Summertale | Sixth

50 13 25
                                    

Semenjak kejadian kemarin, Calluella harus berakhir dengan skors

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semenjak kejadian kemarin, Calluella harus berakhir dengan skors. Walaupun ia mencoba membela kebenaran, tetapi rupanya ia memuku gadis itu terlalu kuat hingga membuatnya pingsan dan masuk ke rumah sakit. Keluarga dari mereka datang dan berhadapan dengan paman Calluella, walaupun rasanya sangat kurang puas ketika mendengar hasil yang di berikan oleh guru dari Badan Kesiswaan, Calluella hanya bisa menerimanya.

Setidaknya gadis itu akhirnya bisa menghancurkan tampang dari sang ratu pembully. Calluella menatap ke arah buku yang berada di hadapannya, selama di skors ia bahkan sampai di kurung dalam kamar. Ia tidak di perbolehkan keluar bahkan makan, apakah salah jika ia membela kebenaran?

Pintu terbuka secara tiba-tiba dan berhasil mengejutkan gadis itu. Sang bibi masuk dengan wajah merah padam. Calluella yakin habis ini pasti ia akan mendengar omelan panjang lebar yang tidak akan berhenti sampai malam.

"Kau tahu! Kau sama sekali tidak beda dengan ibumu sewaktu muda!" Calluella menatapnya tajam, menyinggung hal tersebut juga membuat Calluella merasa marah.

"Sama nakalnya dan selalu tidak bisa membuat kedua orang tua merasa senang! Kau hanya menjelekkan nama dan dirimu saja! Aku sangat yakin kakakmu dan ayahmu sangat kecewa kepada dirimu, walaupun ibumu mungkin membela dirimu tetapi kau selalu membuat contoh buruk!" Calluella menggigit bibir bawahanya, mencoba menahan rasa kesalnya.

"Memangnya bibi tau apa?! Aku membela karena dia memang bersalah, tidak seharusnya bibi membawa tentang ayah dan ibu! Mereka sudah tenang di sana, tetapi bibi membuat ku seolah-olah bersalah di hadapan mereka! Apa bibi memang benar-benar membenciku?!" Kata-kata tersebut perlahan keluar dari mulutnya.

Sang bibi berjalan mendekat ke arah Calluella dan langsung menampar gadis itu.

"Kau bahkan masih tidak sadar dengan posisimu saat ini. Aku menampungmu dan kakakmu karena kau terlihat menyedihkan, kakakmu berperilaku baik tetapi tidak dengan dirimu yang setiap harinya mencoba untuk menjilat!" Wanita tua itu berjalan ke arah pintu, ia keluar sambil membantingnya.

Calluella masih terpaku di dalam kamar. Kedua kelopak yang memanas.

*

Alastor memutar pulpennya di atas meja. Sudah berkali-kali ia merasa sangat tidak nyaman dan kesal. Callum menuangkan teh di atas cangkir kosong yang berada di hadapannya.

"Ada apa Pangeran?" Alastor menatapnya sesaat lalu menatap ke arah jendela.

"Aku masih bingung, apakah perihal mengenai ramalan tersebut memang benar? Atau hanya angan-angan saja agar kerajaan ini tetap stabil?" Callum tersenyum.

"Tidak ada yang tahu mengenai hal tersebut Pangeran, mungkin saja hal tersebut benar. Toh jika mengenail ramalan tersebut bohong, kita bisa memenggal peramal tersebut." Mendengar ide yang di berikan oleh Callum membuat Alastor tersenyum.

Summertale #2 「On Going」Where stories live. Discover now