EKSTRA PART-2

1.1K 36 0
                                    

Moon maap yak updatenya lama, hehehe:")
Sebenarnya udah selesai lama sih, cuma waktu aku baca ulang semua ekstra part yang aku ketik, aku mewek hiks:v
Konfliknya sanget menyakitkan menurut aku, dan sad ending. Jadi aku putusin buat ngebuat ulang dan tanpa konflik yang gede, mungkin bakalan banyak leluconnya sih. Intinya lop lah buat kalian yang bersabar nungguin cerita ini update.

====================

Happy Reading:

===================

Calvin terkekeh geli saat melihat kepala Cathlyn yang semakin mendesak ke dalam ketiaknya. Bukannya beberapa jam yang lalu wanita itu sangat benci dengan bau badannya, lalu kenapa sekarang seakan sangat terobsesi dengan itu khususnya bau ketiak. Calvin sedang membopong tubuh mungil sang istri, dan melangkah pelan menuju kamar mereka.

Sebelumnya Calvin sangat sangat bersyukur atas keselamatan yang masih Tuhan berikan untuk Cathlyn. Jadi, Cathlyn itu tadi hanya pingsan tepat di depan mobil yang baru saja menginjak rem secara mendadak. Dan faktanya istri cantiknya itu tak mengalami lecet sedikitpun, si satpam aja sih yang lebay, mana hampir bikin Calvin jantungan lagi di tambah lagi ponselnya yang sekarang sudah retak retak.

Tapi, tak apalah toh Calvin sudah mendapatkan ganti yang lebih luar biasa dan sangat membuatnya bahagia.

"Vin," panggil Cathlyn saat Calvin telah menidurkan tubuhnya di ranjang mereka.

"Iya sayang?" tanya Calvin lembut. Perasaan bahagia terus merasuki dirinya saat melihat wajah cantik Cathlyn karna dengan itu kata kata dokter beberapa menit yang lalu seperti kembali terdengar di pendengarannya. "Selamat, istri Bapak hamil."

Cathlyn nya sudah mengandung anak darinya, dan Calvin sangat bahagia. Pantas saja tadi siang Cathlyn sangat aneh dan sensitif, hormon kali ya.

"Udah jam berapa sih?"

"Jam sebelas Cath."

"Mama udah tidur?"

"Kayaknya iya. Kenapa?"

Tanpa menjawab Cathlyn langsung membalikkan badan dan memejamkan matanya, ia ngantuk bukan main dan Cathlyn tak menyadari jika sang suami kembali mengeram kesal karena merasa tercueki, dan terabaikan.

'Ada nggak sih tempat tukar tambah otak bini?'

~°♥°~

Arina menggeliat, samar samar matanya terbuka sempurna. Ia melihat jam dinding, masih jam empat pagi tapi ia sudah bangun. Hal ini memang sudah biasa bagi Arina, ia harus mengurus rumah yang besar ini sendirian tanpa bantuan ART.

Arina mulai menuruni tangga, tapi belum sampai di lantai bawah, penciumannya menghirup bau cabai yang sangat menyengat. Dengan tergesa-gesa Arina menuju dapur rumahnya.

"Loh Cathlyn lagi ngapain?" tanya Arina pada sang menantu yang tiba-tiba sudah bergelut dengan alat masak. Tentu saja ia sangat heran, menantunya ini sulit sekali bangun jam empat pagi, kalaupun udah bangun pasti masih rebahan. Lah ini, tiba tiba masak dan... dengan memakai cabai yang banyak di masakannya, terlihat jelas dengan warna merah serta biji cabai di wajan serta aroma cabai yang sangat menyengat.

MOVE ON? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang