Bab 19 : Alasan Kenapa Aku Membencimu

865 57 0
                                    

"Ayo Dhea, jangan lambat begitu. Kita harus sampai ke sana sebelum siang." omel Vino pada Rafael yang sibuk menelpon seseorang. Siapa lagi kalau orang yang sering dihubunginya adalah Dhea.

Beberapa hari terakhir ini, Rafael sulit menghubungi Dhea. Apa dia punya masalah? Tak mungkin, dia pasti akan mengatakan secepatnya jika dia berada di dalam masalah.

"Dhea!" Rafael berdecak kesal sambil memandang Vino yang berkacak pinggang di depannya.

"Iya, iya!" balas Rafael malas dan berjalan mengikuti Vino yang mendahuluinya. Hari ini adalah hari Vino dan Rafael untuk ke pasar, mereka harus lekas.

Vino dan Rafael membeli beberapa barang lalu berjalan keluar lagi. Rafael begitu kepayahan dalam mengangkut barang yang begitu banyak.

"Ayo, Dhea jangan lemas gitu." Ya ampun kenapa Dhea bisa tahan dengan omelan Vino yang seperti ibu-ibu tukang gosip.

"Ish, ja..." Rafael terdiam melihat Vino sudah tak berada di depannya. Pria itu berada di mana? Kenapa dia meninggalkan Rafael sendiri lagi yang tak tahu jalan.

"Kakak!" panggil Rafael dengan setengah berteriak. Namun, Vino sama sekali tak menghampirinya.

"Kakak! Jangan bercanda! Aku takut nih!" kata Rafael lagi. Semakin lama semakin banyak orang yang lalang, semakin Rafael tak melihat Vino. Dia pun meletakkan barang-barang yang dia bawa. Dia berjongkok dan menyembunyikan wajahnya di kedua lengannya.

Beberapa sesaat dia terus begitu hingga akhirnya dia merasakan seseorang mendekatinya. Tangan orang itu menepuk kepalanya. Rafael mendongak melihat Vino tersenyum lembut padanya.

"Maafkan aku ya, harusnya aku tahu kalau kau kesulitan. Apa lagi di tempat seasing ini, kau sering tersesat karena tak tahu jalan." ujar Vino. Rafael menurut saja saat dirinya ditarik oleh Vino berdiri.

Rafael baru sadar semua barang-barangnya sudah tak ada. Vino berjongkok di depan Rafael yang berada di dalam tubuh Dhea. "Ayo biar aku gendong."

Walau ragu Rafael menurut saja. Ternyata Dhea mempunyai kakak yang sangat baik padanya begitu juga dengan Ayah dan Ibunya. Pikiran Rafael sesaat teringat pada hari pertama mereka masuk.

Hari itulah di saat Rafael membenci Dhea karena tersenyum manis. Senyuman manis yang dia tunjukan pada Vino, dia begitu bahagia sekali. Rafael iri, iri pada Dhea yang mempunyai keluarga yang sangat sayang padanya.

💨💨💨💨

See you in the next part!! Bye!!

[#MAW1] Dhea & Rafael [Tamat]Where stories live. Discover now