iv

5 1 0
                                    

00.57

km 100



"hoaaamm..."

suara renjun yang menguap berkali kali, mulai terdengar semenjak dua puluh menit yang lalu. telapak tangan renjun juga gak henti hentinya mengusap kasar tenguknya dan juga wajahnya. rambut renjun bahkan udah awut-awutan sekarang.

dia ngebesarin volume radio yang sedang melantunkan lagu jasey rae versi akustik, "mellow banget sih lagu nya, bikin ngantuk." kata nya dengan suara sedikit serak.

"lah yang musik kenceng salah, mellow salah, apaan sih mau nya." saut gue, "denger gambang kromong aja mending."

"gue maunya tidur." ujar renjun lalu menguap sekali lagi, "ini gue udah ngantuk banget rasanya udah kayak tidur sembari melek,"

gue meneliti wajahnya, keliatan banget sih dari matanya yang udah suntuk, bener-bener udah setengah merem, apalagi mata renjun emang kecil. merem dikit langsung pules pasti.

daripada nyawa gue melayang karena renjun yang udah gak memungkinkan buat ngelanjutin perjalanan, akhirnya gue yang baik hati ini berniatan buat gantian nyetir, berhubung gue gak terlalu ngantuk.

gue menghela nafas pelan, "gue aja deh yang nyetir, gantian." tukas gue yang dibales tatapan berbinar tapi tetep beler dari renjun, "hidup gue masih panjang soalnya."

"wahh siapppp," renjun dengan semangat membelokan mobilnya ke pinggir kiri buat bertukar kemudi.

setelah tukeran, mobil kembali berjalan dengan gue yang nyetir dan renjun yang langsung ngerebahin posisi duduk nya sambil bernafas lega.

"nyetir nya yang bener." ujar renjun dengan mata yang sudah mulai terpejam, "gak terpaksa kan?"

gue menggeleng.

hening.

"woi, ditanya bukan nya dijawab."

lah iya, lupa renjun udah merem.

gue mendengus, "iya elah banyak cincong, tidur mah tidur aja sana,"

"baguslah," renjun keliatan tersenyum lega lalu mencari posisi nyaman dan berakhir dengan tidur menghadap jendela di sebelah kiri nya, membelakangi gue.

"jangan gara-gara lo dendam sama gue trus lo tabrakin mobilnya." ucapnya pelan, tiba-tiba.

"iye ah,"

"bener ya,"

"bAWEL BANGET, BAJINGAN, TIDUR AJA SIH KENAPA,"

emosi.



[♡]

imprévisible +hrjWhere stories live. Discover now