Dalam kardigan yang kedororan dan mulai lapuk di jemuran, seekor burung kolibri eek sembarangan. Seorang anak kecil melempari burung itu sambil menangis "ayah jahat...ibu jahat....", burung itu tetap saja eek tak peduli. Entah ide dari mana anak kecil menyulut api ke kardigan yang kedodoran dan kelewat kering. Api menyala-nyala.
Entah karena bingung serta panik, atau itu kolibri ingin bunuh diri, atau sama sekali tak takut mati, atau burung itu keturunan Abraham?
Beberapa menit, kardigan hilang bentuk, tali jamuran menjadi abu. Anak kecil itu melepas tali bebat kepalanya, ibunya menangis "Demammu sudah hampir setinggi mati"
Di langit-langit rumah, origami burung kertas berwarna pink, berubah-ubah warna dan keseringan hitam. Mixtuznavia mau meramal apa?
2019
YOU ARE READING
Mixtuznavia
Poetry#14 in Misteri (Jan, 18th of 2019) #18 in Fantasi (Jan, 29th of 2019) #1 in Coretan (Jan, 29th of 2019) #4 in Hitam (Feb, 6th of 2019) #4 in Coretan (Feb, 20th of 2019) #1 in Lubang (Feb, 22th of 2019) #21 in Kelam (Feb, 27th of 2019) #3 in Lubang (...
