CTB 27

1.1K 124 30
                                    


🍃 Happy Reading 🍃
_____

Waktu berlalu begitu cepat,kini usia pernikahan Al dan Yuki sudah memasuki bulan pertama dan selama itu pula tidak pernah terjadi apa-apa dengan hubungan pernikahan mereka sampai saat ini dan mereka sangat berharap kedepannya semua akan berjalan dengan baik.

Yuki yang masih melanjutkan kuliahnya dengan Al yang kini fokus pada restorannya meskipun dia harus di sibukkan dengan jadwal mengajarnya sebagai dosen pengganti yang ternyata sampai saat ini belum ada orang yang bisa menggantikan tugasnya terlebih kini Stefan sudah fokus pada pekerjaan barunya yaitu mengelola perusahaan ayahnya mengingat waktu terus berjalan perubahan umur menjadi faktor utama untuk seseorang mengurangi aktivitas yang berlebihan.

Wanita itu masih sibuk dengan beberapa kertas serta laptop di depannya dengan dirinya yang duduk di bawah beralaskan karpet berbulu menumpukan kepalanya di atas meja dengan satu tangannya sebagai bantalannya serta satu tangan lagi ia jadikan untuk membuat pola di atas keyboard.

Hari ini Yuki memang tidak ada kelas namun gadis yang kini sudah menjadi seorang wanita itu harus mengerjakan tugas kuliahnya sehingga dia tidak bisa ikut serta dengan sang suami yang pergi ke restoran untuk meninjau restoran yang kini sudah menjadi restoran utama milik pria itu setelah beberapa waktu lalu suaminya itu membuka beberapa cabang di bantu oleh ayah mertua Yuki yang merupakan ayah pria itu sendiri.

"Huft_!"

Wanita itu menghembuskan nafasnya,ini sudah pukul sepuluh siang dan itu artinya dia sudah berkutut pada benda-benda di dihadapannya kurang lebih tiga jam karena setelah Al berangkat tadi Yuki langsung mengerjakan pekerjaan rumah sebelum akhirnya wanita itu kembali membersihkan diri dan berlutut di dalam kamar seorang diri.

Wanita itu menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang bisa menghubungkan dirinya dengan orang-orang yang berada di luar jangkauannya siapa tahu ada pesan dari suaminya.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari wanita itu beranjak dari tempatnya dan langsung duduk di sofa seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dengan tangannya yang menekan satu tombol berbentuk lingkaran yang berada di bagian bawah layar berukuran 6' tersebut.

"Apa dia sibuk?_"gumamnya terlebih bertanya pada dirinya sendiri saat tidak ada notifikasi apapun dari entah itu dari keluarga, sahabat ataupun sang suami yang mungkin saja memang saat ini tengah di sibukkan dengan pekerjaannya.

Yuki melepas kaca matanya yang sedari tadi bertengger pada hidung mancung wanita itu, bukan kaca mata minus atau rabun dan lainnya hanya saja untuk kesehatan matanya Yuki menggunakan kaca mata saat matanya harus bertatapan langsung dengan layar laptop.

"Bosen!_"gumamnya seraya menjatuhkan tubuhnya dibatas ranjang, wanita itu menyusuri langit-langit kamar bernuansa putih tulang itu kamar yang menjadi tempat pribadinya dengan sang suami sejak hari kepulangan mereka dari umroh beberapa waktu lalu yang akan menjadi saksi pernikahan mereka sehingga nanti mereka akan memiliki anak-anak hasil buah cinta keduanya.

Kedua sudut bibir itu terangkat membentuk senyuman, entahlah rasanya sejak mengenal Al dirinya merasa begitu di hargai oleh pria itu berbeda dengan saat dirinya bersama Gio dulu.

"Astagfirullah!_"Yuki mengucap istighfar saat pemikiran itu muncul di kepalanya,mana bisa dia membandingkan orang yang berbeda bahkan kini Al adalah suaminya.

Cinta tak bersyarat (✓)Where stories live. Discover now