Part 15❦︎ 𝐇𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐊𝐞𝐢.

40 4 0
                                    

"Katanya lamanya dikit, ini lumayan loh saya sampai batalin rapat penting demi nungguin kamu Ceya!" omel Kei yang sejak tadi menunggu kurang lebih hampir sejam.

"Maaf Kei, Ceya gak tau kalau bakal lama nyelesain tugasnya!" ujar Ceya sambil masuk ke dalan mobil lalu gak lupa juga untuk nutup pintunya dan pakai sabuk pengaman biar aman.

Setelah itu Kei pun menjalankan mobilnya.

"Kei mau apa? Anggap aja sebagai permintaan maaf Ceya karena udah telat!" lanjut Ceya karena merasa gak enak buat suaminya itu menunggunya lama bahkan sampai batalin rapat penting demi dirinya. Anggap aja ia ngasih bonus atas kerja keras Kei.

"Beneran?" detik itu juga ekspresi Kei menjadi ceria.

Tidak bisa dipungkiri, pria itu malah bersyukur karena memilih untuk membatalkan rapat dan dimarahi mamanya karena hal itu.

"Iya beneran! Kei mau apa?" tanya Ceya dengan ekspresi serius.

Kei yang mencoba menahan senyum senangnya, kini mencoba untuk berpikir tentang permintaan apa yang akan diajukannya nanti.

"Kalau gitu, cium?" putusnya kepada sang istri.

mendengar kata cium sontak membuat Ceya kesal sambil menekuk wajahnya.

"Kei mulai mesumnya!" kata Ceya.

"Ceya saya juga laki-laki normal loh, demi kamu bahkan saya rela lawan nafsu buat gak sentuh kamu, masak cium aja gak boleh?" ucap Kei, mulai sedih.

Melihat itu Ceya menghembuskan napas dengan berat.

Bagaimana ini?

"Baiklah, cium pipi aja okey?" walau terpaksa. Akhirnya Ceya pun menyetujuhinya.

dan Kei, walau cuma pipi ia senang. Ya tidak apa lah, hari ini pipi besok-besok bisa yang lain.

"Heum, kamu yang cium pipi saya!" kata Kei mulai membuat Ceya kesal.

"Hah?" bagaimana ceritanya? dicium aja dirinya sudah ya gimana mengatakannya. Tapi yang jelas, mencium laki-laki itu, menurut Ceya ah susah mengatakannya.

"Ayo dong," bujuk Kei kepada Ceya.

Sepasang mata pria itu mulai berbinar.

Dan Ceya mulai menelan ludanya kasar.

"Bismilah," ucapnya sebelum mendekatkan mulutnya ke arah pipi Kei yang sudah disodorkan. Walau begitu pria itu masih fokus menyetir.

dengan mata tertutup Ceya mencium pipi Kei cepat.

"Udah," katanya dengan wajah tersipu malu.

Kurang puas. Kei menatap Ceya lalu berkata.

"Cepet banget, gak pakek perasaan ciumnya!" cetus Kei yang cemberut.

astaga.

"Ulang lah," lanjut pria itu agar sang istri kembali menciumnya.

Dengan rahang dan tangan mengeras Ceya menajamkan matanya. Menatap Kei yang sangat menyebalkan.

"Kei!" tegur Ceya.

"Ya? Ya boleh ya?" mohon Kei.

"Okey!" karena tidak punya pilihan lain, lagi pula ia udah janji tadi. Yaudah.

Ceya banyakin sabar-sabar aja.

Lalu mulai mencium pipi Kei yang sudah disodorkan.

Menelan ludahnya kasar, Ceya melihat hidung, bulu mata, dan bibir Kei yang seksi.

Melihat itu bersamaan tiba-tiba jantungnya berdebar tidak karuan.

dengan tatapan teduh, Ceya pun mencium pipi Kei lama.

M𝐚𝐫𝐫𝐲 𝐀 𝐒𝐭𝐮𝐩𝐢𝐝 𝐖𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang