CTB 35

725 97 35
                                    

🌷 Happy Reading 🌷
--------







Waktu berjalan begitu cepat tak terasa Ramadhan hampir usai,sejak siang tadi tampak sebuah keluarga tengah sibuk menyiapkan persiapan lebaran, setelah beberapa waktu lalu orang dari masalalu keluarga mereka hadir dan kembali ingin memecah belah kedua keluarga tersebut akhirnya kini mereka bisa bernafas lega setelah di tangkapnya wanita bernama Mulan tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik dan percobaan pembunuhan dengan cara mencampurkan racun ke dalam makanan yang ada di restoran milik Al yang hampir saja meracuni banyak orang namun dengan izin Allah akhirnya mereka semua terhindar dari orang-orang jahat meskipun waktu itu Raya harus di larikan ke rumah sakit karena kehabisan cairan akibat berulang kali harus bolak-balik kamar mandi namun syukur Alhamdulillah setelah dua hari berada di rumah sakit akhirnya wanita itu dinyatakan baik-baik saja yang membuat Al maupun Yuki bernafas lega karena sebelumnya Yuki maupun memang merasa takut jika terjadi sesuatu pada Raya.

"Alhamdulillah!_"seru Yuki yang sudah seraya menjatuhkan pantatnya di atas sofa empuk yang berada di ruang keluarga setelah wanita itu mandi setelah tadi membantu sang suami membereskan rumah serta taman yang berada di depan maupun belakang rumah mereka yang sebenarnya itu adalah pekerjaan asisten mereka yang nyatanya sudah lebih dulu Al liburkan untuk merayakan hari raya bersama keluarga pasnagan suami istri yang sudah bekerja dengannya selama kurang lebih tiga tahun belakangan ini.

"Sini sayang kamu pasti capekkan!_"ujar Yuki menyuruh Putri untuk duduk di sebelahnya yang langsung ia tarik kedalam pelukannya.

"Masih kuat puasa sampai bedug magrib?_"tanya Yuki mengusap rambut putri angkatnya yang terasa mengangguk di dalam dekapannya.

"Masih dong kan kata ayah sama bunda Putri gadis yang hebat jadi pasti kuat dong!_"jawabnya seraya melepaskan diri dari sang bunda.

"Pinter anaknya bunda udah wangi lagi!_"seru Yuki mencium pipi putrinya yang hanya tersenyum seraya menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Anak ayah juga dong!_"seru seseorang yang baru saja bergabung dengan Yuki dan Putri di sofa dengan rambutnya yang sudah basah karena pria itu baru saja selesai mandi.

Kini posisi duduknya Putri berada di tengah-tengah antara Al dan Yuki,gadis itu tersenyum mendongak melihat kearah Al dan Yuki secara bergantian membuat sepasang suami istri tersebut saling pandang seraya mengedikkan bahunya tanda tidak mengerti.

"Ayah!_

"Bunda!_

Seruan itu membuat Al dan Yuki langsung menatap kebawah di mana Putri kembali sedikit mendongak menatap kedua orang yang mengapitnya itu.

"Kenapa sayang?_"lembut Yuki mengusap pelan kepala Putri yang saat ini sudah menundukkan kepalanya.

"Katakan pada ayah sama bunda kenapa hem?_"kini giliran Al yang berujar dengan suaranya yang tak kalah lembut seperti sang istri.

"Putri pengen pulang!_"

Deg

Yuki yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya dari punggung kecil gadis yang sudah ia angkat sebagai putrinya tersebut ada perasaan aneh yang tiba-tiba menjalar pada tubuhnya.

Apakah dia belum menjadi ibu yang baik buat Putri?

Apakah itu alasan kenapa sampai saat ini dia masih belum di karuniai anak? Karena dia belum mampu menjadi orang tua?

Cinta tak bersyarat (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang