Summertale | First

108 24 31
                                    

Calluella terbangun dari tidur nyenyaknya, ia merasa seperti baru saja mengelilingi sebuah dunia yang begitu baru dan lebih indah dari yang ada di kenyataan

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Calluella terbangun dari tidur nyenyaknya, ia merasa seperti baru saja mengelilingi sebuah dunia yang begitu baru dan lebih indah dari yang ada di kenyataan. Gadis itu melirik ke arah jam digital di sampingnya yang menunjukkan angka 6, dengan cepat Calluella berdiri dari posisi duduknya di pinggir ranjang dan langsung mengambil handuk serta beberapa peralayan mandinya.

Setelah menghabiskan waktu selama beberapa menit untuk membersihkan seluruh badan, Calluella pergi ke dapur dan mengambil sepotong roti lalu mulai mengolesinya menggunakan selai stroberi. Matanya melirik ke arah sebuah kamar yang berada tak jauh dari dapur, tak lama kemudian pintu itu terbuka menampakkan sosok seorang pemuda yang terlihat bangun tidur dengan pakaian yang acak-acakan dan rambut yang tidak teratur.

"Buat apa kau menatapku seperti itu? Berheni menatapku seperti seseorang yang baru saja tertangkap basah mencuri." Calluella menundukkan kepalanya lalu pergi menjauh dari dapur menuju ruang tamu.

Dua orang pria dan wanita terlihat tengah duduk menghadap layar televisi, wajah mereka yang berkeriput terlihat begitu lelah. Calluella mencoba mengambil sepatu sekolahnya yang berada di belakang pintu depan ruang tamu sampai akhirnya sebuah suara sarkas menghentikan gerakannya.

"Aku bingung denganmu, mengapa sampai sekarang engkau tidak sedikitpun merasa sedih kepada kedua orang tuamu yang bekerja kerasa sampai 'tidak kembali' demi membiayai kehidupan mewahmu?" Calluella perlahan menarik sepatu sekolahnya tanpa bersuara dan memasukkan telapak kakinya sepelan mungkin, ia berusaha untuk tidak membuat suara entah seberapa kecilpun suara itu.

"Sudahlah suamiku, anak seperti dirinya tidk tahu kata terima kasih. Percuma saja kedua orang tuanya tidak mendidik dirinya, ia terlalu manja tidak seperti kakaknya yang selalu berusaha untuk mencari kerja kesana kemari." Perlahan pintu terbuka tanpa menimbulkan sedikitpun decitan, setelah berada di luar rumah barulah gadis itu manrik napasnya panjang-panjang sebelum kembali memulai kehidupannya yang begitu menyedihkan.

"Doakan aku agar bisa segera lulus dan mendapatkan pekerjaan terbaik Bu." Gumam gadis itu.

Kakinya melangkah keluar pagar, mencoba melepaskan seluruh hal yang membebani pikirannya dan fokus pada seluruh hal yang akan memengaruhi masa depannya.

*

Sesampainya di sekolah, Calluella dengan cepat berjalan ke arah kelas. Ia bersyukur melihat pintu masih terbuka tanda guru belum masuk, suara ribut para murid pun masih terdengar dari luar dan itu semakin membuat dirinya bisa bernapas dengan lega.

Ketika kakinya mencoba melangkah masuk ke dalam kelas, sebuah tangan menarik tasnya. Menyeret tubuh ringkih gadis itu dari belakang.

"Sepertinya kamu terlihat begitu bahagia sekali tuan putri, aku tidak menyangka seorang tuan putri akan masuk ke dalam kelas yang di penuhi oleh belasan anak pedagang. Lihatlah, bukankah pagi ini ia terlihat begitu bahagia dan indah layaknya bunga mawar yang baru mekar?" Ledek seorang gadis yang menggunakan bando berbentuk bunga teratai di atas kepalanya.

Summertale #2 「On Going」حيث تعيش القصص. اكتشف الآن