prolog

59 12 0
                                    

Apakah salah jika aku mencintai teman dekatku? Apakah salah aku berharap dinilai lebih olehnya? Apakah salah jika aku selalu ingin ada didekatnya? Semoga saja tidak.

Layaknya kepingan besi yang tertarik oleh magnet, seperti itu aku padanya. Tak bisa bertahan diposisiku dan tertarik oleh gayanya. Walaupun tergores seperti apapun, aku akan tetap tertarik olehnya. Semakin banyak goresan yang dia buat, semakit rekat pula aku. -Gaziyah

Aku Ghaziyah benazir. Aku lahir dan besar di Surabaya. Lahir dari rahim seorang wanita kuat dan dibesarkan oleh laki-laki hebat. Merekalah orang tuaku, mama dan papaku. Aku hanya 2 bersaudara. Aku memiliki adik yang bisa dibilang tampan. Ia tinggi dan berberat badan ideal, berbeda denganku. Aku memiliki tinggi badan yang tergolong tinggi bagi seorang wanita. Namun, berat badanku yang lebih dari berat badan ideal membuatku terlihat agak gemuk. Saat ini aku sedang duduk dibangku perkuliahan semester awal. Aku kuliah disalah satu universitas ternama di Surabaya. Dari situlah ceritaku dimulai. Seorang Ghaziyah yang ceria, cuek, mandiri, ceplas-ceplos dan selalu percaya diri beruba menjadi gadis yang melow.

Farid Lais. Seorang laki-laki yang berhasil merebut hati seorang gadis yang ceria juga cuek dengan hati dan membuatnya menjadi gadis yang melancolis karna mencintai teman dekatnya. Laki-laki bertinggi badan yang cukup tinggi dengan berat badan ideal dan berkulit matang ini berhasil menghancurkan benteng pertahanan yang kubangun selama 1 tahun. Sikapnya yang cuek dam pendiam terhadap orang-orang sekitarnya menjadi berubah ketika berhadapan denganku. Ia berubah menjadi laki-laki yang cerewet dan usil jika denganku.

GhaziyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang