ANPANMAN pt.2

1.8K 192 3
                                    

Tips: nyalakan lagu melow yang kalian punya supaya kalian lebih dapet feel nya.

Kalian bisa play lagu Butterfly & Love myself dari BTS🎵

Selamat membaca! Enjoy :)







































dikamar Jungkook.

"Ada apa dengan kalian?" Jungkook menanyakan hal itu karna ia melihat wajah adiknya yang murung.

"Tidak apa-apa hyung, aku hanya kesal dengan Taehyungie-hyung" jawab Yeonjun.

"Kenapa?" tanya Jungkook lagi.

"Tadi Suga-Hyung bilang, kalau aku dan Taehyungie-hyung sangat mirip, awalnya aku senang tapi sepertinya ia tidak menyukaiku" Yeonjun menunjukan wajah sedihnya.

"Kalau aku habis dimarahi Jin hyung, katanya ia tidak suka jika aku mengikutinya terus" sambung Soobin dengan muka murungnya.

Jungkook yang mendengar kabar itu dari mereka mengerutkan keningnya.
"Benarkah seperti itu?"

Baru saja Jungkook menyelesaikan pertanyaanya tiba-tiba saja ketiga adiknya yang lain masuk kekamar Jungkook.

"Huft, kami abis dimarahi Namjoon hyung!" Rengek Heuning mewakili yang lain sambil menunjukan muka sedihnya.

"Hah? memang kalian buat salah apa?" tanya Jungkook karna ia mulai tidak habis pikir.

"Kami hanya ingin melihat studio Namjoon-hyung, tapi kami dihusir" balas Taehyun.

Jungkook memandang mereka ber5 dengan lekat dan iba,
"Yasudah kalian disini saja dulu, biar aku yang bicara dengan mereka" Jungkook pergi meninggalkan mereka dikamarnya.


Ketika Jungkook baru saja keluar dari kamarnya dan ingin mencari Hyungnya, secara tiba-tiba Jin memanggilnya dari kejauhan.
"JK!" Jin yang didepan kamarnya melambaikan tangannya menyuruh Jungkook mendekatinya.

Jungkook menghampiri dan mendekat ke arah Jin.
"iya kenapa hyu-"

Sebelum Jungkook menyelesaikan pertanyaannya ia di tarik masuk kedalam kamar Jin. Disana semua Hyungnya sudah mengumpul, Jungkook yang ada disana mengerutkan kehingnya, ia bingung atas apa yang terjadi.

mereka termasuk Jungkook duduk melingkar dan siap berbicara.

"Bigini Kookie, maaf jika ini menyinggungmu tapi bisakah kau mengajak adik-adikmu pulang? karna, sejujurnya aku agak sedikit tidak nyaman dengan mereka" Namjoon mulai berbicara.

"Apa maksud kalian?" Jungkook sedikit bingung, karna tidak biasanya hyungnya memiliki sikap seperti ini, yaitu tidak menerima orang lain.

"Iya Kookie, menurutku itu ide yang bagus, karna kita butuh Privasi" lanjut Jin membela Namjoon.

Jungkook mulai memandang mereka satu per satu dengan tatapan lekatnya.
"Jujur aku tidak mengerti dengan kalian, memang apa yang salah dengan mereka? apakah mereka buat salah dengan kalian?" Jungkook terdiam sebelum akhirnya ia melanjutkannya lagi.
"Apa karna kalian belum mengenal mereka? kalian ingat tidak, dulu kita juga tidak saling kenal satu sama lain, namun seiring berjalannya waktu kalian mulai menerima satu sama lain, jadi bisakah kalian seperti itu pada mereka?"

"Tapi Kookie, mereka berbed-" omongan Taehyung terhentikan Jungkook tiba-tiba.

"Memang kita dan mereka berdiri dengan cara yang berbeda, namun bukankah kita lahir ditempat yang sama? Jadi kalian tahu apa artinya itu?itu artinya mereka adalah bagian dari kita."
Jungkook menarik nafas beratnya.
"Jadi aku mohon pada kalian, terimalah mereka sama seperti kalian menerimaku!" Jungkook memandang ke-6 hyungnya dengan serius lalu kemudian ia berdiri dan pergi.

yang lain hanya saling melempar pandangan.



























































*****
Esok harinya.

"Kalian mau kemana?" tanya Jungkook yang melihat mereka sedang merapikan baju-baju mereka.

"Kami akan pulang hyung, kami rasa liburan kali ini sudah cukup"
balas Soobin sambil mengambil handuk.
"Yasudah Hyung aku mandi dulu ya!" Soobin tersenyum dan pergi ke toilet yang bersebelahan dengan dapur.

Soobin pergi melewati kamar-kamar hyungnya, namun ketika ia beberapa langkah lagi sampai di toilet, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.

"Oy, Soobin!" Soobin mendengar suara tersebut dan menengok kearah suara yang asalnya dari dapur tersebut.

Dan ternyata itu Jin-hyung, ia terkejut.
"Aku Hyung?!" Soobin menunjuk dirinya sendiri.

"Ya tentu saja! Memang siapa lagi selain dirimu?! Cepat bantu aku memasak!"

"i-iya Hyung!" Dengan bersemangat dan senyum yang ia punya laki-laki muda itu menghampiri Jin.


"Kau bisa memotong wortel?"

"Ten-tentu saja!" Balas Soobin agak sedikit canggung.

Mereka memasak bersama, dapur yang awalnya hening kini sudah dipenuhi dengan candaan yang tidak ada habisnya.

Lucunya melihat

Dua publik figur yang bermain-main dengan wortel dan sayur, mereka terlihat tampak bahagia.


























*****

"Huft, aku menyesal tidak minum air yang banyak semalam, akibatnya bibirku kering seperti ini!" Yeonjun berjalan menuju kulkas untuk mengambil satu botol air dingin.

Tapi ketika ia ingin membuka kulkas tersebut, di gagangnya terdapat satu kantong pelastik.

"Hah? Apa ini?" Yeonjun mengambil kantong plastik yang terikat di gagang kulkas itu.

Ia meraba-raba dan ingin membukanya, namun ia terfokus dengan hal lain, yaitu di plastik tersebut ada sebuah kertas yang menempel, dan kertas tersebut bertulisan 'Untuk YEONJUN'

"Untukku? Apa ini?" Ia menengok-nengok kanan dan kiri untuk mencari tahu siapa yang memberikannya, namun tidak ada seorangpun di ruangan itu selain dia.

Akhirnya dengan perlahan ia mulai membuka plastik tersebut. Yeonjun pun memandang isi dari plastik itu dengan lekat.

Ia sangat terkejut karna banyak sekali cemilan dalam plastik itu, dengan wajah senangnya ia membalikan plastik untuk membongkarnya, namun ia malah menemukan sepucuk kertas yang lain .


Maafkan aku Choi Yeonjun soal kemarin! Sebagai permintaan maaf aku belikan cemilan yang banyak.

Ingat ya jika tidak kuat habiskan sendiri, kau bisa memberikannya untukku karna perutku bisa menampung banyak makanan!

Salam TAE💕

Yeonjun membacanya dengan perlahan dan bahkan senyum kecil diwajahnya mulai bermunculan...


BTS & TXT [SAD STORY]Where stories live. Discover now