21. In a Melting Summer

1.1K 130 20
                                    

"Just like ice cream, you melt me just in one bite"  BJH

🌺

Seoul, Musim Panas 2011

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Aaa..h.. ti..ti..dak apa-apa. Saya Permisi."

Aku buru-buru menyingkir dari hadapan pria yang menatap heran padaku.

"Stop!" Suaranya yang lantang menghentikan langahku untuk pergi lebih lanjut.

"Eeh?" Aku berbalik lalu mengernyit heran ke arahnya.

"Apa kau mengenalku?" tatapan wajahnya yang beberapa waktu lalu terlihat ramah sejurus kemudian beralih menjadi tatapan menyelidik.

"Ti..tidak" ucapku terbata-bata. Namun meski begitu tentu saja aku mengenalnya. Pria tampan bernama Kim Junmyeon yang kabarnya begitu angkuh dan dingin, dan beberapa waktu lalu secara tak disengaja bertubrukan denganku. Aku tak yakin apa rumor tentangnya memang benar.

Rumor yang aku dengar sangat bermacam-macam. Aku pernah dengar rumor bahwa pria itu penyuka sesama jenis. Rumor itu tak berhembus tanpa alasan. Romor itu beredar karena dirinya yang tak pernah terlihat akrab dengan gadis manapun, bahkan ia terlihat dingin saat ada gadis yang terang-terangan mendekatinya, dan ia hanya bermain bersama teman-teman prianya.

mendengar ucapanku dia mengangguk tak acuh. Ia kemudian berlalu tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Ah, ini untukmu! Aku tak membutuhkannya." saat kupikir ia pergi begitu saja, ternyata ia tiba-tiba saja melempar payung ke arahku yang entah sejak kapan ia pegang, aku tak begitu memperhatikannya.

"Te..rimakasih" ucapanku perlahan memudar karena sudut bibirku kini terangkat keatas. kupandangi pria yang berlalu dan menghilang dihadapanku.

Dapat kurasakan debaran jantungku  begitu berisik, seolah seluruh penduduk bumi dapat mendengar debaran jantungku yang begitu kencang. Dan aku sadar, untuk pertama kalinya aku merasakan perasaan aneh ini, seolah ribuan kupu-kupu berterbangan diperutku, akupun sadar cinta telah jatuh tepat dihadapanku dalam bentuk pria bernama Kim Junmyeon.

🌺

Aku tiba di apartemenku dalam keadaan basah kuyup. Aku berjalan sepanjang jalan, dengan diriku yang terus tersenyum menatap payung yang sedari tadi aku genggam tanpa berniat membukanya untuk berlindung dari guyuran hujan.

Aku yang dulu membenci hujan, kini berjalan seperti orang bodoh dan menatap payung lalu tersenyum seperti orang gila. Apa memang cinta itu seperti ini? membuat gadis waras sepertiku menjadi gila hanya dalam beberapa saat.

Perasaan ini membuatku mengerti mengapa orang-orang begitu bahagia hingga terlihat seperti orang bodoh. Aku bahkan tak sanggup menahan senyuman bodohku hanya dengan memikirkan wajah pria itu. Sial, dia benar-benar sudah mencuri hati dan pikiranku.

Aku sempat sedikit bingung saat tiba apartemenku, karena tak kudapati Seulgi disana. Aku memang tinggal bersamanya di Seoul, dan karena memikirkan pria itu disepanjang jalan aku lupa jika Seulgi kembali ke Busan untuk menemani ibunya yang sakit. Ah, cinta bahkan membuatku lupa dengan yang lain.

Drtt...drt...

Kulirik ponselku yang bergetar, menampilkan nama seseorang yang sudah lama tak kudengar kabarnya itu.

"Eonni!"  suaranya terdengar lantang dan memekakan telinga

"Maaf, dengan siapa aku berbicara?"

"Ah, Eonni!, maaf karena sudah lama aku tak menghubungimu. Akhir-akhir ini aku benar-benar sibuk, ayah menyiksaku dengan setumpuk pekerjan. Aku bahkan harus bolos kuliah"

MOMENT •우리 시간• (✔)Where stories live. Discover now