005 //

4.4K 599 119
                                    

005

//

the beginning of the pain





"Berhenti sebentar."

Perintah tersebut membuat ke-sembilan gadis yang tengah berjajar sembari mengangkat satu kakinya dalam salah satu gerakan balet tersebut berhenti. Mereka menatap pelatih yang tampaknya tak puas tersebut dengan latihan itu.

Tetapi nyatanya, pemuda bernama Jimin Park itu hanya mengarah pada seseorang.

"Kau melamun?" tanyanya langsung begitu saja pada Lisa, yang menelan ludahnya ketika ditatap secara tajam.

Lisa membenarkan posisinya, berdiri dengan tegak, lalu menggeleng pelan. "Maafkan aku."

"Tiga hari lagi kalian audisi." pemuda bertubuh ramping itu berbalik dan menggelengkan kepalanya. "Apa kalian mau main-main untuk pertunjukkan ini?"

"Tidak." Jawaban serempak diucapkan oleh ke-sembilan orang tersebut, termasuk Lisa.

Jimin berjalan menjauh sebelum membalikkan tubuhnya lagi untuk menatap calon-calon pemeran utama tersebut. "Seharusnya kalian tahu bahwa posisi kalian sangat diinginkan. Coba lihatlah yang lain, yang hanya akan berakhir sebagai penari latar? Kalian berkesempatan untuk mendapatkan peran itu. Peran utama itu!"

Ke-sembilan gadis itu menjadi kaku disana, tak bisa berbuat apapun setelah diceramahi seperti ini. Juga Lisa yang merasa tak enak, karena dirinya, yang lain ikut dimarahi.

Tapi mau bagaimana lagi?

Semua terlalu mengganggu pikirannya. Akan ambisinya untuk mendapatkan peran itu dan cara apa yang harus ditempuhnya?

Apa Lisa benar harus melakukannya?

"Latihan dibubarkan."

Lisa beserta yang lainnya segera menoleh ke arah Jimin yang merasa kesal dan tak puas. Lalu pemuda berambut oranye tersebut memilih untuk pergi meninggalkan studio dari tiga keseluruhan di gedung tersebut dan membuat yang lainnya mulai saling berbisik.

Sudahlah.

Lisa membawa dirinya ke ujung ruangan dan mulai mendudukkan diri disana. Mencoba melepas sepatu baletnya sembari mengurut kakinya perlahan.

Jujur saja, Lisa tak takut akan kemampuannya.

Tetapi dia memiliki dua orang saingan.

Shuhua Yeh, sang gadis yang baru saja lulus SMA itu memiliki banyak hal untuk peran tersebut. Wajahnya sangat baby face, kulitnya putih sekali, tubuhnya yang tinggi dan yang paling menarik adalah cara bicaranya. Memang, mereka tidak membutuhkan dialog untuk pertunjukkan, tetapi bagaimana bisa gadis itu tak menarik untuk dilihat? Lisa rasa, Jimin pun selalu tersenyum untuknya.

Dan satu lagi saingannya, Yuqi Song. Pribadinya dari luar saja sudah menarik. Dia sendiri memiliki cara menatap yang sangat menggemaskan, pastinya cocok untuk peran ini. Dan juga, bagaimana ia ramah ke sekitarnya akan membuat dia didukung yang lainnya untuk peran ini.

Lisa benar-benar harus memikirkan cara agar ia bisa melewati kedua gadis ini.

Jika diurutkan dari orang-orang yang merupakan favorit Jimin, mungkin Lisa berada di urutan ketiga. Yuqi kedua dan Shuhua pertama.

Bagaimana cara Lisa untuk mendapatkan peran ini?

Apakah ia benar-benar harus bicara pada sutradara untuk pertunjukkan yang merangkap sebagai pemilik dari tempat ini?

✔️ the edge of the cliffWhere stories live. Discover now