Part 6 --Nothing--

81 8 1
                                    

-------------------------

"Mandilah.. ku tunggu kau di ruang makan."

Sepeninggal Nicholas Danela masih tetap pada posisinya. Memegang keningnya, merasakan kelembutan bibir Nicholas saat mengecup keningnya, membuat jantung Danela berpacu dengan cepat dan membuat pipinya merona.

Danela segera menyadarkan diri, lalu menuju kamar mandi.

----------------------------

Holla... enjoy ya readers...

---------------------------

Danela segera menuju ke ruang makan di antar oleh seorang maid. Dengan balutan dress berwarna biru dengan motif bunga-bunga membuat Danela tampak anggun.

Nicholas memandang Danela yang berjalan menuju ke meja makan dengan tatapan penuh kekaguman, menyaksikan kecantikan wanita yang selama ini ia cari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nicholas memandang Danela yang berjalan menuju ke meja makan dengan tatapan penuh kekaguman, menyaksikan kecantikan wanita yang selama ini ia cari.

"Ehemmm..."

Dehaman Danela menyadarkan Nic dari kebekuannya saat menatap Danela.

"Jelaskan padaku!" tuntut Danela sesampainya dia di ruang makan. Danela memilih untuk duduk berseberangan dengan Nic.

Dia tidak siap jika harus bersebelahan dan mencium bau maskulin yang membuatnya teringat kejadian pagi tadi. Seketika wajah Danela memanas saat ingatan itu melintas, Danela menunduk dalam untuk menyembunyikan wajahnya yang saat ini Danela yakini sudah semerah kepiting rebus.

"Makanlah dulu, Ela."

"Tidak mau...." Danela menolak mentah-mentah apa yang Nic minta.

Nic menghembuskan nafasnya secara kasar, mengapa susah sekali untuk meluluhkan gadis ini.

"Baiklah jika tidak mau, setidaknya minumlah susu itu.."

Danela masih diam, tak menyentuh makanan ataupun minuman sedikitpun.

"Ela, makanlah atau aku akan menyuapi mu."

Danela masih terdiam dan tidak menunjukan tanda-tanda akan memakan hidangan yang disediakan.

"Baiklah... kau memaksaku untuk melakukan ini, kau tau aku paling benci melihat mu pucat karena tidak makan..."

Nicholas berdiri hendak menuju ke tempat Danela.

"Stop!... jangan berani mendekatiku Mr. Jefferson. Aku bisa melakukannya sendiri..."

Danela menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, membuat Nicholas tersenyum simpul.

---

Saat ini Danela sedang duduk di kamar yang telah Nic siapkan, entah apa yang akan dia lakukan saat ini Danela tidak memiliki ide apapun. Danela berjalan menuju ke balkon, seketika angin menerpa wajah halusnya dan bau pinus menusuk hidung Danela. Danela menghirup nafas dalam-dalam, menikmati setiap helaan angin yang menyentuh kulitnya. Pemandangan dari sini hanya tampak pepohonan namun sangat indah dan sejuk.

Miracle #COMPLETE#Where stories live. Discover now