p r o l o g

169 14 0
                                    

Pusing.

Kepalaku pusing.

Badanku tak bisa kugerakkan. Tak berdaya sama sekali. Kepalaku berat dan pandanganku pun buram.

Aku berusaha bangkit sekuat tenaga, tetapi percuma saja. Rasa sakit dan perih yang bersarang di pundak dan perut sebelah kananku menahan ku untuk bangkit.

Aku merasakan dingin di sekujur tubuhku, dan ada cairan lengket disekitarku yang berbau anyir. Asumsiku benar, itu adalah darah.

"YUKI!!" pekik seseorang.

Suara itu terus berdengung ditelingaku. Terdengar familiar.. Aku mencoba mengingat-ingat suara siapa itu tetapi tetap saja nihil. Otakku sudah tidak bisa mencerna lagi.

Pandanganku yang samar-samar menangkap seorang laki-laki sedang berlari tunggang langgang kearahku seraya meneriakkan sesuatu.

"Yuki! Yukine!!" teriaknya lagi.

Dari nada suaranya terdengar khawatir.

Dia mengangkat tubuhku dan mendekatkan wajahnya padaku.

Siapa..?

Tiba-tiba suhu di sekitar ku berubah menurun dan kami berada di udara. Aku merasakan ada kristal-kristal es yang mengangkat kami dan membawa kami ke atap sebuah gedung.

Laki-laki yang menggendongku ini kemudian menurunkanku.

Ah.. Dia..

"Yukine.. Maaf aku terlambat." ucapnya sedih. Ia berusaha mengobati ku tapi kuhentikan.

Sungguh, saat ini aku sangat ingin memarahinya. Tetapi malah senyum yang muncul dibibirku.

"Tak apa.."

"Tapi perutmu terluka! Kalau tidak dihentikan, pendarahannya-"
"Aku akan kehabisan darah dan mati. Iya aku tau." selaku.

"Yukine!" teriaknya.

Ku fokuskan sekali lagi pandanganku. Dan kali ini aku dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Sudah cukup. Aku tidak mau kehilangan dirimu lagi." ucapnya penuh sesal.

Napasku semakin sesak. Gawat, apakah ini sudah waktunya?

"Yuki, tolong biarkan aku membawamu ke rumah sakit. Kumohon.." mohonnya.

Aku menggelengkan kepala. Mencoba untuk menolak tawarannya.

"Perbuatanku tidak bisa diampuni lagi. Jadi cukup sudah. Jangan menolongku." tolakku.

"Tapi-" "Cukup Shoto!" Bentakku.

Laki-laki bernama Shoto itu tertunduk dan diam sejenak.

Dan pandanganku pun memudar seiring bertambahnya waktu.

Sampai samar-samar bibir Shoto mengatakan sesuatu..

"Jangan tinggalkan aku.."

---

Haye semuaaah!
First Bnha ff jadi mohon bantuannya ya😂
Kalau suka ya monggo di votee,
Terimakasih <3

- Author

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang