat sebelum ia menggigit potongan besar kentang dari piringnya.
"Tapi iya juga sih, asik kalo liat si Carol marah-marah"lanjut Arsal.
Entah sejak kapan tapi kejutekan Carol itu menjadi tontonan wajib mereka apalagi Darren dan Arsal yang benar-bebar selalu membuat Carol mencak-mencak.
"Yaudah, susul yuk!"ajak Darren.
Mereka pun menghilang ditelan kegelapan, nggak deng. Darren dan Arsal menyusul kemana Carol pergi meninggalkan empat orang yang kini terlihat tak bersemangat.
"Pindah satu pindah semua"komentar Davin.
"Biarin lah mereka tak terpisahkan"sahut Lee.
"Jadi gak rame, udah ah kenyang"Davin bangkit dan pergi untuk meletakan piringnya yang sudah kosong.
"Azel, kok gak di makan?"tanya gadis itu karena Azel malah melamun.
"Eh, apa?"Azel terlihat bingung.
"Itu kok gak di makan?"ulang gadis itu.
"Ini mau. Kamu juga makan tuh"Azel menyuapkan makan ke dalam mulutnya dengan ogah-ogahan.
'Jadi ditinggalin gini' pikir Azel.
"Gue duluan"pamit Lee yang langsung pergi setelah menghabiskan sarapannya.
Hanya Azel dan gadis tadi yang masih belum selesai, sedangkan teman-temannya sudah pergi. Sarapan kali ini tidak menyenangkan biasanya mereka akan banyak mengobrol tapi tadi sangat sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURVIVANTS (COMPLETED)
Science FictionAku ingin mimpiku bisa menjadi kenyataan tapi bukan mimpi buruk, TIDAK!TIDAK!ini bukan buruk ini mengerikan. Kemarin aku masih membaca cerita atau menonton film tentang makhluk lambat yang suka memakan manusia dan menularkan virusnya melalui air liu...