1. Pagi rusuh

14.6K 707 15
                                    

Happy reading

Seperti biasanya, pagi ini Arga harus bangun pagi untuk menjemput sahabatnya sekaligus tetangga di depan rumahnya.

Setelah memarkirkan motor ninjanya di garasi rumah sahabatnya, Arga langsung nyelonong masuk ke dalam.

Rumah ini sudah dianggapnya sebagai rumah keduanya.

Bagaimana tidak, sedari kecil ia terus berkunjung ke rumah ini untuk bermain dengan salah satu penghuni rumah tersebut.

Saat sampai di ruang makan, Arga bisa melihat orang tua dari sahabatnya itu sedang sarapan.

"Assalamualikum, om, tante!" Sapa Arga sambil menyalimi tangan kedua orang itu.

"Ayo nak kita sarapan" ujar Sherly-ibu dari sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai ibunya juga.

Arga hanya menggeleng tanda ia sudah kenyang. Sherly yang melihat sikap Arga sudah tak merasa heran.
Ia tau kalo sahabat dari anaknya itu memang memiliki sikap tak banyak bicara.

Tak lama terdengar suara rusuh dari bagian tangga.

Arga bisa melihat sahabatnya yang berjalan turun tangga sambil berlari, membuat Arga menghitung mundur.

3

2

1

Dan brukk, bunyi itu berasal dari tangga yang sedang menampilkan seorang gadis yang meringis akibat kecerobohannya.

"Ck. Ceroboh!"gumam Arga berjalan ke arah gadis itu.

Sherly dan Brayen-ayah dari gadis itu- sudah tak heran.

Mereka sudah terbiasa dengan sikap ceroboh anak semata wayangnya itu.

Gadis yang sedang memegang lututnya yang tadi mencium tangga pun mendongak menatap tangan seseorang yang diulur didepan wajahnya.

"Hobi bangat sih!" Ujar Arga saat melihat wajah gadis itu yang malah menyengir seperti kuda.

Gadis itu pun menerima uluran tangan Arga untuk berdiri.

Kemudian mereka kembali ke meja makan.

"Kamu tuh ya, pagi-pagi udah rusuh aja" ujar Brayen ketika anak gadisnya sudah duduk di depannya

"Namanya juga hobby pi"

Brayen dan sherly hanya menggelengkan kepala mendengar jawaban tak masuk akal dari anak mereka.

Kemudian Brayen pamit untuk pergi ke kantor. Ia pun mencium kening Sherly. Anak gadisnya kemudian mencium tangannya disusul oleh Arga.

Setelah Brayen pergi, Arga dan gadis itu berpamitan ke Sherly untuk pergi ke sekolah.

Mereka berdua pun keluar dan naik motor yang berada di garasi.

Selama perjalanan gadis itu terus berceloteh tentang mimpinya semalam yang menurut Arga tak berfaedah sedikit pun.

Tak lama motor Arga sampai di sekolah. Ia memarkirkan motor.

Gadia itu turun kemudian memberikan helm kepada Arga.

"Arga makasih ya udah anterin Bunga lagi" ucapnya tulus membuat Arga tersenyum.

Gadis yang bernama Bunga itu kemudian berjalan duluan ke kelasnya meninggalkan Arga yang masih menatap punggungnya.

"Ini yang gue takutin kalo lo tau semuanya. Gue takut lo menjauh" gumam Arga.

TBC 

Jangan lupa vote & komennya
Part ini hasil dari keynara_

East Lampung & Maluku

[SHS 1] Arga's (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang