Summertale | Fifth

54 16 42
                                    

Calluella memutar kedua bola matanya ke kanan dan ke kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Calluella memutar kedua bola matanya ke kanan dan ke kiri. Ia kini berada di dalam kegelapan. Seingatnya tadi, ia tertidur lalu dengan tiba-tiba saja sudah masuk ke dalam tempat gelap ini. Perlahan setitik cahaya berpendar dari kejauhan dan mulai mendekat.

"Calluella Visolola Roan, aku datang untuk berbicara denganmu." Calluella terdiam sesaat, ia mendekatkan telapak tangan kanannya ke arah cahaya tersebut.

"Kau tidak perlu meragukanku. Ada satu hal yang perlu ku sampaikan kepadamu anakku." Gadis itu mengerutkan dahinya bingung.

"Sebelum itu, siapa dirimu? Mengapa kau mengetahui namaku dan berbicara seolah-olah kita pernah saling mengenal." Suara seseorang tengah menghela napas terdengar.

"Aku tidak bisa menjelaskan pertanyaanmu untuk saat ini, tetapi yang perlu kau ketahui adalah aku membutuhkan bantuanmu. Akan ku kabulkan permintaanmu, asalkan kau mau membantuku." Calluella berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

"Apa yang kau inginkan."

"Aku ingin kau mengumpulkan pecahan kristal yang tersebar di dalam dimensi. Aku akan memberikanmu kekuatan di pertemuan kita yang berikutnya." Gadis itu mendengkus.

"Apa aku sedang berhalusi? Kau meminta bantuan pada gadis yang tidak memiliki apa-apa seperti diriku?" Suara tersebut tertawa jenaka.

"Aku akan memberikan apapun setelah kau berhasil mengumpulkan pecahan tersebut Calluella. Sebuah kehidupan tengah menanti keselamatan, dan keselamatan itu berada di tanganmu. Aku ingin kau ikut turut serta membantuku, hanya kaulah yang kuyakini bisa melakukan tugas ini." Belum saja Calluella sempat bertanya lagi, Cahaya tersebut dan semua kegelapan menghilang.

Tergantikan dengan sebuah siraman air yang membasahi sekujur tubuhnya yang masih terbaring di atas ranjang. Gadis itu langsung terbangun dan terkejut di atas tempat tidurnya.

"Bangunlah adik pemalas." Sebuah tatapan tajam dan suara yang dingin menyambut pagi harinya.

Calluella terdiam sebelum akhirnya menatap ke arah kakak laki-lakinya yang memandang dirinya dengan tatapan tidak suka. Gadis itu menelan salivanya kuat sebelum akhirnya bangkit berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi yang terhubung dengan kamarnya.

Austin keluar dan membanting pintu. Calluella menghela napas berat lalu mulai membilas seluruh tubuhnya sebelum pergi ke sekolah.

*

Selama di sekolah ia berjalan sendiri diiringi dengan tatapan merendahkan dari murid-murid-murid yang berada di sekitarnya. Calluella tidak menundukkan wajahnya, ia tetap berjalan dengan tegap sebagai mana seharusnya.

Summertale #2 「On Going」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang