🌻14🌻

3.2K 139 2
                                    

🌻🌻🌻

"Mami ambilin susu strawberry Nediv dong!" Teriak seorang gadis dari dalam kamarnya. Kebiasaan ditengah malam seperti ini ia akan terbangun karena merasa lapar.

Bayangkan saja ini pukul 02.00 pagi, bahkan suara ayam berkokok juga belum berbunyi. Nediv malah seenak jidatnya teriak-teriak mirip tarzan. Emang dipikir ini hutan bisa seenaknya teriak-teriak?

Dia mendudukkan tubuhnya di atas kasur, mengacak rambutnya kesal karena Soraya belum juga datang ke kamar untuk membawakan susu strawberry. Beginilah anak manja dan pemalas. Masih diberi kedua kaki dan tangan tapi tidak digunakan dengan baik.
Apalagi kamar Nediv dan kedua orangtuanya terbilang cukup dekat, jadi suara teriakannya terdengar keras.
Untung saja jarak rumah dengan tetangga sedikit jauh dan tidak ada bayi di sekitar sana. Jika ada mungkin bayi kucing.


Ceklek

Pintu kamar terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya bermuka kusut seperti orang bangun tidur. Muka ditekuk karena merasa sebal dengan putrinya yang semaunya sendiri. Ditangan kanannya sudah ada satu gelas susu strawberry sesuai pesanan tuan putri.

"NIH!" Soraya menyodorkan susu itu kepada Nediv yang menyengir tak berdosa.

Nediv dengan senang hati mengambil alih gelas bening berisikan susu berwarna merah muda tersebut dari tangan maminya. Meneguknya hingga tidak tersisa. Alias habis.
Perutnya terasa kenyang kembali, setelah beberapa saat menahan lapar. Cacing-cacing di perutnya mengadakan konser layaknya konser oppa-oppa Korea, sekarang mereka sudah tenang kembali.

"Kenapa nggak ambil sendiri sih?" Soraya bertanya kepada putrinya setelah ia rasa Nediv sudah menghabiskan segelas susunya.

"Nediv takut mi, masih gelap juga," kilah Nediv.

Sebenarnya itu bukan alasan yang sebenarnya tetapi hanya berusaha membuat Soraya percaya. Tidak mungkin kan ia mengatakan kalau sedang mager? Pasti maminya itu akan membolak-balikkan fakta.

"Takut sama apa emang?"

"Tuyul," jawabnya asal.

"Emang papi sama mami kamu ini pelihara tuyul ya? Enak aja kalau ngomong!" Protes Soraya sontak membuat Nediv tertawa terbahak-bahak.

Seketika telapak tangan seseorang menutup mulutnya tiba-tiba. Ia juga spontan menutup kedua matanya. Apakah tuyul mendengarnya sekarang? Jadi membalaskan dendam padanya karena telah menyebut nama tuyul dijam segini. Tolong maafkan Nediv, ia tak sengaja. Kenapa juga tuyul tidak bisa diajak bercanda? Calm down please!
Padahal banyak bercanda bisa awet muda, kenapa tuyul malah suka marah? Tidak takut apa kalau mendadak jadi tua? Kasihan dong Mrs. K melihat anaknya lebih tua dari dia. Apalagi Mr. P sedih lihat anaknya yang tua gak gemesin lagi.

Nediv tahu kok yang dirasakan mereka. Jadi sekarang dedek tuyul lepasin!

"HAHAHAHAHA."

Tawa Soraya sontak Nediv membuka lagi kedua matanya. Kesal, kesal, dan kesal. Jadi ini pembalasan dendam dari maminya. Sialan. Hampir saja jantungnya mau keluar. Eh ternyata yang menutup mulutnya adalah Soraya.

"Mami apaansih?!" Protes Nediv.

"Lagian kamu sih ketawa jam segini, emang kamu pikir ini hutan alas?"

Troublemaker'sWhere stories live. Discover now