SURVIVANTS 39: NO REST

3.6K 575 59
                                    

Hepi holidey

Kasih tau kalo ada typo ya

Selamat Membaca:3

El bersenandung sembari duduk menghadap Trisha yang sedang tertidur. Trisha sempat sadar dan meminum obat pengurang rasa sakit, kemudian tidur lagi.

"Kita mau nyari kendaraan sama makanan"ucap Davin.

"Ada yang mau ikut?"tambahnya.

El bangkit dari duduknya, tapi Azel langsung mendorong El agar kembali duduk dan memelototinya.

"El, diem!gak usah ikut-ikutan, kamu diem duduk manis disini terus nanti tinggal terima hasil"ucap Azel.

El menghela nafas pasrah dan mengangguk membuat Azel tersenyum penuh kemenangan.

"Gue ikut, Dav"Azel menyiapkan sebilah pisau dan juga tas ransel kosong.

"Gue kenal daerah ini, jadi gue ikut"Arif mengajukan diri.

"Oke!kita bertiga pergi, kalian tunggu disini dan jangan sampe ada yang ribut"pesan Davin sebelum melangkah keluar bersama Arif dan Azel.

----

Setelah perginya Davin, Azel dan Arif, keadaan kembali hening. Mereka semua tak banyak bicara setelah kejadian yang cukup menegangkan itu.

El mengambil segelas air dan keluar dengan sedikit meloncat-loncat seperti anak kecil.

"One way or another, i'm gonna find ya..."senandung El sembari berusaha mencapai pintu keluar.

Langkah kaki dan nyanyiannya sempat terhenti saat menyadari bahwa dia tidak sendiri disini tapi karena sudah terlanjut malu, El tetap melanjutnya.

"I'm gonna get ya get ya get ya get ya one way"

Carol menatap ngeri El, ia bahkan masih merasa tegang dengan kejadian El, Davin dan Gunther tapi El seperti sudah lupa akan semuanya. Carol bangkit dan memutuskan untuk mengikuti El karena khawatir El kesurupan penunggu rumah ini.

Terlihatlah El yang duduk bersila di tanah dengan segelas air di tangannya, Carol ikut duduk disamping El dan menatap hutan yang mengelilingi mereka.

"Eh, El?"

El menoleh dan bergumam menyahuti panggilan Carol.

"Kamu babak belur gini kenapa?"tanya Carol.

El terkekeh bahkan jika tidak babak belur dia ingin tertawa dan berguling-guling di tanah.

"Tuh, cewek tatoan di dalem yang gebukin. Jadi di markas preman itu suka ada duel gitu terus gue yang gak tau apa-apa diajak duel, mau nolak tapi gak dianggap jadi gini"jawab El yang kemudian menenggak habis minumnya.

"Terus dia kok bisa ikut kesini?"Carol yang penasaran kembali bertanya.

"Dia katanya mau bantuin, gak tau juga sih alesannya kenapa soalnya mau tanya-tanya keburu emosi"El kembali mengingat kejadian saat ia melihat Jane dan merasa ingin menelannya hidup-hidup.

"Terus..-,"

Ucapan Carol terputus saat lima orang pria muncul dihadapan El dan Carol lengkap dengan pisau ataupun pistol di tangan mereka. Sontak, El dan Carol langsung berdiri dan waspada dengan kehadiran pria-pria ini.

"Hayang istirahat urang téh ih" bisik El mengeluh.

(Pengen istirahat aku tuh ih)

"Disini kalian ternyata"seorang pria dengan wajah pucat serta jahitan di bagian samping kelalanya maju dan menodongkan pistolnya.

SURVIVANTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang