Part 3❦︎ 𝐆𝐚𝐠𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐫𝐞𝐧𝐜𝐚𝐧𝐚.

136 38 0
                                    

"Gak mungkin," sambil mengatakan kalimat tersebut, Ceya merasa tubuhnya tiba-tiba lemas.

"Ceya," dan Alvin menyadarinya kemudian menahan tubuh Ceya dengan tangannya.

"Pa ini pasti gak mungkin!" kata Ceya hampir menangis.

"Bisa bicara berdua dengan Ceya?" Kei tiba-tiba bangkit lalu meminta agar semua orang pergi dan membiarkannya bicara berdua dengan Ceya.

mengangguk setuju, Alvin, Zefta beserta Arfan pun menjauh setidaknya sampai mereka tidak bisa mendengar pecakapan diantara keduanya nanti.

"Baiklah, kami akan keluar." ujar Arfan.

lalu ketiganya berjalan munuju meja makan.

"Pa jangan tinggalin Ceya!" panggil Ceya merengek seperti anak kecil.

Kei duduk kembali, pria itu duduk dengan meyilangkan kaki. Lalu menatap Ceya yang saat ini sedang panik.

"Bagaimana tidak mungkin," ucap pria itu tiba-tiba.

Ceya menggigit pelan bibir bawahnya.

Kemudian menarik napasnya dalam-dalam. Ikut duduk disamping Kei, gadis itu menjawab.

"Tuan besar, Ceya ini aneh loh. Cewek teraneh sedunia, udah gitu jahat lagi!" ujar Ceya masih berusaha agar pria itu ilfiel sehingga membatalkan pernikahan mereka.

"Oh ya, menurut Ceya wajah Tuan sangat tampan. Pasti nyari perempuan berkelas yang gak malu-maluin kalau diajak keluar sangat lah mudah," bisik Ceya, sekaligus memuji wajah Kei yang sangat lah tampan.

Kei tersenyum, ekspresinya terlihat sedang menahan sesuatu.

Melihat Ceya entah kenapa perutnya seperti ada yang menggelitik.

"Benar kamu tidak salah, dan tolong panggil saya Kei, tidak perluh pakai kata Tuan besar ...," ujar Kei dengan nada sopan.

Menelan ludahnya kasar, ditambah manik menyipit penuh kecurigaan.

Ceya kembali berkata.

"Jangan bilang Tuan ... maksudnya Kei, kamu dipelet sama papa Ceya?" tanya Ceya, seperti tuduhan.

detik itu juga tawa Kei pecah.

pria itu tertawa dengan suara pelan.

"Tidak ada yang seperti itu," selanya yang masih menahan agar dirinya tidak tertawa.

"Masih belum terlambat Kei kalau nolak perjodohan ini!" seru Ceya, gadis itu tidak akan menyerah sebelum calon suaminya itu mau membatalkan pernikahan mereka.

"Ceya cuma gak mau kamu nyesel loh karena nikah sama Ceya!" lanjutnya dengan ekspresi aneh.

"Kamu gadis yang aneh ya?"

Tersenyum merekah, Ceya dengan cepat mengangguk setuju.

"Nah itu, Ceya ini aneh!" ucap Ceya dengan bangga diri.

Kei menggeleng pelan.

"Saya dengar kamu tinggal kelas berulang kali?" Kei memperhatikan gadis disampingnya ini sambil bertanya.

"Yup, itu benar!" seru Ceya menjawab dengan antusias.

"Dan kamu bangga?" Kening Kei berkerut sembari menunggu jawaban Ceya.

"Bukan bangga juga, cuma ...," Ceya ragu ingin mengatakan sesuatu yang ada dipikirannya saat ini.

"Intinya setelah percakapan ini, Kei bilang sama papa Ceya. Kalau Kei batalin pernikahan kita!" lanjutnya dengan tegas.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang