Kamulah satu-satunya

1.4K 115 54
                                    

Anyway, semua yang terjadi disini adalah fiksi penggemar. Segala efek samping setelah membaca fiksi penggemar ini bukan tanggung jawab penulis 😜

(otw ke lapangan sambil dengerin dewa 19)

****

Tee mendesah. Dia tidak bisa tidur setelah melihat live promosi Phi Tae dan Bas. Hari ini Phi Tae memiliki dua pekerjaan. Satu dengan SBFIVE dan satu berpasangan dengan Bas. Sebenarnya permintaan Live dilayangkan untuk Bas. Tapi Bas merengek dan minta ditemani jadi Phi Oh meminta Phi Tae ikut serta. Lagi pula orang-orang bisa melihat kalau Phi Tae dan Bas sangat akrab.

Lagi-lagi Tee mendesah. Dia seharusnya adalah pasangan on screen Phi Tae tapi foto dan video kemesraan Phi Tae dan Bas lebih banyak dibandingkan Fotonya dan Phi Tae.

"Phi Tae juga terlihat santai dan bahagia jika dia bersama Bas" pikir Tee "Dia tidak pernah tertawa seperti ini padaku" ujar Tee kesal sambil membanting handphonenya ke tempat tidur. Dia membalik tubuhnya dan memejamkan matanya.

Tapi lima belas menit kemudian, dia kembali membuka handphonenya dan melihat video yang membuat hatinya terluka.

"Bahkan Phi Tae dengan santai melakukan melakukan game ini dengan Bas" Tee menatap video dimana Phi Tae dan Bas memakan satu untaian mie untuk berdua.

Dia membencinya. Tee sudah menyaksikan video tersebut ratusan kali dan membandingkannya dengan video game pepero kiss dia dan phi tae. Sekarang dia mengerti kenapa Phi Jane selalu memarahi mereka berdua karena terlalu kaku di depan kamera.

"Mungkin masalahnya ada di aku. Aku tidak seimut dan semenarik Bas" ujar Tee pelan sambil menutup kedua matanya dengan tangannya. Air mata berlinang di pipinya. Malam itu Tee sama sekali tidak tidur.

****

Tae POV

Jam 12!!! aku terlambat!!

Pukul 10 seharusnya kami ada latihan untuk hotel stars the series tapi karena aku baru sampai rumah pukul 4 pagi dan tidur pukul 5 pagi, aku terlambat bangun. Dan lebih buruknya lagi, jalanan kota bangkok macet parah. Akibatnya aku sampai di tempat latihan pukul 12 siang.

"Dari mana saja!" teriak Phi Jane kesal sambil meletakkan tangannya di pinggang.

"Sorry Phi" ujarku sambil mengatubkan kedua tangan ke arah Phi Jane "Ini tidak akan terjadi lagi" ujarku.

Phi Jane mendesah dan menatapku serius "Seorang artis selalu dinilai dari sikapnya Tae" dia mencoba mengingatkanku.

"Krab. Aku mengerti Phi" jawabku sambil menunduk malu.

"Ah sudahlah. Cepat bergabung dengan yang lain" ujar Phi Jane sambil menepuk bahuku. Aku bernafas lega dan masuk ke ruang latihan lalu bergabung dengan yang lain. Hari ini kami latihan naskah. Semua orang sibuk mendengarkan Guru Pep membicarakan soal karakter kami. Aku duduk di antara Copter dan Bas. Bas terlihat masih mengantuk dan bersandar padaku. Setelah sepuluh menit aku baru menyadari kalau Tee tidak ada.

"Ter" panggilku sambil mencolek tangannya. Copter memalingkan wajahnya dari naskah dan menatapku "Krab Phi?" jawabnya.

"Mana Tee?" tanyaku

Copter kembali memalingkan wajahnya dan menatap naskahnya "O...Phi Tee sakit. Jadi dia tidak ikut latihan hari ini" jawabnya.

Jawaban Copter membuatku Panik. Tee bukan orang yang manja. Bahkan jika dia sakit pun dia selalu masuk jika menyangkut pekerjaan. Sakitnya kali ini pasti serius.

"Sakit? Sakit apa?" cercaku. Aku mencoba untuk tidak terlihat panik.

Copter memalingkan wajahnya dari naskahnya ke wajahku "Entahlah" jawabnya sambil menaikkan kedua bahunya "mungkin sakit hati" ujarnya sambil menjulurkan lidahnya.

Tae Tee One Shot StoryOù les histoires vivent. Découvrez maintenant