Chapter 26. Terpaksa pasrah

2.5K 199 31
                                    

Sutuasi macam apa ini..!! Hagito begitu paniknya sekarang.

Kemudian mencoba berpikir tenang sambil mengambil nafas dan mengembuskannya berulang kali. Kemudian mencoba tidak mengerakkan badannya secara tiba-tiba, supaya tidak membangunkannya.

.............................................................

30 menit sudah berlalu. Hagito sekarang ini seakan-akan membatu di sana.

Entah mengapa di pemikiranya sekarang ini ada sebuah pilihan
A. Mencoba membangunkannya.
B. Diam saja sampai dia terbangun.
C. Nikmati saja.
D. Langsung sikat.

~"AAAHH....!!! Apa yang kulakukan...! mana mungkin aku akan melakukan hal begitu..!!! Aku bukan lolicon lah..!!! " Hagito berceroteh dengan sendirinya.

Salah satu cewek dengan rambut twintal berwarna coklat terbangun dari tidurnya, mungkin karna dia mendengar cerotehan Hagito tadi.

~"Oah~ sekarang sudah pagi ya..." Kata pertama setelah dia terbangun.

Kemudian dia merengangkan semua tubuhnya yang menyebabkan keseluruh bentuk tubuhnya terlihat jelas.

Hagito hanya mempalingkan kepalanya dari pemandangan tersebut dan mencoba untuk tidak panik.

Lagian apa yang ku khawatirkan... dia kan masih anak-anak kan, pikir Hagito yang tidak sadar akan tubuhnya sekarang ini yang seumuran dengan cewek itu.

Dia kemudian melihat ke sekeliling dan kembali menatap Hagito dengan wajah polosnya.

~"Bisakah kau katakan kenapa kau tidur disini?? " Hagito bertanya sambil membuat senyuman yang sudah jelas dibuat-buat.

Pertama dia hanya diam saja sambil terus menatapku. Dan kemudian memiringkan sedikit kepalanya.

~"Apakah master tidak puas akan pelayanan ku tadi malam? " Dia bertanya dengan tampang polosnya.

~"Eh..? Emangnya tadi malam ada apa?? " Hagito benar-benar tidak mengerti.

Kemudian Hagito melihat ke bawah tubuhnya. Dia tak manyangka kalau tubuhnya sedang telanjang sekarang ini.

Hagito benar-benar panik seketika dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

~"Ap..ap..apa yang kau maksudkan...!! " Hagito dengan terkejut dan mukanya mulai memerah.

*Plak. * Bunyi sebuah pukulan.

~"Owh....sakit...! " Suara cewek tadi yang baru saja dipukul oleh seseorang.

~"Apa yang kau lakukan Ana. " Kata seseorang yang memukul cewek tadi.

Ketika Hagito melihat ke arah seseorang itu, rupanya itu Chel.

~"Oh..Terima kasih Chel, aku sangat berutang padamu. " Kata Hagito dengan leganya.

~"Kenapa master menjauh... apakah aku tidak bisa memuaskan master..." Cewek yang dipanggin Ana tadi sedikit bersedih dan memegang erat baju Chel.

~"Sudah-sudah jangan dipikirkan. Sebenarnya kau ada sedikit kesalahan tadi. " Kata Chel sambil mengelus-elus Ana.

~"Maksudnya... " Ana bertanya.

~"Bisa dibilang bahwa kau seharusnya lebih agresif lagi pada master supaya dia menyukaimu. " Kata Chel seperti memberi sebuah saran.

~"Apakah begitu! " Ana sedikit terpukau dan langsung melihat ke arah Hagito.

~"Ya itu benar, ya kan master. " Chel melihat ke arah Hagito dengan ekspresi yang sepertinya sangat puas.

~"Ku..kutarik perkataanku tadi..." Hagito begitu sedihnya karna harapannya kepada Chel tadi hilang seketika.

.............................................................

Setelah beberapa jam ketika Hagito terjebak di dalam sana. Hagito keluar dari ruangan itu dengan badan yang begitu lesu dan kelelahan.

~"Oh sial... tadi itu sangat mengerikan sekali... " Kata Hagito sambil menyandarkan kepalanya ke tenbok.

~"Hah... benar-benar ampas deh..! Apakah tadi itu bisa dibilang sebuah keberuntungan atau sebuah tragedi, ha..ha..ha... " Hagito membuat sebuah ketawa yang amat aneh terdengar sambil membuat tampang anehnya.

Hagito mencoba berkeliling setelah itu untuk menjernihkan pikirannya yang sedang kacau sekarang ini.

Tampak seseorang pelayan yang sepertinya sedang membersihkan ruangan.

~"Selamat siang master. " Dia berkata dengan sopannya sambil menundukkan tubuhnya.

Hagito baru kepikir kenapa mereka semua mulai menyebut Hagito dengan sebutan master.

Kemudia setelah itu seorang pelayan mendatangi Hagito.

~"Maaf atas tindakan lanjang saya ini master, tapi ketua menyuruh saya untuk membawa anda ke ruangan beliau. " Dia berbicara sambil berlutut di hadapan Hagito.

Sepertinya ini hari yang pas untukku pergi, pikir Hagito dengan senyuman lebarnya.






Sepertinya ini hari yang pas untukku pergi, pikir Hagito dengan senyuman lebarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Sekai de no Sekandoraifu [COMPLET Vol.01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang