Di Jodohin?

2.6K 288 9
                                    

"Friskaaa..... Sayang!....." Panggil Melliana dari lantai bawah. Sedangkan Friska lagi di lantai dua kamarnya.

Dengan sangat terpaksa Friska bangun dan turun kebawah menghampiri Melliana.

"Apaan sih, Bun" tanya Friska dengan suaranya yang serak khas bangun tidur.

Fyi, Friska sudah dua minggu ini manggil ibunya dengan sebutan 'Bunda' biar kayak Dilan katanya.

"Sini Ibu mau ngomong penting sama kamu"tangan wanita itu melambai dan menepuk sisi kursi disampingnya.

"Bunda..." ucap Friska membenarkan panggilan itu

"Iya, Bunda." Padahal sudah dua minggu Melliana kadang lupa dengan panggilan yang di buat Friska

Friska pun menghampiri Bunda dan duduk disebelahnya.

"Kenapa?" Tanya Friska dengan wajah yang masih menahan kantuk

"Kamu mandi gih, dandan yang cantik. nanti Randi mau kesini sama Mamah nya"

Friska mengernyitkan dahi

Ngapain si kodir kemari? Bawa bawa Mamah nya lagi -Friska

"Ya terus?" Tanya Friska mengangkat sebelah alisnya

"Kamu mau dinikahin sama Randi" ucap Melliana santai

"WHAT!" Friska terkejut, matanya melotot. Cicak di dinding pun pasti tahu seberapa kaget nya Friska saat itu.

Friska lalu berdiri dari tempat duduknya

"BUN.... BUNDA MASA' TEGA SIH... UMUR AKU KAN MASIH 20 TAHUN, YAKALI HARUS NIKAH... DAN NANTI JUGA KALO NIKAH, BAKALAN NINGGALIN BUNDA, EMANG BUNDA GAK SEDIH APA!?"

Friska teriak kayak orang kesetanan, sampe sampe ayahnya yang lagi di kamar mandi, terpaksa keluar dengan celana pendek.

"Kenapa ini ribut ribut?" tanya ayah Friska

"Yah, Friska masa mau di nikahin sama si Randi. Kan Friska udah ada pilihan yaaahh... Friska udah punya pacar, lagian Friska belum siap buat nikah diumur yang masih muda gini........" Kata Friska merengek.
Bunda Friska cuma nyimak ngeliatin Friska yang lagi ngamuk kesetanan.

"Ayah, juga setuju kok! Lagian kamu udah pernah ada hubungan kan sama Randi? Ya bagus dong, kamu udah tahu sifat Randi kayak gimana" Jawab ayah, yang gak juga ingin kalah.

"Ayah! Friska udah tahu sifat buruk Randi, dan gak ada yang bagusnya sama sekali ayaaaahhhhh!" ucap Friska dengan nadanya yang agak tinggi.

"POKOKNYA, AKU GAK MAU DINIKAHIN SAMA DIA. TITIK!!!"
Teriak Friska sembari ia berlari menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.

Skipp

5 jam setelah kejadian tadi, Friska belum juga keluar dari kamar. Dia mau ngambek ceritanya dengan gak mau keluar sampe kedua orang tuanya membatalkan perjodohan itu.

Rencana Randi dan Mamahnya untuk datang kerumah pun gagal,mungkin sudah diurungkan oleh Melliana, karena kelakuan anaknya tadi.

Tok tok tok

Tak ada suara yang terdengar di dalam kamar Friska.
Di balik sana, seorang wanita mencoba mengetuk pintuk kamar Friska berkali kali,tapi sama sekali tak ada jawaban. 
Untuk yang terakhir kali ketukannya , akhirnya Friska pun keluar.

"Auntyyyy....Hiks.... Hiks" rengek Friska ketika ia tahu yang datang adalah Jihyun.
Gadis itu langsung memeluk erat tubuh  Jihyun.

"Iya sayang kenapa...." Jihyun membalas pelukan itu dan langsung  membawa Friska masuk kembali kedalam kamar,lalu mengunci pintu agar tak seorang pun yang bisa masuk.

Hikksss... Hikss...

Friska masih nangis sesegukan.

"Udah udah jangan nangis... Sekarang ceritain, kamu kenapa nagis gini" ucap Jihyun seraya mengusap lembut pipi Friska

"Hiks... i-chaa.. Hikss.. Mhauu.. Di..hiks.. Nikahin" ucap Friska yang masih  terus sesegukan

Jihyun mengernyitkan dahi

Oh... Jadi gue disuruh kesini buat bujuk Friska biar mau dinikahin gitu? -Jihyun

"Sama siapa?" Tanya Jihyun mencoba tenang

"Sama... Hiks... Randi"

Randi-Randi-Randi .... Jihyun terus mengingat nama itu

"Mantan kamu itu?" Tanya Jihyun

Friska mengangguk.

"Kanapa? Kamu udah gak suka sama dia?"

"Ih.. Aunty kan tahu,Ica udah punya pacar, dan ica sayang banget sama dia"

Jihyun mengingat, kalo malam itu Friska pergi ngedate sama pacarnya yaitu Hanbin.

Jihyun menghela nafas singkat.

"Icaaaa.... Mungkin Bunda sama ayah kamu ada alasan tersendiri buat nikahin kamu sama Randi.."

"Tapi alasan apa aunty?! Jangan mikirin kepentingan pribadi maksud ica tuh. Sampe sampe ica mau dijodohin sama orang yang sama sekali nggak ica cinta!"  Timpal Friska kesal

Mendengar itu, Jihyun mencoba tenang. Dipikir-pikir,memang tidak enak rasanya dijodohkan sama mantan yang kita benci. Masa iya dijodohin, emang ini jaman apa?!

Jihyun pun ijin untuk turun kebawah mengambil makanan untuk Friska.

Disana terlihat Melliana yang sedang selonjoran di sofa sambil nonton acara televisi kesukaannya.

"Mba...." Panggil Jihyun pelan

"Eh..jadi gimana?? Tanya Melliana

" Friska belum mau ketemu sama mba.... "  ucap Jihyun yang mulai duduk disofa samping Melliana

Melliana terdiam, mengingat anak bungsunya  itu tak pernah marah sebesar ini.

"Alasan mba apa ngejodohin Friska??"

Melliana menghela nafas singkat.
Lalu mengubah posisi duduknya sehingga berhadapan dengan Jihyun.

"Mba ngelakuin ini terpaksa...."

Jihyun mengernyitkan dahi pertanda ia tak mengerti maksud dari perkataan itu

"Mba kasihan sama ibunya Randi... Dia hampir sekarat karena penyakit yang sudah lama dideritanya" jelas Melliana

"Ya terus? Apa hubungan nya sama Friska?" Tanya Jihyun yang masih tak mengerti

Melliana mencoba memperjelas
"Ibunya Randi ingin anaknya nikah sama Friska. Katanya,sebelum dia pergi, Randi harus sudah menikah dan melihat anaknya bahagia" 
Jihyun mengangguk...Baik. kini Jihyun sudah mengerti maksud dan tujuan perjodohan itu.

"Tapi kalo Friska nya gak mau gimana?"

"Mba juga bingung harus gimana..."

Jihyun menghela nafas

"Oke.. Nanti Jihyun bakal coba omongin lagi sama Friska"


•••

My Ex Is My Husband [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang