Part 7

322 39 10
                                    

.

.

Panggung besar M-COUNTDOWN akan menjadi saksi malam ini. Dimana disana lagu duet yang paling dinantikan tahun ini akan diputar untuk pertama kalinya. Hanbin dan Hayi tengah bersiap dibelakang panggung.

Mendengar Haechul dan Hani –pembawa acara saat itu yang terus mempropokasi, membuat suasana ditribun penonton menjadi semakin panas. Sorak sorai dari mereka yang meneriakkan nama Hanbin dan Hayi membuat bulu kuduk merinding.

Hanbin dan Hayi mendapat jatah special performance atas rekomendasi dari Pimpinan YG. Melihat peluang naiknya saham perusahaan semakin membuat Yang Sajangnim sangat bersemangat tentu saja.

"Aku ingin tau penampilan siapa yang paling kalian tunggu???" tanya Hani sambil menyodorkan mic-nya kearah audience. Dan serentak semuanya menjawab dengan kompak kedua nama tersebut.

"Baiklah, aku rasa semua yang ada disini sudah tidak sabar lagi menantikan penampilan mereka berdua, benar?" timpal Haechul.

"Ya. Begitupun aku"

"Kalau begitu tanpa perlu basa-basi lagi. Kami persembahkan kepada kalian semua special performance pada malam hari ini. Duet yang paling dinantikan, Lee Hi feat. B.I"

Riuh tepuk tangan menyambut Hayi yang berjalan keluar dari balik layar besar diatas panggung megah itu. Langkahnya seirama dengan intro lagu yang diputar. Menampilkan sosok anggun dirinya dengan balutan gaun cantik berwarna hitam. Sangat kontras dengan kulit putih susunya. Dia sungguh cantik malam ini.

Lee Hi :

Jangan bertanya apapun padaku

Aku tidak dapat memberikan jawabannya

Kita sudah cukup bahagia seperti ini

Jangan coba untuk memilikiku

Kita tetap seperti ini saja

Jangan membuat ini semakin menyulitkan kita berdua

Bukannya aku tidak merasakan itu

Sebenarnya aku hanya sedikit takut, maafkan aku

Kita tidak pernah tau ketika hari esok tiba

Jangan tersenyum padaku

Dan menjebak kita dalam ikatan cinta

Aku takut senyum itu akan berubah menjadi air mata

Hayi berdiri tepat ditengah panggung. Cahaya dari lampu sorot diatasnya membuat gadis mungil itu begitu bercahaya malam ini. Dia menyanyikan part-nya dengan penuh percaya diri. Begitu meresapi setiap lirik yang ia bawakan. Sesekali bahkan ia memejamkan mata karena terbayang akan kenangannya dihari itu.

Mungkin benar kata mereka

Nyatanya aku hanya terlalu takut membuka hati

Dan membiarkanmu masuk untuk mengisi

Karena begitu takutnya aku hanya dapat mengubur rasaku

Dalam, dan semakin dalam

Hingga akhirnya aku merasakan sakit itu sendirian

Sesak. Hayi tak kuasa menahan air matanya. Entah apa alasannya, tetapi liquid bening itu mengalir begitu saja dikedua pipinya.

Dalam jeda, lampu sorot yang tadinya berfokus pada Hayi kini mengarah kesamping panggung. Membawa Hanbin naik dengan langkah pasti menuju kearah gadis itu.

B.I :

Maafkan aku, Don't cry baby

Aku hanya mencintaimu, Don't cry baby

Mungkin dimatamu aku adalah pria arogan yang penuh ambisi

Namun nyatanya aku hanyalah orang bodoh yang mencintaimu dengan sepenuh hati

Jika tau cintaku akan menyakiti, seharusnya aku lebih berhati-hati

Jika tau kejujuranku akan membebani, maka inilah yang akan kupilih

Menguburnya dalam-dalam adalah jalan terbaik

Setidaknya aku masih memiliki, sekalipun itu akan membuatku tersiksa sendiri

Begitu bagian rap Hanbin dibawakan, sorakan dari penonton menjadi semakin pecah. Terlebih saat lelaki muda itu membawa ibu jarinya untuk menghapus jejak air mata dipipi Hayi.

Lee Hi :

Mungkin benar kata mereka

Nyatanya aku hanya terlalu takut membuka hati

Dan membiarkanmu masuk untuk mengisi

Karena begitu takutnya aku hanya dapat mengubur rasaku

Dalam, dan semakin dalam

Hingga akhirnya aku merasakan sakit itu sendirian

B.I :

Aku egois hari itu

Hanya karena ingin mengecap manisnya rasa cinta, aku merusak segalanya

Aku juga ingin menangis hari itu

Hanya saja aku tidak bisa terlihat begitu lemah dihadapanmu

Akan kurelakan segalanya untukmu

Sekalipun itu artinya aku harus meredam hasratku untuk memilikimu

Maafkan aku, Don't cry baby

Aku hanya mencintaimu, Don't cry baby

Lagu itu ditutup dengan part rap Hanbin yang begitu sendu. Suaranya sarat akan rasa putus asa. Semua orang yang menyaksikannya pastilah beranggapan kalau ia telah mengerahkan segalanya pada lagu tersebut. Sehingga lelaki itu mampu menyuguhkan penampilan yang begitu meyakinkan.

Tanpa mereka tau kalau sebenarnya ada luka lama yang baru saja terbuka kembali malam ini.

Hanbin dan Hayi masih saling berpandangan saat musik telah benar-benar berhenti. Ada rindu yang tersirat dari arti tatapan itu. Hanya saja keduanya begitu bodoh dan memilih untuk terus melarikan diri.

Seharusnya aku tidak menjadi seorang pengecut dan melarikan diri selama ini –Hanbin.

Aku tidak akan menghindarimu lagi, mari kita mulai kembali semuanya dari awal –Hayi.

.

.

.

Tbc

ANOTHER SIDE [END]Where stories live. Discover now