11: Pembalasan.

1.1K 40 8
                                    

Selamat membaca:

"Di dalam suatu hubungan, cemburu itu wajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di dalam suatu hubungan, cemburu itu wajar. Tapi jika cemburunya berlebihan dan tak bisa dikendalikan, itu adalah suatu tanda keretakan hubungan."

*~*~*~*

  Calvin duduk di depan Rara dan Feni, ia cukup penasaran kenapa mantan pacarnya yang tersayang dan pertama itu belum terlihat. Jangan tanya kenapa Calvin bersifat acuh di chat, itu mengaruh Aldo katanya itu dapat menjalankan misi dengan baik, Aldo juga menyarankan agar Calvin tidak termakan emosi seperti kemarin karena semuanya akan berantakan.
"Cathlyn kemana?" Tanyanya pada Rara dan Feni.

"Sok soan gombalin cewek lain lo Vin, padahal hati aja masih nyangkut di Cathlyn." Decak Feni.

"Tinggal jawab aja susah."

"Dia nganter tante Kania dulu ke bandara, katanya resto yang di surabaya lagi mau di rehap ulang miniaturnya."

"Oh..." Calvin menganggukkan kepala dan kembali mendekati kedua temannya.

Sedangkan Feni dan Rara terlihat cengo, udah jelasin panjang lebar kali tinggi pangkat dua loh ini, tapi jawabannya cuman 'oh...' nyessek cuyy.

*~*~*~*

Dion dan Cathlyn mendudukkan pantat mereka di kursi panjang yang sebelumnya di duduki Cathlyn, nafas mereka terdengar tak begitu teratur, acara buat ngebersihin toilet wanita sangat melelahkan sampai selesai disaat jam istirahat. Jangan heran, itu karena banyak perdebatan diantara mareka, mulai dari Cathlyn yang tidak mau ikut bekerja, sampai saling berdebat karena tidak ada yang mau mengalah untuk membersihkan Roti dengan selai stroberi, nggak perlu Cathlyn jelasin artinya jijik tau.

"Aa' iyon kita ke kantin yuk, laper sama haus juga."

Dion menatap wajah gadis yang masih belum ia ketahui namanya dengan datar. Tolong netizen jangan heran kenapa sampai detik ini Dion belum tau, pertama Cathlyn belum pernah mengenalkan namanya sekaligus Dion juga ogah sih nanyak namanya, dan ketiga itu karna di seragam Cathlyn tidak terdapat name tag nya. "Bisa nggak sih lo normalan dikit? Panggilan aneh."

Cathlyn menyengir kuda. "Lucu tau cu---."

"Nggak lucu."

"Iya deh nggak lucu, asal ikut ke kantin yah."

Dion mengangguk, sebenarnya ia juga lapar sama haus juga sih dan kebetulan tadi pagi ia tak sempat membawa cemilan yang biasa ia bawa, jadi Dion pikir mending ngangguk aja deh kan nggak tau kantinnya dimana daripada bingung nyari kantin, nanti nggak cool lagi.

MOVE ON? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang