Rain

5.8K 354 19
                                    




Irene dan Sahabatnya masuk ke dalam cafe, sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari kampus mereka. Barang-barang yang ia bawa ia letakkan di atas meja, lalu Irene segera duduk berhadap-hadapan dengan Nara.

Nara merogoh tas kanvas putihnya, lalu mengeluarkan sebuah kita-kat greentea, dan penutup telinga bulu yang menggemaskan. Mata Irene berbinar, ia lalu mengambil oleh-oleh yang disodorkan Nara sambil tidak menghilangkan senyuman diwajahnya.

"Aaaaa gomawo."

Nara kemudian tersenyum melihat tingkah Irene, Seorang pelayan muda laki-laki menghampiri mereka lalu bertanya mengenai minuman dan makanan yang akan mereka pesan.

"Akan ku traktir." Ujar Nara seraya membolak balikkan menu.

"Kau sedang banyak uang sepertinya?"

"Haha kau benar."

"Pesankan makanan yang sama persis dengan milikmu."

"Okaay."

Irene mengedarkan pandangannya, dan pada saat itu tatapan matanya menangkap dua orang pria yang baru saja masuk ke dalam cafe. Irene mengenal pria yang kini mengenakan kemeja itu, kemeja yang satu kancingnya tidak ada yang dikaitkan sama sekali.

Dan pada detik itu, pandangan mereka bertemu. Pria dengan rambut berwarna brown itu menatapnya dalam beberapa detik, kemudian sudut bibirnya sedikit terangkat membentuk seringai. Pria itu tidak melambaikan tangannya atau pula memanggil namanya. Yang pria itu lakukan kemudian mengalihkan pertemuan pandangan mereka itu lalu bicara pada kawannya yang memakai baju serba hitam.

Irene merasa telah berhutang pada Yoongi. Ya, Yoongi yang menolongnya kala itu.

"Rene?" Panggil Nara sembari meneliti wajah Irene. Irene segera menoleh dan tersenyum canggung.

"Tolong pesankan dua minum untukku."

"Dua? Kau sedang haus sekali?"

"Satu lagi untuk seseorang yang lain. Aku berhutang padanya."

Nara menggeleng tidak mengerti, saat ia menoleh dan mendapati ada Yoongi disana, Nara lalu mengangguk paham.

"Ah karena Yoongi? Ah baiklah. Satu lagi Caramel Machiato?"

"Yaap."

"Nara."

"Ya?"

Irene mendesah. Saat ini, ia tengah merasa bahwa dirinya sedang dilanda kegundahan. Ia tidak tahu apa yang ia rasakan akhir-akhir ini.

Irene merasa bahwa Ia telah berbuat salah. Dirinya telah... ya... kau tahu? Apa yang telah terjadi pada Irene akhir-akhir ini seringkali membuatnya berpikir bahwa ia ingin istirahat sejenak dulu. Namjoon...

Ia sangat merasa bersalah pada lelaki itu. Ini membuatnya seringkali menyalahkan diri sendiri. Namjoon tengah wajib militer, Namjoon tengah menunggu dan menantinya. Tapi, tapi dirinya malah....

Irene merasa bahwa ia ingin berhenti sejenak. Ia ingin berhenti dan sendirian.

"Nara. Ku pikir aku ingin break dengan Namjoon."

Nara langsung melotot dan terkaget,

"Rene. Kau serius? Ada apa?"

"Aku hanya ingin break dan... berhenti sejenak. Aku merasa lelah. Aku ingin sendirian. Aku butuh waktu sendirian Nara."

Kawannya itu menatap sendu wajah Irene. Nara tidak mengerti apa yang tengah di alami Irene. Yang ia tahu, bahwa Namjoon itu adalah kekasih pertama gadis ini. Namjoon telah mengejar Irene cukup lama hingga gadis ini dikemudian hari memutuskan untuk menerima Namjoon.

DELICATE [VRENE]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن