2.Awkilla safitri

39.4K 1.5K 15
                                    

Setelah sholat asar. Aku minta Lilis, untuk menemani ku jalan-jalan keliling desa. Menikmati keindahan air terjun yang belum sempet aku datangi, Keburu rasa lelah menghampiriku, tadi. Oh iya, perkenalkan namaku Awkilla Safitri. Panggil saja Killa, atau sayang juga boleh hihihi, becanda!.

Umurku baru menginjak 20 tahun, aku juga baru diwisuda seminggu yang lalu. Gak tahu kenapa aku cepat banget diwisuda?. Apa karena aku sangat pinter atau aku masuk sekolah lebih dini, ya? dari temen-temen yang seumuran denganku!. Au ah masa bodo!.

Aku punya sahabat, so pastilah!. Dia, itu anaknya baikkkk.... banget, Namanya Sarah Arzafani. Umur dia itu, lebih tua satu tahun di atasku. Bukan cuma sahabat aja yang aku punya, aku juga punya orang tua yang masih lengkap, dan juga adik ku yang paling gemes bin lucu. Mereka semua sosok yang sangat luar biasa di hatiku. Terutama Ayah dan bunda. Mendengar perjuangan cinta mereka membuat aku menginginkan sosok pendamping seperti Ayah. Semoga keinginanku kesampaian, Aamiin....

Mengingat semua itu. Membuat kepalaku langsung terisi penuh dengan bayangan laki-laki itu. Yang entah namanya siapa? Aku tidak tahu!, bukan gak tahu sih. Lebih tepatnya belum tahu. Dengan mimpi yang barusanku alami. Semakin membuat aku merasa penasaran dengan sosok laki-laki itu.

"MBAK...?"seru Lilis dengan nada kerasnya. Aku langsung tersadar dari lamunanku tentang laki-laki itu.

"Apaan sih Lis, kenapa teriak-teriak coba?" aku menatap Lilis yang sudah berdiri tepat dihadapanku. Dia hanya nyengir kuda sambil garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Maaf, mbak nya sih. Dipanggilin dari tadi gak nyaut-nyaut."

"Iyaa, gue maafin. Jangan ulangin lagi ok. Kuping gue sakit ntar" dia mengangguk mengerti. Kemudian menyerahkan satu botol air mineral yang aku pesan. Dan aku minum setelah mengucapkan terima kasih ke dia.

Sekarang Lilis sudah pindah posisi menjadi duduk disebelah ku, dengan beralaskan batu sungai yang cukup besar untuk kami berdua duduki. Kami saling diam sesaat memandang keindahan air terjun yang begitu deras mengalir kebawah. Sungguh suara yang ditimbulkannya dapat memberikan ketenangan. Hati ku merasa tenang berada ditempat ini. Memang ini keputusan yang sangat baik untuk ku. Mengasingkan diri sementara waktu untuk menenangkan diri serta menata hati ku yang berantakan. Supaya tidak dengan mudah hati ku dijamah dengan sembarang orang.

Mau tidak mau. Siap tidak siap. Seperti perjanjian sebelum aku menginjakan kaki ditempat ini. Setelah merasa hati aku sudah tertata seperti semula. Aku akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan Ayah dan Bunda. Semoga saat waktu itu tiba, aku bener-bener sudah siap.

"Mbak, pulang yuk sudah sore. Sebentar lagi mau maghrib" dia membuka pembicaraan setelah cukup lama dalam keheningan.

"Kuy lah" ujar ku sambil berdiri. Kami pun langsung pergi dari tempat itu.

***

"Mbak, cepetan. Sebentar lagi komat" ujar Lilis yang berjalan didepan ku dengan langkah lebarnya. Sesekali ia melirik kebelakang.

"Iya,, iya. Tungguin napa" protes ku. Sambil berusaha menyamakan langkah ku dengan langkahnya.

Bugk...

Aku jatuh terduduk gara-gara menabrak sesuatu yang keras saat didepan teras masjid.

"Auw..." rintih ku. Tiba-tiba saja ada sebuah tangan terulur didepan ku. Aku menatap tangan itu, dan pemiliknya. Aku cukup kaget, ternyata tangan itu milik laki-laki yang gue sebut dengan sebutan peramal hati.

Saat tangan aku hendak mau menerima uluran tangannya. Dia malah menjauhkan tangannya dari tanganku kemudian langsung menarik lengan baju ku. Membantu ku berdiri tanpa menyentuh ku sedikit pun. Asli awalnya aku pengin marah sama dia tapi setelah aku pikir-pikir lagi ternyata dia itu sangat memuliakan sosok perempuan. Dengan dia tidak menyentuh perempuan yang belum menjadi mahromnya.

Belum? kok ucapan ku itu terkesan pengin jadi mahromnya ya?. Aneh deh aku! Begitu juga dengan hati ku. Yang lancang berdetak up normal saat netra kami bertemu pandang.

Setelah kami sadar kalo memandang yang bukan mahromnya itu salah!Kami saling pamit. Aku kearah kiri sedangkan dia kearah kanan. Karena area wudhu pria ada disebelah kanan sedangkan perempuan ada disebelah kiri.

Hallo,semuanya👋 apa kabar?
Kasih saran sama votenya dong. Dan jangan lupa kasih tau ya kalau ada typo.

Happy reading

Salam
Istri sah zayn!

Halal Is My Way[Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang