De Bruiloft

2.4K 282 222
                                    

H-0 Hari Pernikahan.

Akhirnya hari yang ditunggu datang juga, pasti semuanya menunggu hal ini terjadi. Moment bahagia mereka berdua setelah mengarungi ombak kisah hidup.
Tepat pukul 8 pagi nanti mereka akan mengucap janji sehidup semati.

"Hyung, kenapa kau cantik sekali, ah Namjoon hyung sangat beruntung menikah denganmu hyung, aku pastikan Namjoon hyung tidak akan melirik yang lain, berani melirik yang lain, aku bakar semua boneka Ryan-nya." Ujaran Taehyung layaknya anak kecil yang tengah menggebu-gebu bercerita.

Mereka sedang di kamar khusus untuk dandan, Seokjin, Taehyung dan orangtua Seokjin menemani disitu.
Sedangkan Jungkook dia ada dikamar sebelah dengan Namjoon dan orangtua Namjoon. Mereka tertukar?
Bukan, tapi karna memang Taehyung dan Jungkook mempunyai tugas masing-masing, menjadi bride maid masing - masing mempelai.

"Taetae, terima kasih." Seokjin menyahuti Taehyung.

"Ah iya bunganya." Taehyung mengambil buket bunga dari kotaknya, menampilkan sebuket bunga mawar merah muda cantik.

"Wah cantik sekali." Pekik Seokjin saat melihat bunga itu.

"Namjoon hyung yang memilihnya, dan tepat sekali ya, sesuai dengan kesukaan Seokjin hyung." Ujar Taehyung.

"Namjoon benar-benar memahami Seokjin." Ujar Ayah Seokjin. Taehyung dan Seokjin tersenyum.

"Aku senang punya kakak Ipar sepertimu hyung."

"Dan aku juga senang mempunyai adik Ipar sepertimu, sebentar lagi kau dan Jungkook juga akan menyusulkan." Seokjin tersenyum, dia suka melihat Taehyung yang malu-malu.

"Doakan hyung." Taehyung memeluk Seokjin. Orangtua Seokjin tersenyum. Lalu memeluk mereka berdua dengan penuh kasih sayang.

Tring!

"Ayah mempelai pria sudah siap, apa hyung sudah siap?"

"Oke, kami sudah siap Nak." (Send)

Ayah Seokjin mendapat pesan dari Jungkook yang mengatakan jika Namjoon sudah siap.

"Ah baiklah, sekarang Nak sudah waktunya." Ajak Ayah Seokjin. Seokjin mengangguk. Lalu mereka semua beranjak dari kamar rias ini.

"Semoga anda selalu bahagia Kim Seokjin-ssi." Sang make up penganti mendoakan Seokjin dan Seokjin tersenyum lalu menggumamkan ucapan terima kasih.

"Aku tidak tahu jalan takdirku karna itu adalah rahasia Tuhan, namun aku selalu mensyukuri apapun pemberian-Nya, seperti halnya sekarang, aku bersyukur bisa menemukan kebahagiaanku, menemukan tambatan hatiku, menemukan pendamping hidupku, ini kisahku, ini ceritaku, dan ini takdirku, yang sudah dituliskan pada buku kehidupanku."

.
.
.

"Kau gugup Nak?" Tanya Ayah Seokjin yang menggandeng tangan Seokjin hendak masuk ke ruang ballroom.

"Gugup Yah, aku sangat gugup." Jawab Seokjin. Lalu sang Ayah mencoba menenangkan putranya.

"Putra Ayah sudah besar, putra Ayah akan diminta oleh calon suaminya, dan putra Ayah akan meninggalkan Ayah untuk ikut suaminya, dan sekarang kau menjadi tanggung jawab suamimu. Ayah merasa Ayah sudah berhasil membesarkanmu, Ayah sedih juga bahagia melihatmu akan membangun keluarga kecilmu."

"Aku menyayangi Ayah." Seokjin menitihkan airmatanya mendengar kalimat sang Ayah.

"Jangan menangis, dan jangan khawatir, Ayah akan membuatmu tidak gugup lihatlah nanti." Ujar Ayah Seokjin. Seokjin mengangguk dan tersenyum.

Tears ( I'm Sorry I love You) Where stories live. Discover now