1. rosétaria

488 52 12
                                    

.title dibaca rojetaria :)

Daun-daun berwarna cokelat khas musim gugur mendominasi pohon besar yang berada di taman sebrang sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Daun-daun berwarna cokelat khas musim gugur mendominasi pohon besar yang berada di taman sebrang sana. Sesekali angin siang menerpanya membuat beberapa dedaunan terpelanting dari dahan pohon yang tinggi.

Di sebrang jalan sana pula ada sepasang kekasih yang terlihat sedang berdebat. Seketika hal itu membuat sudut bibir Seokjin terangkat karena ia menikmatinya.

Sayang sekali ia tidak bisa mendengar percakapan mereka. Seokjin hanya bisa melihat pertengkaran itu dari balik kaca jendela gedungnya. Padahal jika ia mengupingnya, mungkin akan terdengar lebih menyenangkan. Sebuah hiburan tersendiri baginya.

Jahat? Memang.

Sudah ku bilang, Seokjin akhir-akhir ini jiwanya seperti jiwa psikopat.

Tak lama kemudian, Seokjin melihat gadis itu meninggalkan pria malang disana tanpa rasa bersalah. Oh, sebelum meninggalkannya, gadis itu menampar wajah sang pria terlebih dahulu lalu pergi begitu saja.

Merasa sedikit puas, Seokjin menutup gordennya dan menempatkan bokongnya diatas kursi eksklusif. Ia kembali bekerja setelah cukup puas menyaksikan sebuah siaran langsung tentang sepasang kekasih yang bertengkar.

Jarinya bergerak cepat diatas keyboard. Kedua mata kecilnya menatap fokus pada layar laptop didepannya. Sesekali ia menyeruputi  americano nya yang sudah hampir habis.

Dikala saat fokus pada pekerjaannya, sebuah suara ketukan pintu membuat konsentrasinya buyar seketika. Tentu Seokjin mengumpat kasar disana, tapi dengan suara pelan karena ia harus menjaga omongannya ketika di kantor.

Tanpa meminta izin masuk pada pemilik ruangan, seseorang masuk begitu saja layaknya sudah sering ke tempat ini.

"Hei, dimana sopan santunmu?" Tegurnya sedikit kesal.

Pintu sudah tertutup rapat tatkala seorang pria tinggi itu menutupnya dengan cukup kencang. Tungkainya berjalan ke arah sofa kecil yang ada di ruangan Seokjin lalu mendudukinya dan beringsut tiduran diatas sofa empuk berwarna wheat itu.

"Aku lelah hyung. Boleh tidur disini selama dua jam tidak?"

"Tidur dirumahmu memangnya kenapa?"

"Aku sudah diusir oleh pemilik apartemen kecil itu karena menunggak beberapa bulan."

Seokjin tertawa puas sambil bertepuk tangan disana setelah mendengarnya. "Malangnya hidupmu, kook. Uangmu habis karena gadismu itu ya?"

autumnal🍁 || jinroséWhere stories live. Discover now