24

873 52 13
                                    

Di saat realita tak semanis ekspektasi 🍀

Happy reading🌻🌻🌻

Seorang laki-laki berjas putih keluar dengan wajah kecewa

"Bagaimana kondisi pasien dok ?" Tanya wanita yang umurnya sudah menginjak 40 an sedang menatap cemas pintu kamar rawat

"Kondisi pasien sangat kritis ia mengalami cedera parah di area kepalanya ada darah yang menggumpal di sana dan kemungkinan selamat hanya ada 20 persen" jelas laki-laki itu yang di panggil dokter

"Lakukan yang terbaik dok saya mohon, selamatkan gadis itu, berikan perawatan yang terbaik"

"Saya akan usahakan bu, ibu bantu dengan doa supaya gadis itu bisa melewati masa krit-"

"Dok detak jantung pasien melemah" ujar salah satu suster membuat sang dokter buru-buru memasuki ruangan yang bernuansa putih itu

Dokter mulai memeriksa tubuh Keyla yang terbaring lemah di atas brankar di mulai dari nadi, sorot mata, selang infus dan alat pengukur detak jantung

"Siap kan alat kejut jantung" perintah dokter itu pada salah satu suster yang berada di dalam ruang bernuansa putih, dokter mulai menekan jantung Keyla menggunakan alat kejut jantung tapi tetap sama, yang kedua pun tetap sama jantung Keyla tetap lemahh dan yang ketiga.....

Tittttt.......

Mungkin ini yang di namakan takdir, alat pengukur detak jantung itu bergaris lurus dengan suara yang sangat tidak menyenangkan

Dokter itu keluar dengan wajah yang sangat kecewa
"Maaf bu saya sudah berusaha sebaik mungkin" kata dokter itu dengan suara pelan dan puraunya
Wanita itu menatap kosong kedepan
"Saya gak percaya periksa dia sekali lagi dok saya mohon" lirih wanita itu

"Maaf bu"

Dengan berlinang air mata wanita paruh baya itu memasuki kamar rawat Keyla di sana ia dapat melihat tubuh Keyla yang lemah wajahnya pucat dengan perban di sekitar kepalanya

"Bangun nak, bangun jangan buat saya merasa bersalah karena telat membawamu ke rumah sakit" ibu itu mencoba mengguncang tubuh Keyla berulang kali

KEYLA POV

Keyla membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk dalam rentinanya, ia menatap sekeliling taman yang di penuhi dengan bunga mawar berwarna putih, damai dan menyejukan itulah yang Key rasakan saat ini

"Mungkin seperti ini lebih baik, sendiri dalam sepi menikmati setiap angin yang datang menghapus rindu" ucap Keyla tersenyum kecut

"Nak" tiba-tiba suara seorang wanita paruh baya berhasil membuat Keyla membuyarkan lamuanya, Key menengok kebelakang tepatnya menatap wanita paruh baya itu

 HIMALAYA (Revisi Setelah Tamat⛔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang