my lord immortal_8

7.1K 340 379
                                    

Happy reading :)

siang ini claudia sedang bersiap di kamar nya dengan gaun biru langit yang membalut tubuh mungilnya khas dengan gaya kerajaan yang dia kenakan , sesuai rencana claudia akan pergi menemui kenzy dan meminta maaf kepada pria itu

"nona kau terlihat sangat cantik " mina yang sedang berada di belakang claudia berdecak kagum melihat kecantikan nona nya

"kau berlebihan mina "  kekeh claudia

mina menggeleng "tidak nona kau benar benar terlihat sangan cantik " kukuh mina

claudia berbalik lalu menyilangkan tangannya "sudah lah kalau pembicaraan ini di lanjutkan itu takkan pernah selesai lebih baik kau menunjukkan kepada ku di mana letak ruangan kenzy "

mina mengangguk lalu berjalan yang diikuti claudia dari belakang, setelah melewati beberapa lorong akhirnya claudia sampai di depan pintu ruangan kenzy yang sangat mewah baginya

"boleh saya masuk " ujar claudia pada dua prajurit yang sedang menjaga di luar pintu
prajurit itu menunduk lalu membukakan pintu untuk claudia masuk

claudia menghirup udara sebanyak yang dia bisa agar kegugupannya berkurang tetapi bukannya berkurang malah bertambah ketika claudia melihat wajah tampan yang di carinya dari kemarin

kenzy terbelalak kaget kala claudia gadis yang sudah mengganggu pikirannya sedari kemarin datang menghampiri dirinya sontak saja kenzy langsung berdiri "claudia" ujar kenzy yang masih dengan tatapan kagetnya

claudia menundukkan wajah nya kala kenzy menatap dirinya intens kali ini bukan karena takut melainkan karena dirinya gugup

"apa yang kau lakukan di sini claudia" ujar kenzy setelah dia sampai di hadapan wanita pujaannya ini

"apa aku boleh berbicara kepadamu " claudia kini menatap mata kenzy karena dia takut pria ini kecewa seperti kemarin

kening kenzy berkerut "apa yang ingin kau bicarakan "

claudia menatap mata kenzy dalam "apa kau marah kepadaku, maksudku.. apa kau kecewa kepada ku.."

kening kenzy semakin berkerut karena tak memahami maksut dari ucapan gadisnya ini "apa maksud mu.. aku sama sekali tak marah kepadamu claudia.. apa yang sedanng kau katakan sekarang"

kini claudia menunduk untuk menyembunyi kan air mata yang akan tumpah "aku minta maaf... aku.. aku sama sekali tak bermaksud untuk menjauhimu aku.. aku cuma takut karena aku pikir..kau akan menyakitiku seperti vampire waktu itu.. " lirih claudia dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya

tatapan kenzy melunak kala mendengar penuturan gadisnya sungguh demi apapun dia takkan pernah bisa marah pada gadis nya ini "hey dengarlah kau tau itu bukan salah mu.. maaf aku tak bermaksud kemarin untuk membentak mu " denga lembut kenzy mengangkat wajah claudia yang menunduk supaya menatap ke arah nya

bukannya diam tangis claudia malah semakin kencang entah kenapa tetapi saat ini claudia ingin menangis dengan kencang rasanya

melihat tangis claudia yang semakin kencang kenzy malah bingung lalu tanpa pikir panjang di bawanya claudia kedalam pelukannya, di dekap nya tubuh ringkih gadisnya ini supaya menangis didalam pelukannya

claudia menyembunyi kan wajahnya di dada bidang milik kenzy, nyaman itu lah yang claudia rasakan membuatnya betah dalam dekapan pria tampan ini

setelah beberapa saat claudia melepas pelukan mereka di tatap nya kenzy yang kini juga menatap nya "aku ingin kita mulai semuanya dari awal ken "

senyum kenzy merekah kala mendengar tuturan claudia sungguh dia merasa senang sekarang rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan "apa aku taksalah dengar sekarang kau ingin kita memulai dari awal"

claudia mengejab mengangguk dengan senyumnya "yaahh aku ingin semuanya dari awal, kau.. maukan "

" aku takkan pernah menolak "

claudia mengulurkan tangannya "baiklah kalau gitu kenalin aku claudia syafira morstan "

kening kenzy berkerut heran dengan apa yang di lakukan claudia padahal kan dia sudah tau nama mate nya ini claudia

claudia mendengus kala kenzy tak menjabat tangannya malah menatapnya heran " kau ingin kita mulai dari awal kan ,jadi cepat jabat tangan ku dan katakan namamu "

kenzy mengangguk dan sekarang dirinya tau apa yang di maksud gadis nya ini lalu tanpa pikir panjang kenzy menjabat tangan claudia yang sudah menggantung sedari tadi "kenzy alwers civerus "

Disisi lain..

"kau sudah membaik? " farel pria itu kini menatap adik nya yang sekarang sedang duduk di bawah pohon rindang yang terletak di belakang kastil ini

flora menatap kakak nya dengan sendu "yah..  aku sudah baik baik saja tapi aku tak tahu apa claudia baik baik saja "

farel menghembus kan nafas nya sudah dua minggu ini claudia menghilang dan belum di temukan sama sekali padahal farel sudah mengerahkan semua bawahannya untuk mencari keberadaan claudia tetapi belum juga ada perkembangan

"kak apa claudia akan baik baik saja di luar sana, aku takut dia kenapa napa kalau sampai itu terjadi aku nggak akan maafin diri aku sendiri kak" lirih flora dengan mata yang sudah berkaca kaca

"ntahlah flo aku juga tak tau semua prajurit yang ku kirim masih belum bisa menemukan keberadaannya " farel berujar lirih

"aku sangat menghawatir kannya " delia yang baru saja datang langsung duduk di sebelah flora yang kini sudah menunduk

"ini semua salah ku, andai aku lebih kuat lagi mungkin sekarang claudia masih ada disini bersama kita" air mata flora kini takbisa di bendung nya lagi flora kini sudah menangis dengan kuat nya

delia menggeleng lalu memeluk tubuh flora yang kini sudah bergetar " tidak flo ini bukan salah mu " ujar delia yang bermaksut untuk menenangkan flora

farel hanya menatap sendu pada kedua gadis yang sangat berarti dalam hidup nya ini ,tak di pungkiri hati farel berdenyut nyeri kala melihat mereka terpuruk karena hilangnya claudia terkadang dia merasa menjadi pria yang sangat brengsek karena gara gara dia claudia dan delia terjebak dalam dunia yang seharus nya tak mereka ketahui ,yang seharus nya mereka sekarang sedang tertawa bahagia di dunia mereka yaitu dunia manusia

dan sekarang farel sangat menyesal telah melakukan semuanya ini ,andai farel bisa mengulangi waktu dan tanpa di sadari setetes air mata kini jatuh dari pelupuk mata farel, dengan cepat farel menghapus air mata itu lalu melenggang pergi meninggalkan flora dan delia
....


















My Lord immortalWhere stories live. Discover now