4. CEMAS

317 240 252
                                    

Bughhh!!

Ada yang memukul kepala Nina menggunakan sesuatu seperti besi yang membuat Nina pingsan dan kepalanya sedikit bercucuran darah.

"Mampus lo berani-beraninya lo deketin Reyhan! "ucap seorang wanita.

Lalu wanita itu memasukan Nina kedalam gudang yang letaknya agak jauh dari toilet yang jarang siswa-siswi melewatinya.

-----------

Saat Yura dan Luna kembali ke kelas, mereka tidak menemukan keberadaan Nina dimana pun. Tak lama kemudian muncul Alvino yang mencari keberadaan Nina, jika kalian melihat wajah Alvino saat ini mungkin akan terlihat sangat jelas bahwa pria itu sangat mencemaskannya.

"Yura, Lo liat Nina gak? Gue tadi nyariin dia tapi dia gak ada dikelas, terus gue cariin dimana-mana gak ada," tanya Alvino yang mulai kelihatan sedikit cemas.

"Lah gue baru aja dari kantin, tadi sih dia dikelas doang eh pas gue kesini tuh anak udah ngilang kayak tuyul," jawab Yura yang mulai ikut cemas.

"Terus gimana dong? Kalo dia kenapa-kenapa gimana? Gue punya firasat ga enak nih!"

"Lo segitu cemasnya yah Vin sama Nina, waktu dulu gue kecelakaan sama Nina lo juga lebih cemas ke Nina dari pada gue, apa Nina lebih penting buat lo?"batin Luna sedih sambil mengingat masa lalunya.

FLASHBACK.
Tiga tahun yang lalu saat Nina, Yura, luna, Alvino, dan Reyhan masih SMP saat itu Luna dan Nina pergi untuk acara pesta ulang tahun Yura, pada saat itu Reyhan, dan Alvino sudah tiba dirumah Yura. Tetapi Luna dan Nina masih didalam perjalanan menuju kesana menggunakan mobil.

"Udah sampe belum? Lama amat lo pada kaya siput!" Kesal Reyhan.

"Ini masih dijalan, sabar kek!-"ucapan Nina terpotong dan dilanjutkan oleh Luna ditelfon "Ah berisik lo, gue lagi nyetir bisa ga sih lo diem Rey?!"

TINN...TINNNNN!!

Brakkk!

Tiba-tiba ada truk besar yang rem mobilnya blong dan menabrak mobil mereka yang didalamnya terdapat Luna dan Nina, mobil mereka pun hancur dan telefon mereka terputus, dan para warga menolong korban yang kecelakaan dan mengambil ponsel Nina dan menjawab telfyon mereka yang hampir terputus.

Brakk!!

"Halo, Nin lo gapapa?!"

"Ha-halo mas pemilik handphone ini kecelakaan mobilnya tertabrak truk dan korbannya ada 2 orang, setelah ini kami akan membawa korban ke RS. Melati, sebaiknya anda cepat kesana Mas!" ucap salah satu warga setempat.

Reyhan, Yura, dan Alvino yang mendengarnya pun merasa cemas, dan tiba-tiba Alvino berlari menuju mobilnya dan mengendarainya mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit.

Sesampainya di sana terlihat dua orang yang penuh luka disekujur tubuhnya. Lalu Alvino menghampiri Nina yang sedang terbaring tak berdaya, namun ia tidak menghampiri Luna yang lukanya lebih parah. Sejak kejadian itu Luna menjadi pendian dan pemurung.

Flashback off.

--------

Alvino dan Reyhan mencari keberadaan Nina dimana-mana namun mereka tidak menemukan keberadaan Nina berada.

"Vin gimana nih argh, Nina dari tadi belum ketemu, menurut lo dia ada dimana?" Tanya Alvino yang sudah putus asa mencari keberadaan Nina.

"Tempat yang jarang anak-anak lewatin dimana menurut lo? Lab? Gudang-" Reyhan menggantungkan ucapannya lalu berdiam diri ditempat sambil memikirkan sesuatu, lalu ia tiba-tiba lari menuju suatu tempat.

"Woi kampret! Lo mau kemana?!" Teriak Alvino yang sudah tertinggal cukup jauh, pada akhirnya Alvino memilih untuk lari mengikuti Reyhan.

Sampailah ditempat Reyhan berada, "Lo denger gak?" Tanya Reyhan untuk memastikan, "Eh? Suara orang sesegukkan?"

Tanpa berfikir panjang Reyhan pergi menaiki tangga dengan berlari sampailah ia didepan gudang sekolah dan mendengar suara isakan perempuan.

"Lo didalam Nin?" Tanya Reyhan dibalik pintu sana.

"Nin lo didalem? Nina jawab!" Teriak Alvino cemas.

"Hiks..."

Lalu Reyhan dan Alvino mendobrak pintu gudang yang terkunci dan berhasil membukanya, dan melihat Nina yang mulutnya dibungkam kain lalu Alvino melepaskannya.

"Nin lo gapapa? Kok lo bisa kaya gini?" Tanya Alvino pada saat itu.

"Hiks...hiks, Vin gu-gue takut. Ta-tadi gue ketoilet terus tiba-tiba ada yang mukul kepala gue pake be-besi," tangis Nina pecah pada saat itu.

"Nin lo tenang, disini ada gue kok!" Ucap Reyhan sambil tersenyum menunjukkan smirk mencurigakan.

"Lo inget dia siapa?" Tanya Alvino memastikan.

"Ta-tadi ada perempuan tapi gue gatau itu siapa," Nina takut, saking ketakutannya tubuhnya mulai bergetar ketakutan.

"Udah...udah, lo gausah takut. Disini ada gue yang terpenting lo gak kenapa-kenapa sekarang, lo mau gue bawa ke rumah sakit?"

"Gak usah, gue udah gapapa kok" jawabnya sambil tersenyum.

"Tapi lo harus tetep ke UKS! Gak ada penolakan!"

"Yauda deh vin."

"Gue temenin yah Nin, gue gamau lo kenapa-kenapa lagi," ucap Reyhan sambil tiba-tiba memeluk Nina.

"Lebay lo!"

"Lebay lo!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-OoO-

Bersambung...
Jangan lupa voment ✨

SHAREN (HIATUS)Where stories live. Discover now