21. Dia Menyukaiku

944 104 4
                                    

Ini hari kedua, Yuju menyandang status sebagai istri sah Dokyeom, si konglomerat muda yang sangat tampan. Gadis itu harus lebih sabar lagi menghadapi sifat dan kelakuan Dokyeom yang terkadang seperti anak kecil itu.

Lihatlah saat ini, ketika pria itu baru saja menginjakkan kakinya di dalam rumah sehabis pulang kerja. Tanpa melepas sepatu atau jas yang melekat ditubuhnya, Dokyeom dengan segera mencari keberadaan istrinya itu lalu menyuruhnya untuk duduk di atas sofa sambil melonjorkan kakinya, agar paha gadis itu bisa dipakai Dokyeom untuk menjadi bantalnya.

"Yeom, gimana tadi kerjanya? Lancar kan?" tanya Yuju seraya memainkan helaian rambut Dokyeom, membuat pria itu memejamkan kedua matanya sekilas guna untuk menikmati sentuhan sang istri di rambutnya.

"Lancar yang, cuma tadi kerjanya agak capek makanya pengen cepet pulang biar bisa liat kamu terus capeknya ilang." balas Dokyeom dengan muka polosnya.

"Mandi dulu yeom biar kamu seger." tawar Yuju masih dengan memainkan rambut Dokyeom.

"Nanti aja, maunya gini dulu sama kamu soalnya pas nanti udah mandi kamu pasti gak mau dan nolak aku dengan beribu alasan." lagi, Dokyeom berkata diiringi senyuman manis diakhir ucapannya.

"Yaudah, gini aja dulu gapapa. Nanti baru mandi ya." ujar Yuju akhirnya, lebih baik ia pasrah karena memang suaminya ini tidak mau mendengarkan ucapannya.

"Iya yang." balas pria itu sambil menganggukkan kepalanya membuat Yuju gemas sendiri melihatnya.

♥♡♥♡♥♡♥

Yuju mengecek handphone nya yang tadi bergetar menandakan adanya notifikasi pesan yang masuk, karena penasaran gadis itu membukanya dan menemukan nomor tak dikenal yang mengiriminya pesan.

+010 7043477

Maaf karena aku tidak menghadiri acara pernikahanmu. Aku butuh waktu untuk menerima semuanya, kau jangan khawatir Yuju rasa cintaku untukmu pasti akan hilang sedikit demi sedikit karena aku tau posisiku. Berbahagialah dengan Dokyeom, si pria kaya itu. Keputusanmu untuk menikah dengannya benar Yuju dan jangan menyesalinya, masa depanmu akan cerah jika bersamanya.
Dan jangan fikirkan aku lagi, karena aku akan mencoba menghapus namamu dari hatiku.

Suga

Gadis yang telah berstatus sebagai istri CEO itu tersenyum dikala ia sudah mengetahui jika Suga akan mencoba menghapusnya dari ingatan pria itu, baguslah itu artinya Yuju tak perlu dihantui rasa bersalah lagi karena sudah menyakiti hatinya.

Seperempat beban yang dirasa Yuju akhirnya terlepas karena ia membaca dengan jelas siapa yang mengiriminya pesan itu.

Ia bahkan selalu meminta dengan Tuhan agar Suga bisa cepat melupakan dirinya. Sepertinya Tuhan memang mengabulkan doanya dengan perantara pesan itu.

Baiklah, sekarang lupakanlah Suga dan nikmatilah setiap harimu bersama Dokyeom, Yuju. Pria yang kau pilih untuk menemani hari-harimu.

♥♡♥♡♥♡♥

"Paman! Kenapa harus gadis itu yang menggantikan Samuel?" tanya Dokyeom dikala ia sedang terhubung dengan ayah Samuel di telefon.

"Memangnya kenapa? Di zaman sekarang sangat sulit mempercayai orang lain. Eun Bi sudah lama bekerja denganku, makanya aku percaya dengan gadis itu." balas sang paman disebrang sana.

"Paman! Kau itu tidak tau masalahku dengannya! Astaga! Kenapa bukan aku saja yang memilihkan pengganti Samuel?"

"Seperti paman bilang tadi, tidak mudah mempercayai orang lain di zaman sekarang. Sudahlah, paman sibuk, paman tutup ya."

Klik

Belum sempat Dokyeom menjawab, panggilan diputuskan secara sepihak oleh sang paman membuat pria itu berdecak frustasi.

"Yeom, makan dulu." ujar Yuju dari dapur.

"Iya yang..." balas Dokyeom, lalu ia melempar handphone nya ke atas kasur dan menemui sang istri.

"Duduk, biar aku ambilin nasi." ucap gadis itu dikala tubuh jakung suaminya telah berada di dapur, Dokyeom mengangguk lalu ia duduk di kursi meja makan dan menunggu sang istri untuk melayani makannya.

Nasi, lauk, beserta minum telah rapi terhidang di atas meja makan. Dokyeom tersenyum, kini dirinya tak perlu repot lagi untuk mengurusi dirinya sendiri, kini ia tidak perlu takut terlambat kantor lagi karena membuat sarapan sendiri. Karena kini ada sang istri yang siap membantunya 24 jam penuh, yang siap mengurusi diri Dokyeom yang terkadang menyebalkan itu dan juga Yuju siap membuatkan sarapan untuk suaminya setiap hari.

Sosok Yuju benar-benar berarti di dalam hidupnya. Dan Dokyeom sangat membutuhkan Yuju di hidupnya.

"Yeom, kamu kenapa? Tadi aku denger kamu nelfon pake acara marah segala? Ada masalah?" tanya Yuju, Dokyeom yang kala itu sedang memasukkan sesendok nasi ke dalam mulutnya hanya mengangguk pelan seraya meringis.

"Iya yang, besok kan Samuel udah gak kerja sama aku lagi jadi ayahnya Samuel cariin orang yang gantiin selama dia gak ada."

"Lah terus apa hubungannya? Kenapa kamu marah?"

"Masalahnya yang gantiin Samuel itu, Eun Bi. Temen masa kecil aku." ujar Dokyeom pasrah.

"Jadi kenapa?"

"Dia itu suka sama aku yang dari kecil makanya-"

Dokyeom melototkan kedua matanya ketika bibir nan merah itu melontarkan kata-kata yang bahkan ingin ia rahasiakan dari istrinya itu, takut membuat Yuju tidak percaya dengannya dan lebih memilih pergi darinya.

"Tapi kamu kan suami aku sekarang. Jadi gak ada alesan dia buat suka sama kamu." balas Yuju menyimpan rasa khawatirnya.

Ketika mendengar penuturan tak sengaja dari sang suami membuat dada Yuju sesak, bagaimana ini apa nanti suaminya itu akan berpaling dengan teman masa kecilnya dan meninggalkan dirinya?

Karena yang Yuju tau, lima dari sepuluh orang itu berjodoh dengan teman lawan jenis masa kecil mereka.

"Kamu percaya aja ya sama aku. Aku gak mungkin macem-macem. Lagian aku gak suka sama dia, kan aku sukanya sama kamu doang." ujar pria itu meyakinkan dan dibalas anggukan oleh Yuju. Lalu sang suami memeluk istrinya dan menenggelamkan wajah gadis itu di dada bidang miliknya.

Ya dengan Dokyeom memperlakukannya seperti ini, setidaknya dapat membuat Yuju sedikit mengurangi rasa khawatirnya.

♥♡♥♡♥♡♥

Maafkan pendek dan gajelas ini, huaaaa part ini emang ga dpt Ilham sama sekali😔

Gak bosen-bosennya buat ingetin, jangan lupa klik bintang dan ketik kata-kata semangat untuk penulis ya💪

Yolanda OKT!

22042019
Senin
16:24 WIB

MANTAN TAPI MENIKAH [COMPLETED]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz