Part 1❦︎ 𝐃𝐢𝐬𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐍𝐢𝐤𝐚𝐡.

472 69 0
                                    


"Umur kamu berapa Cey?" pria paru baya itu bertanya tentang umur anaknya, bukan tidak tau. Hanya, Arfan. Ingin memastikan saja.

"17 tahun?" jawab Ceya dengan begitu senang.

Padahal jelas, gadis itu sedang berbohong.

"19 tahun Cey!" kata Arfan membenarkan.

"Bulan depan 20 pa!" namun anaknya itu tidak ingin kalah.

"Cey!" tegurnya mulai kesal.

"Yup!" sahut Ceya dengan ekspresi seolah lagi memenangkan sebuah perlombaan.

melihat itu Arfan menggelengkan kepala.

"Mau jadi apa kamu ini? Ini ketiga kalinya kamu tinggal kelas. Papa pusing mikirin masalah kamu," omelnya, karena jujur saja dirinya sendiri sudah lelah.

punya anak perempuan satu, tapi dungunya luar biasa.

"Ya ndak usah dipikiran pa, mending mikirin kerjaan mayan kan tambah cuan!" Ceya mengucapnya sambil nyengir-nyengir gak jelas.

"Ceya!" dan Arfan semakin dibuat geram saja.

"Papa serius," tandasnya dengan suara tertahan.

Namun, berhasil membuat putrinya diam.

"Ceya tahun ini terakhir kamu sekolah, papa sudah bilang sebelumnya." tuturnya yang sudah mengambil keputusan.

Pria itu sudah memberikan satu kesempatan, namun putrinya tetap gagal.

"Hah?" pekik Ceya dengan manik membulat.

"Jika kamu tinggal kelas juga, maka jalan satu-satunya kamu lepas dan menikah saja." Arfan memijat pelepis alisnya, tiba-tiba kepalanya pusing.

"Ceya gak mau nikah!" tolak Ceya dengan suara lantang.

"Terus mau ngapain? Kamu masih punya muka setelah tinggal kelas berkali-kali?" Arfan sebenarnya ingin melihat putrinya lulus sekolah, tapi masalahnya putrinya itu namanya disekolah udah, Bahkan Arfan sendiri bingung harus menjelaskannya kronologi ceritanya seperti apa.

"Ya mau gimana? Sekolah itu kan wajib hukumnya. Jadi ngapain Ceya malu untuk nuntut ilmu," ucapnya dengan nada sewot. Selagi dirinya gak malu untuk kembali sekolah, kenapa papanya itu malah bersikeras menantang dan malah ingin menikahkannya saja.

jelas Ceya gak terima!

menarik napasya dalam-dalam, Arfan sudah mulai diambang batas kesabaran.

"Ceya kamu ini beneran mau dikeluarin dari KK?" tanyanya terdengar mengancam.

"Papa yakin? Anak papa cuma Ceya lo!" kata Ceya dengan ekspresi menyebalkan.

"Yakin nanti tinggal mungut anak orang, banyak kok yang mau jadi anak papa!" ucap Arfan dengan rasa percaya diri.

Siapa yang tidak ingin dipungut dirinya.

Asal mau belajar dan tidak bikin malu, Arfan pasti akan mau memungutnya kemudian mengcukupi segalah keperluannya.

"Jahat ih!" Ceya mengembungkan kedua pipinya.

"Kamu yang jahat Ceya, papa selalu ngasih nasehat. Belajar Ceya bahkan papa juga nyewa guru les untuk kamu, tapi tetap saja." Arfan lagi-lagi menggeleng.

Bahkan dirinya masih tidak percaya kalau Ceya yang dulunya sangat menggemaskan kini akan berubah menjadi seperti ini.

"Yang jahat disini siapa Ceya?" lanjutnya bertanya.

Ceya terdiam.

"Ya mau gimana, Ceya gak bisa fokus belajar ...," lalu setelah mengatakan itu ekspresinya berubah, gadis itu terlihat sedang menahan agar tidak menangis.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang