9. It's Hurt For us (Surene)

1.8K 178 17
                                    

"Aku hanya ingin kita tetap baik-baik saja meski kita sudah tidak pada perasaan dan hati yang sama. Namun aku baru saja sadar, aku sudah menyakitimu terlalu dalam hingga diriku sendiri tersakiti perlahan." ~Bae Irene.

▪︎▪︎

"Kubilang jangan sentuh aku!!"

"Jangan memancing akal liarku lebih jauh Bae Irene, aku tak tahu apa yang akan aku lakukan padamu diatas kasurmu." ucap Junmyeon bebisik ke telinga Irene dan kemudian mengalihkan perhatiannya pada bibir Irene yang berjarak hanya beberapa senti dari bibirnya.

"Apa kau sebenci itu padaku?" tanya Irene yang lebih terdengar seperti bisikan. Manik mata mereka bertemu.

"Kau pikir hanya dirimu yang tersakiti? Aku juga sakit, rasanya disini sangat menusuk" cecar Irene mentap kedalam manik mata milik Junmyeon  gadis itu memukul dadanya dengan sedikit keras, menunjukkan pada pria itu bahwa dirinya juga tersakiti dengan perpisahan mereka di masa lalu.

Junmyeon terdiam, rahangnya mengeras. Menatap kedalam manik mata gadis itu dan yang ia dapatkan hanya rasa sakit.

"Disini sangat sakit, tidak bisakah kita tetap baik-baik saja? Aku tak memintamu memaafkanku, aku hanya in---" Belum sempat Irene menyelesaikan ucapannya, pria itu sudah lebih dulu melumat bibirnya dengan kasar, lidahnya melesak paksa rongga mulut Irene.

Membuat gadis itu kesulitan untuk bernapas, berusaha mendorong tubuh pria itu menjauh darinya, namun gagal karna pria itu kini menahan kedua tangannya. Apa yang bisa dilakukan tubuh ringkihnya jika sudah begini. Ia bahkan tak punya kekuatan untuk terlepas dari kekangan pria bertubuh kekar seperti Junmyeon .

Irene hanya pasrah dengan ciuman kasar Junmyeon  padanya tanpa bisa melawan sedikitpun, bibirnya terasa keki namun pria itu tak kunjung melepaskannya.

"Jangan berkata seolah-olah kau lebih tersakiti daripada aku, bukankah kau yang mengakhirinya lebih dulu?sialan! aku satu-satunya korban disini." ucap Junmyeon, sesaat setelah melepaskan ciuman kasarnya.

Matanya memerah oleh luapan emosinya. Matanya terlihat basah. Irene memalingkan wajahnya dari tatapan emosional Junmyeon. Wajah gadis itu sudah lebih dulu basah sejak pria itu melumat paksa bibirnya dengan kasar.

"Jangan pernah mendekatiku, atau aku akan melakukan hal yang lebih buruk daripada ini." ucap Junmyeon yang kemudian meraih mantel dan jasnya yang sudah sempat dikeringkan Irene yang berada tak jauh dari kasur gadis itu.

Brak!!!

terdengar suara bantingan pintu kamar yang begitu keras. Menandakan pria itu baru saja pergi dengan amarah yang baru saja meluap. Gadis itu menggigit bibirnya yang terasa keki, dan menagis sesegukan.

"kenapa harus sesakit ini? Wae?" ia memukul-mukul dadanya, air matanya terus mengalir tanpa bisa ia tahan. Terlalu sakit rasanya untuk mereka berdua. Ternyata sesuatu yang selama ini ia anggap benar, tapi tidak bagi Junmyeon . Pria itu hanya menganggapnya sebagai seorang gadis jahat.

▪︎▪︎

Maret, 2019

Saat ini Seoul memasuki akhir dari musim dingin, salju-salju yang menutupi badan jalan sudah mencair perlahan sejak beberapa hari lalu. Itu artinya musim semi sebentar lagi tiba dan badan jalan akan dipenuhi kelopak-kelopak bunga sakura yang berjatuhan.

Seoran gadis terlihat menggeret koper besarnya di loby bandara Incheon, matanya sibuk mencari-cari sosok yang mungkin saja sudah menantinya. Ia kemudian tersenyum saat seorang pria melambai ke arahnya.

MOMENT •우리 시간• (✔)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora