;jeno

3.5K 781 39
                                    

selanjutnya, tentang jeno. aku begitu terkejut melihat orang tampan ini bisa masuk penjara, bahkan sebelum aku.

jeno hyung terlihat sangat kaku sebelumnya, tetapi jika sudah bersama jaemin hyung, pasti mereka berdua akan sangat akrab dan lengket sekali.

bahkan jeno hyung terlihat seperti babu jika sedang bersama jaemin hyung, wkwk. tidak tidak, aku bercanda.

mengenai masa lalu jeno hyung, aku tidak mengetahui banyak. karena ia tipikal orang yang malas untuk bercerita layaknya sicheng hyung.

tapi baguslah, kali ini dia bersedia menceritakan apa yang ada di masa lalunya.

namaku jeno, lee jeno. umurku masih delapan belas ketika masuk penjara.

harus kalian ketahui, aku anak baik dan patuh, jauh dari kata 'seperti jisung' atau 'seperti taeyong hyung'.

aku menurut kepada ayahku hanya karena rasa takutku yang berlebihan.

aku selalu menurut, berharap bahwa ayah akan berubah menjadi pribadi yang baik dan mulai mengerti bahwa aku adalah anak semata wayangnya.

tetapi semua hanya angan-anganku saja.

bukannya usapan pada kepala, tetapi sebuah tamparan yang aku dapat. ya, ayah memang sekeras itu.

aku pernah menyalahkan ayah selama setahun penuh sebagai penyebab kematian ibu. itupun karena aku tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya.

hanya saja, aku mendapati ibu yang sudah tidak bernyawa di kamarnya.

aku mulai malas makan sejak hari itu. malas sekolah, malas keluar rumah, bahkan keluar kamar pun aku tidak mau.

aku hanya mengurung diri dengan mengandalkan air didalam kamar mandi yang berada didalam kamar.

bukan mengenaskan, hanya... yah, itulah pokoknya.

kejadian itu dimulai saat aku lulus dari sekolah menengah pertama. jadi, aku tidak mengikuti tahun pertama sekolah menengah atas.

aku dapat bersekolah lagi karena paman, dia yang membuatku mau berubah. untuk itu, aku sangat berterimakasih padanya.

setahun menjadi pengangguran, setahun kemudian aku masuk sekolah menengah atas.

seragam baru, suasana baru, dan orang-orang baru. tentu saja rasanya sangat canggung, apalagi bagi orang kaku sepertiku.

dari tahun pertama itu, aku mengenal jaemin. kami satu kelas, bahkan satu meja.

aku tidak mengerti kenapa orang sepertinya harus ditakdirkan bertemu dengan orang sepertiku.

jaemin mulai mengajariku banyak hal, tentu saja, karena ia menganggapku sebagai 'orang kuno yang tidak tahu apa-apa'.

ugh, mengesalkan awalnya.

ia juga turut mengajarkan aku cara meretas situs dan kawan-kawannya. awalnya aku iya-iya saja, karena kadang aku tidak mengerti apa yang ia katakan.

hacker pro atau apalah itu, jaemin selalu ingin menjadi orang seperti itu. aku tidak tahu kegunaannya apa waktu itu.

tetapi seiring waktu, jaemin membantuku untuk mencoba mengerti dan memahami. bahkan turut membantunya ketika ia sedang meretas.

ditahun kedua, kami sangat menikmati 'pekerjaan' kami sebagai hacker. kami juga sudah meretas beberapa benda elektronik seperti ponsel dan komputer.

hanya saja, jaemin mempunyai perasaan tak puas. jadi ia turut membeli kamera cctv dan mencoba untuk membajaknya.

aku tidak tahu, terbuat dari apakah otak jaemin itu. tetapi ia benar-benar bisa meretas segala yang ada dihadapannya.

kembali pada 'sifat jaemin yang tidak pernah puas akan apapun', ia mendapat pikiran gila pada bulan terakhir kami berada di tahun kedua.

iya, kami meretas akun intel. dan bodohnya, kami tertangkap.

berita itu menyebar cepat pada seluruh media. bahkan, ayahku yang tidak pernah mempedulikan aku, datang pada kantor polisi disaat penahananku.

disitu aku baru melihat ayah tampak sangat bersedih dan merasa bersalah. aku tertegun, merasa tidak percaya dengan apa yang ayah lakukan.

memohon dan meminta maaf berulang kali, apakah itu benar-benar seorang ayahku?. bayangan membentak, menampar, memukul tiba-tiba terlintas di otakku.

ayah mendekatiku, dan... menamparku begitu saja.

didepan jaemin, didepan polisi yang ia mohon untuk melepaskan aku tadi, didepan semuanya.

akhirnya seorang bapak lee tidak pernah berubah. ia masih sama seperti yang dulu.

hanya, setelah itu, setelah aku masuk penjara bersama jaemin, aku tidak pernah mendengar kabar ayah.

bohong kalau aku tidak merindukannya.

kembali lagi pada 'aku tidak seperti jisung', aku menyayanginya.

—side story ; Jeno [Done]
—next? [comment nama member yang akan jadi pemeran chapter berikutnya]

side, nct [✓] Where stories live. Discover now