#28 Bisakah aku akhiri?

60 12 15
                                    


BudiDayakan  Vote sebelum Reading 😉

Note: Sepertinya kalian butuh tisu atau ember 😂

Ji Yeon mendapati ibunya baru saja pulang. Tapi, rupanya Ji Yeon merasa aneh melihat ibunya seperti sedang sakit. Ini membuatnya penasaran sekaligus cemas pada ibunya. Ia khawatir begitu ibunya hampir saja terjatuh jika tak berpegangan pada sofa.

"Ibu... kau tidak apa-apa? Wajah ibu sedikit pucat." Berlari menghampiri ibunya dan langsung membopongnya.

"Ibu tidak apa-apa. Ibu hanya sedikit kelelahan." Ucapnya parau.

"Aku bantu bawa ibu ke kamar. Ibu harus beristrahat."

Ny. Ahn juga tidak mengelak. Ia membiarkan putrinya itu membantunya karena ia juga merasa sebentar lagi tidak bisa menjaga keseimbangannya dengan baik.

Ji Yeon membantu ibunya juga untuk berbaring. Setelah itu, ia memberi ibunya segelas air putih agar membuatnya menjadi lebih baik.

"Ibu yakin baik-baik saja? Apa kita seharusnya memanggil dokter?" Ji Yeon benar-benar khawatir.

Ibunya tersenyum lemah.

"Tidak perlu. Setelah ibu istrahat, ibu akan merasa lebih baik." Meyakinkan anaknya agar tak mencemaskan dirinya.

"Baiklah... istrahatlah."

Ji Yeon lalu beranjak meninggalkan ibunya agar lebih nyaman untuk beristrahat. Setidaknya, Ji Yeon akan berjaga untuk ibunya kalau-kalau membutuhkan sesuatu.

"Ji Yeonie..."

Suara lemah ibunya menghentikan pergerakan Ji Yeon yang sudah di ambang pintu.

Ji Yeon berbalik.

"Tadi siang kau kemana?" Tanya Ny. Ahn.

Ji Yeon langsung memutar otaknya. Tidak mungkin kalau ia memberitahu ibunya kalau ia habis bertemu dengan Shi Kyung.

"Aah... Aku bersama Taeyang. Ada apa?"

"Tidak ada. Ibu hanya ingin tahu."

Sepeninggal Ji Yeon, raut wajah Ny. Ahn menjadi berubah drastis. Memikirkan bagaimana dan apa sebenernya yang salah dalam perjodohan putrinya. Ia menyesali kalau ia turut membuat putrinya itu tidak bahagia selama. Jelas bahwa ini kesalahannya yang ingin menikahkan mereka tanpa mendengar apa sebenarnya keinginan dia mereka berdua.

.
.
.

"Omonim... Aku- Aku akan menjelaskan..." kata Taeyang yang penuh rasa bersalah.

Menjelaskan apa? Ini sudah jelas tanpa harus mendengar penjelasan mereka lagi. Beraninya mereka membohongi keluarga Ahn.

Aura diantara mereka bertiga menjadi gelap. Tidak ada aura yang menyenangkan terlihat. Ny. Ahn juga sepertinya menahan dirinya agar tidak bertindak diluar dugaan.

Taeyang menarik napas dalam-dalam. Ia memasok oksigen karena dadanya terasa sesak. Ia juga merasa frustasi dengan hal ini. Sejak awal dia tidak berniat membohongi atau mempermainkan perasaan siapa pun disini. Ini semua paksaan dari ayahnya.

"Kami sudah menikah. Se Na sekarang telah resmi menjadi istriku."

Ucapan Taeyang seperti belati tajam yang menembus jantung Ny. Ahn. Apa yang salah dengan ini semua? Bagaimana nanti dengan putrinya jika mengetahui calon suaminya sudah menikah dengan sahabatnya sendiri?

Ny. Ahn ingin berhenti mendengar penjelasannya lebih lanjut. Namun, sisi nalurinya tidak membiarkan itu terjadi.

"Apa Ji Yeonie sudah tahu hal ini?"

ANDANTE 2Donde viven las historias. Descúbrelo ahora