[ 1 ] ;ㅡLee Jeno

9.5K 1K 79
                                    


SELESAI DIREVISI

Ara langsung melompat berdiri karena keterkejutannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ara langsung melompat berdiri karena keterkejutannya. Ia benar-benar memastikan kalau ia berada di ruangan yang benar, dan memang benar, Ara berada di kamarnya.

Dahinya berkerut kebingungan dan ia pun menggaruk-garuk dahinya untuk menggambarkan keheranannya. "Perasaan tadi gue masuk ke rumah besar yang tua itu ...."

"Rumah tua?!"

Ara langsung menoleh ke arah jendela secara reflek, dan terkejut karena mendapati hari sudah malam. Seingatnya kala itu masih pagi, saat ia menemukan rumah itu.

"Aneh ... gue lagi mimpi ya?" tanya Ara dan menampar dirinya.

"Ah, sakit. Berarti bukan mimpi dong ...." Ara duduk diam di kasurnya, lalu melirik ke arah laptopnya yang sudah mati. 

Sebentar, ia masih mengingat kejadian itu. Kejadian yang mirip seperti dating doors yang ia rancang di laptopnya. Apakah ...?

Akhirnya Ara mengambil laptopnya, lalu segera mengutak-atiknya. Ia menyadari kalau laptopnya tidak berfungsi seperti biasanya.

Laman tempatnya mempublikasikan video-video dating doors itu tak bisa diakses. Seperti ada yang mengambil alih laptop miliknya.

"Kenapa ... ya?" gumam Ara sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Tiba-tiba Ara mengingat kejadian di tempat itu, bersama Hendery. Seolah ia dan Hendery bukan berada di dimensi yang seharusnya saat ada di dunia itu.

Bagaimana bisa Hendery tidak dikenali oleh siapapun? Bahkan oleh pengunjung Disneyland? Pastilah mereka tidak mungin seasing itu dengan Hendery.

"Wah, apa gue ... ke dimensi lain? Tapi, emangnya gue ngapain?" tanya Ara dan menggaruk-garuk kepalanya.

"Bahkan tadi kerasa juga Hendery cium gueㅡOh my god, my first kiss!" seru Ara sambil menutup mulutnya.

Tetapi, beberapa saat setelahnya ia menatap datar. "Tunggu, emang itu Hendery beneran? Apa itu halusinasi aja? Ih, gue gak pernah mabok, ah."

Sekeras apapun Ara mencoba menebak, mengira, memikirkannya, ia tak mendapat jawaban yang tepat. Apakah ini salah satu bukti tentang teori pararel?

Apakah Ara baru saja memasuki dunia pararel itu ...?

"Bentar, gue gak pinter fisika! Gimana bisa gue dapetin jawaban buat keadaan gue ini??" omel Ara sambil menggaruk-garuk kepalanya, kebingungan.

✔️Dating Doors || NCTWhere stories live. Discover now