Yes?

5.9K 374 6
                                    




"Taehyung, kau pikir aku apa? Lepaskan." Irene panik setengah mati ketika kedua tangannya di ikat oleh sapu tangan yang tadi sempat di gigit oleh Taehyung di antara gigi-giginya.

"Taehyung kamu gila. Buka tidak?"

"Rene. Tolong diam. Aku semakin gemas, tau tidak?"

"Taehyung!!!!" Perasaan marahnya sudah memuncak, antara kesal juga marah bercampur menjadi satu, Irene ingin sekali memaki lelaki di hadapannya kini, yang tengah menatapnya. Kedua tgnnya yang terikat berada dibelakang. Tubuhnya kini hanya memakai bra dan celana levis ketat yang masih melekat dikakinya.

Kim Taehyung menaikan sudut bibirnya membentuk seringai. Diusapnya rambutnya ke belakang dengan asal, kau tahu? Dari tatapannya dan bagaimana ia sekarang memandang dapat membuat seluruh wanita bertekuk lutut padanya, namun sayang, kecuali gadis didepannya.

 Diusapnya rambutnya ke belakang dengan asal, kau tahu? Dari tatapannya dan bagaimana ia sekarang memandang dapat membuat seluruh wanita bertekuk lutut padanya, namun sayang, kecuali gadis didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene yang kakinya masih bebas, mencoba menendang lelaki itu, Kim Taehyung semakin gemas dengan tingkah gadis didepannya.

"Ya ampun sayang, kau ini nakal sekali menendang-nendang." Keluh Taehyung sambil tidak menghilangkan seringai di bibirnya.

Ia lalu merebahkan tubuh Irene, kedua tangan yang terikat itu dinaikan ke atas kepala Irene dan sekarang ia menindih tubuh Irene, mengapit pahanya dengan kedua kakinya. Tubuhnya disangga dengan kedua sikunya hingga tepat berada di atas tubuh kecil gadis itu.

"How beautiful you are."
"Rene, kau begitu seksi saat ini." Mata milik Kim Taehyung memandang wajah cantik yang sudah berkeringat itu, pandangannya turun dari wajah ke leher lalu ke dadanya yang terlihat ada lekukan indah.

"Rene, sudah apa saja dengan kekasihmu?"

"Taehyung kamu sembarangan. Taehyung berhentilah berbicara omong kosong. Lepaskan Taehyung, kau telah berbuat tidak senonoh. Aku dapat melaporkanmu Taehyung!" Irene mulai mengancam Taehyung, tapi lelaki itu malah tertawa.

"Sayang, jika kau melapor. Apa kata dunia?"
"Kau memang tidak malu?"
"Bagaimana kalau aku bilang kau telah menggodaku? Ku pikir itu lebih masuk akal."

Taehyung menatap lekat-lekat Irene dengan kedua mata coklatnya, Ia tahu apa yang dikatakannya telah membuat keberanian dalam diri Irene menciut hilang ditelan bumi.

Kim Taehyung kembali menatap wajah cantik gadis yang berada dibawahnya. Diusapnya kening gadis itu, disentuhnya wajah cantik itu, Lalu bibirnya ia daratkan di pipinya yang putih. Dikecup pipi itu dengan lembut.

"Rene." Panggil Kim Taehyung dengan suara rendah dan serak. Jantung milik Irene sudah berdegub dengan kencang. Dada milik lrene naik turun sentuhan sentuhan lembut juga suara lelaki itu membuatnya seperti merasakan sensasi aneh. Dirinya tengah di uji oleh permainan milik Kim Taehyung.

Kamar itu begitu sepi dan sunyi, Irene hanya dapat mendengar suara degub jantungnya sendiri juga suara-suara rendah milik Kim Taehyung, suara yang diucapkan tepat di telinganya. Uap panas hembusan nafas Kim Taehyung membuatnya tergelitik.

"Rene." Kim Taehyung kembali memanggil namanya, Irene memejamkan matanya. Kau tahu? Antara pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa? Lalu kau hanya bisa menerima setiap sentuhan? Setiap desahan? dan mengontrol dirimu agar tidak gila?

Dada milik Irene naik turun, sentuhan tangan milik Kim Taehyung tengah meraba lehernya. Lalu turun menyentuh dadanya yang putih dan kenyal. Disentuhnya lekukan dada milik gadis itu, sang pemilik tubuh menggeliat geli.

"Taehyung hentikan ku mohon."

"Kau memohon? Oh betapa menyenangkan mendengarmu memohon seperti ini."

Kim Taehyung kemudian mendaratkan ciumannya diatas bibir merah itu, ia kembali mengeskplor mulut Irene, melumat bibirnya dengan lembut, di dorong lidahnya masuk ke dalam sana. Terasa memabukkan disetiap detiknya, hatinya berdesir hebat, sensai mencumbu gadis ini terasa begitu menyenangkan, tangannya menyentuh pinggang ramping gadis itu yang tidak terhalang benang sehelaipun.

Di lepasnya bra putih berenda itu, dan buah dada milik Irene kini sudah tidak terlindung apapun.

Lalu, ia menyudahi ciuman panas itu. Kim Taehyung menjauhkan tubuhnya lalu turun dari tubuh Irene. "Taehyung, please stop."

"Diam disana. Aku akan segera kembali." Ujar Taehyung lalu segera menghilang dari balik pintu. Tak berapa lama, ia membawa sebuah minuman dingin, sebuah juice stroberi yang berada di dalam tempat minum besar.

"Well, i found this." Ucapnya sambil mengangkat tinggi minuman itu. Ia kembali naik ke atas tubuh Irene masih dengan membawa juice di tangan kanannya.

Dengan tidak merasa bersalah sama sekali, ia menuang minuman itu ke atas tubuh milik Irene, mengenai buah dadanya. Irene spontan membelalakan mata tidak percaya bahwa Kim Taehyung telah menuang minuman dingin di atas tubuhnya,

"Taehyung!!" Irene meringis, minuman dingin itu menggelitik tubuhnya, "Kau gila Taehyung. Tubuhku basah!!!!"

"Dengan senang hati aku akan membersihkannya Rene. Dengan mulut dan lidahku."

Taehyung kemudian merangkak kembali di atas tubuh Irene. Rasa juice stroberi yang berada di atas dada Irene sedang Kim Taehyung nikmati, Irene menggeliat, lidah Kim Taehyung tengah bermain-main disana. Seperti ada sensasi aneh menjalar di tubuhnya tiap kali lidah Taehyung menyentuh kulitnya.

Kupu-kupu diperut Irene seperti sedang berterbangan, degub jantungnya berdegub dengan kencang, dadanya naik turun, tubuhnya acap kali melengkung karena seperti ada sengatan listrik tiap kali Taehyung menyentuh tubuhnya.

Irene memejamkan matanya, menahan gejolak yang seperti meluap.

"Sayang, dadamu mengeras." Ujar Taehyung dengan suara rendah.

"Taehyung please stop."

"I can't stop touching your body, Babe."

"Taehyung, please."

"Say please again?" Taehyung kembali memainkan lidahnya di atas dada gadis itu, menggigit nipple yang sudah mengeras dengan gigi-giginya.

"Taehyung... please.... Taehyung aku.... aku lelah." Suara Irene terdengar putus asa. Kim Taehyung menghentikkan aksinya, dipandangnya wajahnya Irene yang sudah berkeringat, matanya sayu dan memerah karena sudah menangis,

"Taehyung, aku.... tubuhku lelah. Taehyung ku mohon tolong berhenti."

"Sayang, aku belum mencumbu bahkan."

"Taehyung. Aku lelah. Aku ingin beristirahat."

Kim Taehyung berhenti, lalu melempar tubuhnya di samping tubuh Irene. Di bukanya kaus hitam miliknya. Lalu di lempar ke arah lain.

"Ranjang ini basah." Taehyung tertawa menyadari bahwa tumpahan juice itu mengenai seprai abu-abu itu. Ia lalu bangkit dari ranjang, dan menggendong tubuh Irene dengan kedua tangannya.

"Taehyung kemana lagi?" Tanya Irene dengan tidak ada tenaga dan setengah kepasrahan.

Taehyung melangkah keluar dari kamar Irene. Ia lalu membuka sebuah kamar kosong. Sebuah kamar dengan kasur yang tidak terlalu besar. Di taruhnya tubuh Irene di atas ranjang itu, lalu ia pun ikut merebahkan tubuhnya disana. Kasur yang sedikit sempit mau tidak mau membuat tubuh polos mereka bersentuhan.

"Taehyung tolong lepaskan tanganku." Pinta Irene dengan memelas, Taehyung tidak sampai hati mendengar suara milik Irene yang sudah serak.

Dibukanya ikatan tangan Irene, lalu dibuangnya sapu tangan miliknya itu ke bawah. Tubuh polos Irene segera direngkuhnya, kepala Irene ia taruh tepat didadanya,

"Kau beruntung aku menurut pertkataanmu dan tidak sedang gila."
"Kau lelah? Ayo kita tidur Sayang."

***

Tbc

So many typo rite... i am too lazy to check it up

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang