Part 5 -- Kidnapping--

76 9 1
                                    

Haii readersss....
Selamat membaca ...
Hope you enjoy...

----

Nic's Mansion, Washington DC, 06.30 AM

Bau maskulin menyeruak ke hidung Danela, karena merasa nyaman Danela semakin merapatkan tubuhnya ke Nicholas dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik Nicholas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bau maskulin menyeruak ke hidung Danela, karena merasa nyaman Danela semakin merapatkan tubuhnya ke Nicholas dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik Nicholas.

Bau maskulin menyeruak ke hidung Danela, karena merasa nyaman Danela semakin merapatkan tubuhnya ke Nicholas dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang milik Nicholas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(yakk.. silahkan tahan napas.. wkwkwkwk )


Melihat hal itu Nicholas mengeratkan pelukannya untuk membuat gadisnya nyaman.

Ahh...indah sekali mimpi pagi ini. Mengapa terasa nyata dan begitu candu bagi kenyamanan Danela. Tangan Danela bermain-main di atas perut sixpack milik Nicholas.

Semakin membuat Danela merasa nyaman rasanya tidak ingin bangun untuk saat ini, menikmati lengan kekar dan perut dengan sekat-sekat membuat Danela enggan untuk membuka matanya.

Elusan tangan Danela, membuat Nicholas mengeluarkan erangan tertahan. Menahan semua hasrat yang bergejolak di bawah sana.

But wait... kenapa semua ini terasa nyata, termasuk erangan tertahan yang samar-samar terdengar di telinga Danela. Danela membuka mata dan menemukan dada bidang dan ada tangan kekar yang sedang memeluknya.

Segera Danela mendorong tubuh tersebut, gerakan Danela begitu kuat dan cepat hingga membuat Nicholas tersungkur di samping ranjang.

"Apa yang kau lakukan di kamarku ?"

Dengan gerakan yang tetap terlihat cool Nicholas bangun dan segera duduk di sisi tempat tidur. Hal itu membuat Danela memundurkan tubuhnya. Ditatapnya Nicholas dengan tatapan selidik.

Mata tajam yang dimiliki Nicholas mau tak mau membuat Danela terkagum. Ternyata Nicholas memiliki mata yang indah, rahang tegas dengan bulu-bulu tipis yang menghiasi dagunya. Lengan yang kekar dengan bau maskulin yang menjadi ciri khasnya, bisa membuat siapa saja yang melihatnya langsung terkagum-tagum akan ketampannya yang mirip dewa yunani.

"Sudah puas memandangi ku, hmm ?"

Danela tersentak dari lamunannya, kenapa ia mesti memikirkan laki-laki di depannya. Memandang Nicholas membuat Danela kehilangan duniannya.

"Apa yang kau lakukan di kamarku ?" teriak Danela lagi.

"Kamarmu ? Look around, and you'll amaze with this room.."

Seperti kerbau yang di cocok hidungnya, Danela mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ruangan ini bukan kamarnya, tidak ada warna ungu yang mendominasi yang ada hanya warna abu-abu terang. Ukuran kamarnya juga sangat berbeda.

Meja rias dengan berbagai macam alat make-up, lalu layar TV yang lebar tepat berada di depan tempat tidur. Sofa yang berada di sudut ruangan dan mengarah ke jendela mambuat setiap orang yang duduk di sofa pasti akan menikmati pemandangan yang ada.

 Sofa yang berada di sudut ruangan dan mengarah ke jendela mambuat setiap orang yang duduk di sofa pasti akan menikmati pemandangan yang ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dimana ini... Kau menculik ku ?"

"Apa peculik, tidak ada penculik setampan ini, My Ela..."

Nicholas terkekeh melihat wajah gadis yang ada di depannya ini. Wajah penuh kejengkelan dan kebingungan yang menjadi satu. Namun tak mengurangi kecantikan yang ada.

"Jangan bercanda, Mr. Jefferson... Dimana aku sekarang, kenapa aku bisa di sini?"

Danela mencoba menyusuri ingatannya, semalam setelah kejadian itu Danela hanya menangis lalu tertidur.

"Aku yang membawamu ke sini saat kau sudah terlelap, ini adalah mansion ku..."

Nicholas yang mengerti akan kebingungan Danela pun menjelaskan padanya.

Danela turun dari ranjang dan berlari menuju pintu.

"Shit!"

"Pintunya memang selalu terkunci Ela,"

"Buka pintunya sekarang, aku mau pulang ke apartment ku.." teriak Danela menahan agar air matanya tidak keluar. Danela tidak mau terlihat lemah di depan laki-laki ini.

"Mandilah terlebih dahulu, semua keperluanmu sudah ku siapkan.."

Nicholas tidak memerdulikan permintaan Danela, hal itu membuat Danela semakin marah.

"Siapa Anda berani mengatur hidup saya, saya tidak pernah mengenal anda, mengapa anda memperlakukan saya seperti ini..."

Teriak Danela sekuat tenaga karena merasa frustrasi dan sebagai ungkapan kemarahannya pada Nicholas.

Nicholas turun dari ranjang dan menghampiri Danela, lalu memeluknya. Danela meronta-ronta, memukul dada Nicholas sekuat tenaga dan mencoba untuk melepaskan diri dari Nicholas

"Ssst.. tenanglah. Aku tidak berniat buruk padamu.. mandilah dulu dan bersiaplah, aku akan menjelaskan semuanya padamu.."

Mendengar penjelasan Nicholas membuat Danela sedikit tenang, Berharap bahwa apa yang dikatakan Nicholas benar bahwa dia memang tidak berniat buruk pada Danela.

Nicholas menangkup pipi Danela dengan kedua tangannya.

"Percayalah padaku.." ucap Nicholas lembut seraya mengecup kening Danela.

Perlakuan Nicholas padanya membuat Danela membeku untuk sekian detik. Jantungnya berpacu dengan cepat dan otaknya tidak bisa berpikir.

"Mandilah.. ku tunggu kau di ruang makan."

Sepeninggal Nicholas Danela masih tetap pada posisinya. Memegang keningnya, merasakan kelembutan bibir Nicholas saat mengecup keningnya, membuat jantung Danela berpacu dengan cepat dan membuat pipinya merona.

Danela segera menyadarkan diri, lalu menuju kamar mandi.

&&&

Tunggu next chapter yaa....

Jangan lupa, klik " ⭐" di bawah ya .. 😘

Luvv

VN - 10 JUNI 2020

Miracle #COMPLETE#Where stories live. Discover now