012 //

2.9K 419 97
                                    

012

//

pressure












Sepertinya taman belakang adalah tempat favorit Taehyung.

Rosé hanya mencoba menenangkan dirinya, karena dia merasa tak bisa melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Tetapi Taehyung tiba-tiba muncul. Rosé pikir dia tidak akan pulang karena ini sudah larut. Nyatanya pemuda itu kembali ke rumah dan menuju taman belakang.

Rosé berdiri dari posisinya yang semula duduk di kursi santai di depan kolam renang. Lalu menatap Taehyung yang berdiri di depan pintu penghubung bagian dalam rumah dan taman belakang.

Bisakah mereka bicara sebentar?

Saat melihat Taehyung hampir beranjak untuk kembali ke dalam, Rosé mencoba untuk menghentikannya.

"Taehyung!"

Taehyung menghentikan tubuhnya yang hampir berbalik tersebut.

Dengan tergesa, Rosé segera menghampirinya.

"Hei... a-aku..." Rosé tak tahu bagaimana cara untuk membuatnya berada disini. "uh... kau baru pulang?"

"Jika tidak ada hal penting yang ingin kau katakan, jangan ganggu aku."

Kalimat dingin itu diucapkan Taehyung sembari mencoba untuk berbalik lagi, tetapi Rosé menahan lengannya dengan cepat.

Taehyung melirik lengannya namun Rosé tak mau melepaskannya.

"Bisakah... kita bicara sebentar?"

"Tidak, tentang apapun."

"Aku tahu kau marah tentang pernikahan ini!" Rosé menaikkan nada suaranya, kehilangan akal untuk membuatnya tetap tinggal. "Tapi ini bukan salahku!"

"Tapi kau bisa menghentikannya."

"Apa kau bisa?" Rosé bertanya balik padanya.

Pertanyaan telak, yang membuat Taehyung bungkam.

"Orangtuaku baru bercerai satu tahun yang lalu. Bagaimana bisa aku menerima semua ini dengan lapang dada?"

"Oh, ya," Taehyung meremehkannya. "Bagaimana dengan Ibuku yang baru saja meninggal dua bulan lalu dan kini Ibumu sudah tidur di ranjang yang sebelumnya adalah milik kedua orangtuaku?!"

Kali ini, ucapan Taehyung yang membuat Rosé kalah telak.

Taehyung memanfaatkan waktu untuk menarik lengannya kembali.

Sementara Rosé merasakan matanya mulai bergetar. "M-maafkan aku..."

"Ya, kau dan Ibumu seharusnya tak berada disini."

"Tapi, Taehyung..." Rosé kembali menatapnya dengan cepat. Matanya memerah, bibirnya bergetar. "tolong... aku membutuhkanmu..."

Taehyung tak menjawabnya.

"Sudah cukup semua yang kulalui..." kali ini, setetes airmata jatuh dari pertahanannya. "aku lelah. Aku hanya butuh seseorang disampingku... seseorang yang membantuku untuk melewati segalanya."

"Bagaimana caramu bicara sekarang, Rosé ?"

Rosé mengeraskan rahangnya, menahan tangisannya.

"Sebagai saudara tiriku yang menginginkan hubungan saudara yang baik, atau sebagai mantan kekasihku yang menginginkan hal lebih?"

Rosé mencoba menatapnya tepat di matanya. "Sebagai... mantan kekasihmu."

"Apa yang kau harapkan?" Taehyung kembali merendahkannya. "Aku punya kehidupanku sendiri. Aku tak bisa bergelung dengan masa lalu."

✔️ the edge of the cliffOnde histórias criam vida. Descubra agora