7. JAWABAN

235 169 175
                                    

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap Reyhan tersenyum tulus seraya memberikan buket bunga dan tidak lupa dengan coklat berbentuk hati ukuran jumbo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap Reyhan tersenyum tulus seraya memberikan buket bunga dan tidak lupa dengan coklat berbentuk hati ukuran jumbo.

"Anu... maaf, gu-gue gak mau Rey," perkataan Nina sukses membuat hati Reyhan kecewa.

***

"Gue kira lo bakal terima," jawabnya sambil tersenyum kecut.

"Maksudnya gue... gue ga mau nolak gitu, ish gak peka males gue," jawab Nina seraya tertawa terbahak-bahak karena sukses mengerjai pria didepannya itu.

"Seriously?"

"Iya Reyhan, lo nanya sekali lagi ke gue, gue tarik omongan gue yang tadi."

"Yeay!!! Akhirnya Sharenina Anastasya jadi milik gue juga!" teriak Reyhan pada saat itu tanpa adanya rasa malu sedikitpun.

"Rey apaansih! Nanti kalo orang rumah denger gimana?"

"Gapapa lah Nin, kalo bisa mah ya gue kepengen ngasih tau keseluruh dunia kalo lo itu cuman milik gue!" Ucapnya tegas seraya melihat manik mata Nina lalu memeluk wanitanya itu dan dibalas pelukan juga oleh Nina.

Reyhan perlahan-lahan melepaskan pelukannya. "Gue ngambil sesuatu dulu ya?" Tanya Reyhan dan dijawab anggukan oleh Nina.

Reyhan berbalik arah membelakangi Nina lalu tersenyum smirk penuh arti sambil melangkahkan kakinya mengambil sesuatu yang tadi sempat ia katakan. Reyhan menuju kamarnya dan mengambil kotak kayu yang didalamnya ada sesuatu lalu ia mencari kunci untuk membuka gembok yang ada pada kotak tersebut lalu memberikannya kepada Nina.

"Ini ambil."

"Ini apa?" Tanya Nina bingung.

"Tolong lo buka gemboknya pake kunci ini," ucap Reyhan seraya memberikan kunci yang ada dalam saku celana kanannya.

Nina mengambil kunci tersebut lalu membuka kotak kayu tersebut, namun ia sangat heran apa yang ada dalam isi kotak tersebut. "Ini siapa?" Tanya Nina sambil mengambil foto-foto yang ada dalam kotak tersebut.

Reyhan mengambil foto itu dari genggaman Nina, lalu melihat foto itu sejenak seperti sedang mengingat masa lalu yang kelam.

"Dia Sheila kakak gue."

"Lo punya kakak? Kok dia gak ada diacara keluarga tadi?" Tanya Nina yang mulai penasaran.

"Dia udah meninggal 5 tahun yang lalu, lo mau tau dia meninggal karena apa?" Tanya Reyhan memastikan.

"Apa?"

"Dia meninggal karena bunuh diri, dia cinta mati sama cowok yang benar-benar udah menyia-nyiakan dia. Sheila pacaran sama kakak kelasnya kurang lebih 4 tahun dia hampir tunangan bahkan udah ngasih undangan pertunanngannya, tapi cowok yang Sheila suka tiba-tiba ninggalin Sheila dan tunangan sama orang lain, Sheila bener-bener cinta mati bahkan menurut gue dia cinta buta, karena dia bener-bener patah hati dia memutuskan hal paling gila, lo tau apa?"

"Apa?"

"Hm... Cie pacar gue blushing pipinya merah banget tuh"

Nina yang ketahuan pipinya memerah karena malu langsung mengalihkan pembicaraannya.
"Rey udah mau sore, gue balik yah"

"Yaudah aku anterin yah"kata Reyhan yang mengubah kosa katanya menjadi aku-kamu.

"Yaudah ehm ka-kamu beneran mau nganterin? Sampe rumah?" gugup Nina karna merasa canggung dengan ucapan aku-kamu.

"Yaiyalah nican... Masa iya aku nurunin kamu dipinggir jalan"kesal Reyhan.

"Hehehe kan siapa tau aja" tawa Nina langsung membuat Reyhan tersenyum.
"Yaudah kita pamit dulu sama orang tua aku"ucap Reyhan sambil menggenggam tangan kecil Nina, lalu Sandra ibunya Reyhan melihat itu.

"Mah, pah... Aku anterin Nina dulu yah", pamit Reyhan.
"Loh cepet amat, disini dulu aja Nina gapapa kok"kata Sandra.
"Gapapa tan, takutnya orang tua aku dirumah cemas soalnya tadi belum ngabarin kalo mau kesini", jelas Nina.

"Emm... Reyhan kamu sama Nina udah pacaran? Kok tadi mamah liat kalian bergandengan tangan?"tanya Nina.

"Eh iya mah, kenalin ini calon mantu mamah"kata Reyhan tersenyum sambil tertawa.

"Eh kamu apaansih Rey, kita kan masih SMA udah calon² aja ish kamu"gugup Nina.

"Eh kak Nina kok mau sih sama si Bagong ini"kata Acha sambil menunjuk Reyhan.

"Dasar adek laknad"kesal Reyhan, Acha yang melihat itu langsung menjulurkan lidahnya seolah mengejek.

"Yaudah nin ayo aku anterin" ajak Reyhan membawa Nina kearah mobil mewahnya.

"Dadah kakak Nina cantik, dateng lagi nanti yah," ucap Acha dan Achi sambil melambaikan tangan, dan dibalas lambaian tangan Nina sambil tersenyum.

Nina dan Reyhan sudah memasuki mobil dan Reyhan sudah menggunakan sabuk pengamannya, namun Nina agak kesulitan saat menggunakannya.

"Kenapa? Ga bisa?"tanya Reyhan.
"Eh iya, gtau susah ni"ucap Nina dan masih berusaha

Lalu Reyhan perlahan mendekati Nina untuk memasangkan sabuk pengaman, dan disana mata mereka saling bertemu membuat kedua pasangan itu saling menatap dan jantung berdetak sangat kencang.

Reyhan yang menyadarinya langsung membuyarkan pandanganya terhadap Nina.

"Ehem... Nin aku numpang sholat asar dirumah kamu dulu yah, takut waktunya nanti ga cukup" ucap Reyhan sambil menatap Nina.
"Eh iya gapapa"ucap Nina.
"Oh iya aku mau nanya, kok tadi Acha manggil kamu Bagong kenapa?" kata Nina tertawa.

"owh itu gara-gara dia suka kesel sendiri sama aku"kata Reyhan.

"Kenapa?"

"soalnya pas dia SD sampe SMP aku nganterin dia ke Sekolah terus, dan disitu temen cewek-cewek nya pada histeris gitu ngeliat ketampanan aku biasalah namanya juga cowo ganteng, nah disitu temen-temennya pada deketin si Acha gara-gara pengen lebih deket sama aku... Ya jadi dia kesel, makanya sekarang aku jarang jemput dia, tapi temennya banyak yg cantik"jelas Reyhan.

"Yaudah mulai sekarang kamu jangan deket sama cewek cantik nanti kamu suka gimana? Hah?", kata Nina.

"Kan kamu udah cantik ngapain aku cari yang lain," Lalu Reyhan tertawa melihat tingkah cemburu Nina.

OoO

Bersambung...
Next beb?

SHAREN (HIATUS)Where stories live. Discover now