Bab 28 : Upacara Kelulusan

858 54 0
                                    

Hari-hari berikutnya, setelah Rafael pulang dan memaafkan kedua orang tuanya, dia dan teman-temannya disibukkan dengan persiapan ujian nasional berbasis komputer.

Sama seperti yang lain, walau Rafael tergolong anak yang cerdas, dia juga belajar dengan giat sampai akhirnya ujian di depan mata. Rafael dan Dhea terus berkomunikasi dan saling menyemangati di ujian nasional.

Seiring berjalan dengan waktu, mereka sibuk mempersiapkan pendaftaran untuk masuk kuliah sehingga jarang memiliki waktu untuk bersenang-senang dengan teman.

Hari pengumuman, Dhea tersenyum lebar melihat dia lulus dengan nilai yang bagus. Dia bahkan berhasil meraih peringkat kedua. Dia kembali memandang sebuah nama yang berada di atasnya. Terdapat nama Rafael di sana.

Dhea menerobos kumpulan siswa-siswi yang masih sibuk melihat namanya terdaftar atau tidak. Ketika dia keluar, Dhea tak sengaja berpapasan dengan Rafael. "Apa kau sudah melihat namaku?" tanya Rafael.

"Ya sudah kau diperingkat pertama, selamat ya!" ucap Dhea memberikan selamat. Rafael tersenyum dan membalas dengan mengucapkan selamat juga pada Dhea yang berhasil meraih juara kedua.

Keduanya lalu merayakan dengan makan es krim di sebuah restoran yang menyajikan es krim jumbo. Rafael mentraktirnya hari ini. Keesokan harinya, upacara kelulusan tiba. Sebagai peraih juara pertama, Rafael diminta untuk berpidato di depan teman-teman dan wali murid yang menghadiri acara tersebut.

Dengan dukungan dari teman-temannya, Rafael dengan percaya diri naik ke podium dan mulai berpidato. "Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas waktu dan tempatnya bisa berpidato di podium ini. Ini adalah suatu kebanggan bagi saya." ucap Rafael memulai pidatonya.

"Saya tak pernah menyangka bahwa saya akan meraih peringkat pertama dengan nilai terbaik di sekolah ini dan setelah duduk ke kelas 3 inilah saya menyadari bahwa banyak perubahan yang terjadi pada diri saya."

"Perubahan saya ini tak lepas dari orang-orang  yang saya temui dan belajar dari mereka tentang kesederhanaan dan keuletan. Saya belajar banyak dari mereka, untuk itu saya mengucapkan terima kasih pada mereka yang telah membimbing saya menjadi seperti ini." Tak lama kemudian Rafael menyelesaikan pidatonya.

Dia turun dan kembali duduk di tempatnya. "Bagus! Rafael pidatomu bagus sekali!" puji Bima yang tepat berada di sampingnya. Upacara kelulusan akhirnya selesai. Rafael celingak celinguk entah sedang mencari siapa.

"Rafael, kamu cari siapa?" tanya Bima heran.

"Aneh, mana Dhea?" Rafael balik bertanya.

"Loh! Kamu nggak tahu! Rafael, Dhea itu ke bandara sekarang. Mau pergi ke luar kota ikut sama kakaknya kuliah di sana." Rafael terperanjat. Dhea tak mengatakan apa-apa kemarin dan tiba-tiba saja dia mau pergi.

"Rafael, kamu mau kemana?" tanya Bima melihat Rafael menjauh darinya.

"Mau ketemu Dhea." jawabnya.

💨💨💨💨

See you in the next part!! Bye!!

[#MAW1] Dhea & Rafael [Tamat]Where stories live. Discover now