BAB 55 Hasutan

2.2K 268 26
                                    

Kelas dua belas, yeah di kelas ini kita pasti akan sibuk dengan banyak ujian, tugas, dan praktek tiap materi yang membuat kepala ini pasti sakit.

Di pertengahan tahun ini semua nampak sibuk belajar, les, bimbel, dan belajar. Hanya itu yang mereka makan tiap harinya dan ini mungkin menjadi alasan kenpa seorang Seok Jin belum mampu mengungkapkan segelintir perasaannya yang dia tahan sejak lama.

"Gue pusing banget, ini gimana ngerjainnya sih? Kok susah banget." IU mulai di buat mabuk kepahiang karena soal kimia yang membuat otaknya berputar putar.

"Sini gue bantu." DO dengan senang hatinya membantu pacarnya ini mengerjakan soal yang menurutnya susah.

"Enak ya punya pacar pinter dan ganteng." kata IU seenak jidat, mendengar hak itu DO hanya menelan ludah sejenak.

"Fokus sama soalnya IU, jangan ngelirik gue terus." DO berbicara terbatah-batah dan bisa di lihat kalau dia tengah gugup.

Melihat reaksi pacarnya itu IU hanya cengengesan nggak jelas dan tidak berhenti menatap pupil mata DO.

"Hmm btw Wendy sama Chanyeol jadian ya?" tanya DO membuyarkan lamunan IU.

"Iya, Wendy cerita. Katanya Chanyeol manis banget nyampain perasaannya. Cuma bermodal mulut doang dan umm yeah juga ke-PD-an nya yang membuat Wendy langsung luluh." jawab IU sekenaknya.

"Terus juga Chen sama Joy udah jadian juga kan katanya. Waduh banyak banget ya yang jadian." DO hanya tercengang dan sedikit kagum.

"Emang lagi zaman ya kini pacaran satu kelas?" tanya IU heran.

"Kenapa lo nanyak kayak gitu? Kalau udah cinta ya mau gimana lagi, mau sekelas atau pun nggak." DO mengacak-acak puncak kepala IU dan membuat jantung IU berdetak lebih cepat.

"Lagian kini kan bulan syawal, emang sunahnya kalau mau kawin itu bagusnya bulan syawal." perkataan DO tadi membuat tubuh IU membeku seketika.

"Isshhh rambut gue jadi kusut." IU menyingkirkan tangan DO dari kepalanya.

"Btw, Jin sama Jisoo udah jadian?" pertanyaan final yang di lontarkan IU itu membuat DO menghela nafas malas.

"Belum, kan bangsat tuh anak. Udah di kasih kepercayaan bukannya menjalankan." DO geram dan gregetan sendiri. Dia agak heran dengan tingkah Jin yang sok jual mahal dan terlalu gengsi.

"Gimana kalau kita bantu mereka." IU memberi saran yang cukup bagus.

"Hmm, tapi pasangan yang mau kita bantu ini cukup susah. Jin yang nggak mau mengalah dari gengsinya dan Jisoo yang polos nauzubillah dan nggak peka. Terkadang gue heran, Jisoo tuh kok nggak peka-peka ya padalah cewek." DO mulai menyampaikan unek-uneknya.

"Tapi gue pengen banget ngelihat mereka jadian." Rajuk IU.

"Siapa sih yang nggak mau lihat mereka jadian? Mereka itu visual sekolah, dan udah dekat dari kelas sepuluh. Banyak anak baru kelas sepuluh dan anak kelas sebelas yang ngeship mereka, kalau di angkatan kita sih ada beberapa tapi kebanyakan yang ngiri ngelihat mereka dekat aja." perjelas DO lagi.

"Mereka udah dekat dari kelas sepuluh?" IU berdecak kagum dan tak  percaya dengan apa yang di perjelas DO.

"Hmm, mereka udah dekat sejak kelas sepuluh dan banyak yang bilang mereka itu pacaran tapi Jisoo terus-terusan menyangkal. Ini nih yang membuat Jin itu nggak percaya diri, Jisoo selalu menyangkal, jadi Jin berpikir bahwa Jisoo nggak suka sama dia." DO menghelang nafas panjang lagi, dia kelihatan agak kasihan pada Jin.

"Kita harus nolong dia DO."

"Percayakan aja sama takdir. Takdir selalu menyatukan dua orang kalau emang dia itu cocok, kayak kita." DO mengakhiri skennya dengan gombalan renyahnya dan membuat muka IU merona seketika

Midday Stars (JinSoo)Where stories live. Discover now